i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Dituding Keliru, Cek Suhu Tubuh Penumpang KRL Jadi Bulan-bulanan Warganet


Dituding Keliru, Cek Suhu Tubuh Penumpang KRL Jadi Bulan-bulanan Warganet

Suara.com - Pemeriksaan suhu badan penumpang KRL Commuter Line mendadak menuai perhatian. Pasalnya, petugas salah satu stasiun dituding keliru menggunakan termometer tembak.

Kejadian ini viral di media sosial seusai dibagikan oleh pemilik akun Twitter @dosgreb belum lama ini.

Akun tersebut mengunggah potongan video pemberitaan CNN yang menampilkan petugas di Stasiun Sudirman tengah melakukan pengecekan suhu tubuh kepada para penumpang, sebagai upaya antisipasi penyebaran virus corona.

Tampak dalam video itu, petugas menempelkan termometer ke dahi setiap penumpang yang telah mengantre. Namun, langkah tersebut dinilai keliru karena jarak termometer yang terlalu dekat.

Dalam unggahannya itu, akun @dosgreb pun menuliskan narasi berbunyi, "Contoh yang gak ngerti cara penularan virus".

Cuitan tersebut kemudian ditanggapi oleh warga Twitter @SeptianSESCO yang turut menyesalkan kejadian itu. Ia bahkan menuding bila petugas stasiun sebelumnya belum mendapat sosialisasi mengenai pemakaian termometer yang benar.

"Hallo ini staff yang bertugas di-briefing dulu gak? Ada edukasi sebelum eksekusi tidak? You just spread the virus! Cara penggunaan alatnya bukan ditempelkan dengan kulit Kak @CommuterLine @KAI121 cc @alvinlie21," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Rabu (18/3/2020).



Senada, warganet lainnya turut memberikan kritik terkait insiden tersebut.

"Mantaaab dengan ditempelkan berarti membantu proses penyebaran Covid-19," kata @msipang08.

"Lah kok malah ditempelin thermo gunnya??" tanya @ryan_salva.

Repons KCI

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberikan tanggapan terkait metode pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas kepada penumpang.

Melalui akun Twitter resmi @CommuterLine, PT KCI membalas cuitan yang disampaikan oleh pemilik akun @dosgreb. Pihaknya menyambut baik kritik dan saran yang diberikan.

"Terkait kritik serta saran yang disampaikan perihal pengecekan suhu tubuh menjadi masukan serta perhatian kami dalam memberikan pelayanan demi kesehatan dan kenyamanan pengguna jasa KRL," tulis PT KCI.

PT KCI pun berterima kasih atas keluhan yang disampaikan sekaligus akan mejadikannya sebagai masukan demi kenyamanan penumpang.

'Terima kasih atas saran serta masukan yang disampaikan, perihal pengecekan suhu tubuh tersebut menjadi masukan serta perhatian kami dalam memberikan pelayanan demi kesehatan dan kenyamanan pengguna jasa KRL," tambahnya.
sumber

*********

Duh.... Lagi-lagi kesalahan fatal yang justru bisa membuat corona virus menyebar. Coba saja hitung, berapa banyak penumpang Commuter Line? Dan sebanyak itulah Thermal Scanner yang dipakai oleh KCI menjadi perantara penyebaran virus corona.

Dan pihak KCI seolah tanpa beban hanya menjawab secara normatif saja seperti mesin penjawab. Justru mereka menganggap bahwa netizen tengah memberi saran dan masukan.

Hei yang disana. Itu bukan saran, bambang.
Itu kritikan pedas sebenarnya. Kritikan pedas yang diperhalus ketimbang harus mengucap bodoh! Itu bukan cuma bicara kenyamanan. Itu bicara tentang kekhawatiran.

Seharusnya memang untuk urusan yang tidak lazim yang dilakukan oleh petugas security ada baiknya diberikan pelatihan terlebih dahulu agar mereka tidak gagap teknologi. Beri pemahaman kepada mereka bagaimana cara pemakaian alat yang benar. Berapa rentang suhu normal manusia. Berapa jarak yang efektif untuk pengukuran suhu. Bagaimana cara mengembalikan ke default pengukuran. Bukan cuma asal tit, lihat, selesai.

Bukan apa-apa. Belum lama ada juga kejadian seorang dokter yang diukur suhunya dengan thermal scanner ini dan dibilang aman oleh security yang memeriksa. Dan ketika sang dokter bertanya berapa suhu tubuhnya, dijawab 31,5° celcius! Hei, itu orang hidup apa mayat? Umumnya memang suhu manusia normal itu berkisar antara 36-37° celcius. Lalu mengapa hasil thermal scanner bisa mengukur suhu serendah itu? Jawabannya adalah kalibrasi!

Alat-alat ukur yang menggunakan perhitungan digital memang harus dikalibrasi atau dikembalikan ke perhitungan awal pabrikan agar semuanya normal. Ini termasuk alat timbang badan, alat timbang makanan atau benda, alat ukur suhu dan kelembaban, dan alat pembaca barcode dan qr code. Bahkan layar sentuh pada sebuah monitor atau handphone saja butuh kalibrasi agar kembali akurat.

Lalu bagaimana jika telah dikalibrasi, sebuah alat ukur tetap menghasilkan perhitungan yang kacau? Itu artinya alat ukur tersebut rusak di microchipnya. Bisa dari hardware, bisa dari software atau firmware. Biasanya untuk alat timbang digital jika salah penghitungan berat, dicoba dengan sebuah benda yang konstan nilainya, misalkan sebuah benda yang telah diketahui nilai beratnya. Dari sana tinggal dilihat, berapa kurangnya atau lebihnya. Dan itu dijadikan patokan untuk mengurangi atau menambah beratnya pada tubuh atau benda yang akan ditimbang. Inipun tak selamanya akurat, sebab bisa saja setelah menimbang hasilnya 55,8kg, 10 menit kemudian timbang lagi bisa jadi 56,5kg atau bahkan turun jadi 54kg.

Kembali ke topik awal bahwa cara pengukuran security KCI salah kaprah, semoga hal ini buat pelajaran bagi pihak manapun juga, bahwa belajar itu penting.

Thermal scanner perlu jarak. Infra merah yang memancarkan sinyal itu ibarat mata manusia.

Dicoba saja. Membaca sebuah tulisan di hp dengan jarak antara 15-30cm pastinya nyaman dan terlihat jelas. Coba dibaca dengan menempelkan mata ke layar hp. Bisa terbaca?

Ada-ada saja KCI ini.
Diubah oleh i.am.legend. 19-03-2020 18:42
akazu11
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 33 lainnya memberi reputasi
34
17.5K
192
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.