Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kicquckAvatar border
TS
kicquck 
[COC Regional: Lokasi Wisata]Salam Rindu Dari Gunung Merbabu
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

Selamat datang di thread sederhana milik "KICQUCK"
emoticon-terimakasih

Quote:


Bicara tentang gunung maka bagi pendaki pemula semacam ane akan langsung kepikiran dengan sakah satu Gunung yang terletak di Kabupaten Magelang, yaitu Gunung Merbabu. Gunung yang memiliki ketinggian 3145 ini memiliki medan yang tidak terlalu berat, namun bukan berarti setiap pemula boleh menyepelekan Gunung ini. Merbabu beserta keindahannya dilengkapi dengan udara yang sangat dingin, kabut yang begitu tebal, hutan homogen yang lebat, serta pasokan air yang terbatas. Hingga tidak jarang bagi pendaki yang suka menyepelekan medan, mereka akan mengalami hipotermia di gunung Merbabu ini.
Selain hal tersebut, di sekitar gunung ini masyarakat nya ada yang menganut agama budha sehingga penghormatan terhadap budaya serta kebiasaan warga setempat juga sangat perlu diperhatikan.

Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato. Secara administratif gunung ini memang berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan. Berdasarkan cacatan yang ada Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut.

Gunung Merbabu memiliki 5 Jalur pendakian, yaitu Via Selo, Via Cunthel, Via Suwanting, via tekhelan dan via Wekas. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Jalur pendakian Gunung Merbabu melalui Jalur Kopeng Thekelan

Rute menuju lokasi sebenarnya sangat mudah. Jika gansist berjalan dari Kota Jakarta maka gansist bisa naik kereta atau bus jalur Semarang, Solo ataupun Jogjakarta. Setelah itu gansist mencari bus jurusan Solo Semarang kemudian turun di Kota Salatig dan dilanjutkan menuju Kopeng.
Jika posisi gansist berada di Yogyakarta, maka gansist harus naik bus menuju kabupaten Magelang, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng.

Kenapa ane lebih memilih mengulas jalur pendakian via kopeng ini? Karena menurut ane di desa Tekelan ini ada pos yang bisa memberikan informasi ataupun bantuan yang diperlukan bagi para pendaki.

Sebelum sampai di desa Tekelan ini, gansist akan menemukan bumi perkemahan Umbul Songo dimana tempat ini bisa digunakan sebagai tempat transit gansist menunggu malam tiba. Waktu itu ane bersama dengan teman-teman melakukan pendakian pada malam hari sebab ketika sampai dipuncak kita akan disuguhkan dengan panorama matahari terbit.
Selain umbul Songo, gansist sebenernya juga bisa beristirahat terlebih dahulu di pos Tekelan atau pending karena disitulah mata air bersih bisa kita dapatkan.

Masyarakat di sekitar Merbabu mayoritas beragama Budha  sehingga akan kita temui beberapa Vihara di sekitar Kopeng. Penduduk sering melakukan meditasi atau bertapa dan banyak tempat-tempat menuju puncak yang dikeramatkan. Pantangan bagi pendaki untuk tidak buang air di Watu Gubug dan sekitar Kawah. Juga pendaki tidak diperkenankan mengenakan pakaian warna merah dan hijau.

Pada tahun baru jawa 1 suro penduduk melakukan upacara tradisional di kawah Gunung Merbabu. Pada bulan Sapar, penduduk Selo (lereng Selatan Merbabu) mengadakan upacara tradisional. Anak-anak wanita di desa tekelan dibiarkan berambut gimbal untuk melindungi diri dan agar memperoleh keselamatan. Perjalanan dari Pos Tekelan yang berada di tengah perkampungan penduduk, dimulai dengan melewati kebun penduduk dan hutan pinus. Dari sini kita dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah ke arah Gunung Telomoyo dan Rawa Pening.

Di Pos Pending pendaki dapat menemukan mata air, juga kita akan menemukan sungai kecil (Kali Sowo). Sebelum mencapai Pos I pendaki akan melewati Pereng Putih dan harus berhati-hati karena jalanan yang sangat terjal. Kemudian pendaki melewati sungai kering, dari sini pemandangan sangat indah ke bawah melihat kota Salatiga terutama pada malam hari.

Dari Pos I kita akan melewati hutan campuran menuju Pos II, menuju Pos III jalur mulai terbuka dan jalan mulai menanjak curam. Pendaki mendaki gunung Pertapan, hempasan angin yang kencang sangat terasa, apalagi berada di tempat terbuka. Pendaki dapat berlindung di Watu Gubug, sebuah batu berlobang yang dapat dimasuki 5 orang. Konon merupakan pintu gerbang menuju kerajaan makhluk ghaib.

Bila ada badai sebaiknya tidak melanjutkan perjalanan karena sangat berbahaya. Mendekati pos empat pendaki mendaki Gn. Watu tulis jalur agak curam dan banyak pasir maupun kerikil kecil sehingga licin, angin kencang membawa debu dan pasir sehingga harus siap menutup mata bila ada angin kencang. Pos IV yang berada di puncak Gn. Watu Tulis dengan ketinggian mencapai 2.896 mdpl ini, disebut juga Pos Pemancar karena di puncaknya terdapat sebuah Pemancar Radio.

Menuju Pos V jalur menurun, pos ini dikelilingi bukit dan tebing yang indah. Pendaki dapat turun menuju kawah Condrodimuko. Dan di sini terdapat mata air, bedakan antara air minum dan air belerang.

Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta jurang di sisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan. Kemudian pendaki akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif (Gunung Pregodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung Kenteng Songo) yang memanjang.

Dari puncak Kenteng songo, pendaki dapat memandang Gunung Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, tampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang kelihatan sangat jelas dan indah. Lebih dekat lagi tampak Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gunung Lawu dengan puncaknya yang memanjang.

Menuju Puncak Kenteng Songo ini jalurnya sangat berbahaya, selain sempit hanya berkisar 1 meter lebarnya dengan sisi kiri kanan jurang bebatuan tanpa pohon, juga angin sangat kencang siap mendorong pendaki setiap saat. Di puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9 menurut penglihatan paranormal.
Spoiler for hmmm:

Menuruni gunung Merbabu lewat jalur menuju Selo menjadi pilihan yang menarik. Pendaki akan melewati padang rumput dan hutan edelweis, juga bukit-bukit berbunga yang sangat indah. Di sepanjang jalan pendaki dapat menyaksikan Gunung Merapi yang kelihatan sangat dekat dengan puncak yang selalu mengeluarkan Asap.

Pendaki akan menuruni dan mendaki beberapa gunung kecil yang dilapisi rumput hijau tanpa pepohonan untuk berlindung dari hempasan angin. Disepanjang jalur tidak terdapat mata air dan pos peristirahatan. Kabut dan badai sering muncul dengan tiba-tiba, sehingga sangat berbahaya untuk mendirikan tenda.

Jalur menuju Selo ini sangat banyak dan tidak ada rambu penunjuk jalan, sehingga sangat membingungkan pendaki. Banyak jalur yang sering dilalui penduduk untuk mencari rumput dipuncak gunung, sehingga pendaki akan sampai diperkampungan penduduk.

Dari Selo dapat dilanjutkan dengan bus kecil jurusan Boyolali-Magelang, bila ingin ke yogya ambil jurusan Magelang, dan bila hendak ke Semarang atau Solo ambil jurusan Boyolali



Quote:
schilfouts
el.achmeedy
betiatina
betiatina dan 20 lainnya memberi reputasi
21
1.8K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Karesidenan Kedu
Karesidenan KeduKASKUS Official
160Thread191Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.