Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

phyu.03Avatar border
TS
phyu.03
Benarkah Jadi ASN Itu Menyenangkan?


Ane mo nyimak soal berita tentang ASN nih gan, emang enak jadi ASN itu yak? Mana enak dengan jadi wirausahawan atau jadi apa saja?
Soalnya dunia kerja sekarang juga membutuhkan pendidikan yang tidak hanya berlatar pada pendidikan SMA atau S1. Ada yang sampai sekolah lagi demi menaikkn jabatan dan eselon, ada pula ASN yang hanya ongkang-ongkang kaki ga perlu sekolah lagi karena sudah cukup mendapat gaji yang lumayan.

Seperti ini nih contohnya, gan. Ada contoh kasus, tentang seseorang yang ketipu duit 70 juta cuma karena pengen jadi ASN. Whaat?

Apa penyebab masih banyak orang yang ingin menjadi ASN bahkan beberapa diantaranya rela mengeluarkan segala cara untuk itu?

Menurut Medrial Alamsyah, Direktur Study for Indonesia Government Indepth (SIGI) sekaligus Pengamat Reformasi Birokrasi Indonesia. Salah satu jawaban yang dia berikan soal obsesi menjadi ASN ini terkait budaya nusantara yang tak kunjung padam yaitu mengejar gengsi sosial. 
Penjelasan yang ada dari dulu secara antropologi dan sosiologi :
 
Poin pertama, bahwa jadi ASN itu adalah sebagai satu kelompok feodal, kelompok elite yang dihargai orang. Dianggap punya kedudukan terhormat di masyarakat. Ini kan sebanrnya lanjutan saja dari dulu dari budaya raden zaman kerajaan dulu, kemudian abdi dalem, kemudian baru setelah itu ASN, ketika orang-orang Indonesia mulai bersekolah. Nah sampai sekarang, ada saja orang yang (kalau) enggak disebut gelarnya marah, yang sebenarnya tidak ada hubungannya dalam pergaulan sehari-hari.

Poin kedua, kecenderungan masyarakat kita kan (beban ASN) ini relatif gampang. Jadi pegawai, datang tiap hari ke tempat kerja, dapat gaji, mereka enggak peduli jiwa enterpreneurship masyarakat kita ini masih rendah. Mereka lebih memilih dapat gaji buta ketimbang berusaha dan berinovasi.

Poin ketiga, mungkin juga karena pemerintahnya yang sudah terbiasa dengan sistem feudal, yang terbiasa menikmati titah dari institusi, mereka tidak berpikir kemudian bagaimana cara lapangan kerja dari sektor swasta ini meningkat. Pemerintah, terutama pemerintah daerah, tidak memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja. Lapangan kerja yang mereka lihat satu-satunya mudah diciptakan adalah ASN, memperbesar ukuran birokrasi, seakan-akan satu-satunya lapangan kerja di daerah itu adalah menjadi ASN.

Nah, sekarang saja minat menjadi ASN itu masih sangat besar. Animo masyarakat masih tinggi, harapan mereka untuk menjadikan anak mereka seorang ASN juga masih sangat besar. Lantas, dengan jumlah pengangguran yang sekarang makin berbanding sama, apakah lowongan pekerjaan juga masih sama memadai?

Sekian hasil simak ane, untuk sumber foto dan penulisan, ane dapat dari www.vice.com.

Terima kasih

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
Diubah oleh phyu.03 18-08-2019 12:10
mr.nanonano
bukan.bomat
delia.adel
delia.adel dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.9K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.