Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Heboh Di Jogja! Sayur Lodeh Tujuh Rupa Bikin Harga "Lodehan" Menggila!

mayyarossaAvatar border
TS
mayyarossa
Heboh Di Jogja! Sayur Lodeh Tujuh Rupa Bikin Harga "Lodehan" Menggila!
Makna Filosofis di Balik Sayur Lodeh Tujuh Rupa





Pagi ini, waktu ane ke pasar, ada sedikit kehebohan. Setelah beberapa hari pasar agak sepi, pagi ini pasar agak menggeliat lagi. Ane pikir, ini efek isu akan ditutupnya pasar besok Senin terkait Corona. Ternyata, bukan karena itu, GanSist. Ya, di Pasar Kranggan, Jogja, banyak orang mencari "lodehan" tujuh rupa pagi ini. What? Lodehan tujuh rupa? Apa itu?


Jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, yang akan membawa sebuah trit yang informatif, tentang sebuah kearifan lokal di kota Jogja. Apakah itu? Yuk, kita simak bareng!


Beberapa hari terakhir ini, grup WA ane dihebohkan oleh sebuah broadcast yang isinya ajakan untuk memasak sayur lodeh tujuh rupa. Ada yang menyebut sayur tolak bala. Tak tanggung tanggung, header dari ajakan ini adalah "Dhawuh dari Ngarsa Dalem untuk menghadapi "pageblug". Dan di Jogja, sabda raja adalah hal yang pasti diikuti (Sabda Pandita Ratu).



Sayur lodeh sendiri adalah sayur berkuah santan. Sayuran tujuh rupa ini bukan sembarang sayur, tapi mengandung filosofi, yaitu:

1. Kluwih: kluwarga luwihana anggone gulowentah, gatekne.

Artinya: lebih memperhatikan pengasuhan keluarga.

2. Cang Gleyor: cancangen awakmu aja lunga-lunga.

Artinya: tahanlah diri, jangan pergi-pergi.

3. Terong: terusna anggone olehe manembah Gusti Ojo datnyeng, mung yen eling tok.

Artinya: Teruskanlah berserah dan beribadah pada Tuhan, jangan hanya jika ingat aja.

4. Kulit Mlinjo: Aja mung ngerti njobone Ning kudu ngerti njerone babakan pageblug.

Artinya: Jangan hanya tahu luarnya, tapi juga dalamnya. Dalam hal ini, kita harus paham dan mengerti bencana yang menimpa.

5. Waluh: uwalana ilangana ngeluh gersulo.

Artinya: Lepaskan, hilangkan keluhan.

6. Godhong So: golong gilig donga kumpul wong sholeh sugih kawruh babakan agama lan pageblug.

Artinya: berdoa dan berkumpul dengan orang yang paham agama dan juga bencana.

7. Tempe: temenana olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah.

Artinya: bersungguh-sungguhlah memohon pertolongan dari Tuhanmu.


Nah, itulah filososfi sayur lodeh tujuh rupa yang sedang pada dibikin, Gansist. Terlepas dari tujuan dibikinnya, filosofi sayur lodeh tujuh rupa ini bagus juga ya, Gansist.


Sayur lodeh tujuh rupa yang dibikin rame-rame satu RT di kampung ane, dokpri

Nah, di oasar, harja lodehan ini menjadi amat mahal, GanSist. Terong yang tadinya 8000/kg, orang bisa jual 8.000 per biji. Kluwih yang tadinya 10.000/kg, jadi 50.000/kg. Daun so juga begitu, naik dua kali lipat. Hanya tempe yang harganya masih tetap.

Di samping itu, mereka juga membuat jenang/bubur tujuh rupa. Bubur ini terbuat dari beras dan santan. Berwarna merah dan putih. Merah didapat dari gula jawa/gula merah. Bubur ini terdiri dari bubur merah, bubur putih, bubur putih merah, bubur merah silang putih, bubur merah tumpang putih, bubur putih tumpang merah, dan bubur merah diberi serutan gula dan kelapa(baro-baro).




Bubur putih melambangkan ayah, bubur merah melambangkan ibu. Lalu mereka hidup bersama, terjadi hubungan timbal balik, lalu lahirlah seorang anak. Ada pula yang menyebut, bubur merah putih adalah perwujudan dari tulang dan darah, dan bubur ini sebagai simbol kepasrahan kepada Yang Maha Kuasa, agar diberi keselamatan dan keberkahan.


Bubur tujuh rupa yang dibuat pagi ini juga, dokpri.

Terlepas dari mitos atau apapun itu, ada hal menarik dari cerita ini. Pada jaman pemerintahan HB IX, seringkali ada perintah dari Sultan untuk membuat sesuatu bila terjadi wabah atau bencana.

Dan percaya nggak percaya, rakyat melaksanakan perintah itu dengan senang hati. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan kepatukan rakyatkepada sang pemimpin. Mereka yakin, dengan melakukan hal itu, bisa terbebas dari bencana. Terlepas dari mitos atau apa pun itu, hal yang mungkin sepele ini, bisa menenangkan hati rakyat, sehingga mengurangi tingkat stress karena memikirkan bencana yang melanda.

Ane ingat, jaman ane kecil dulu, waktu Merapi meletus, dan ada ancaman lahar dingin, simbah ane pun membuat sayur tujuh rupa. Lalu, ada beras kuning ditaruh di dalam selongsong ketupat, juga uang seratus rupiah yang bergambar gunungan. Maklum, rumah ane di pinggir sungai Code, GanSist, sungai yang dilewati lahar dingin Merapi.

Nah, demikian GanSist yang bisa ane sampaikan. No debat yes, ini hanya menyampaikan sebuah kearifan lokal.

Sumber Referensi:
1. Pengalaman pribadi
2. Dokumentasi pribadi
3. Grup WA
4. di sini
5. di sini
6. di sini

Semoga menambah wawasan, dan semoga pandemi Corona segera berlalu.

Jogja, 22 Maret 2020

Dari ane, yang pagi ini mau sarapan pake sayur lodeh tujuh rupa.
Diubah oleh mayyarossa 22-03-2020 04:35
nona212
mentarisfr
tien212700
tien212700 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.7K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.