Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Diancam AS, RI Terancam Batal Beli Sukhoi Su-35 Rusia


Diancam AS, RI Terancam Batal Beli Sukhoi Su-35 Rusia

Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia terancam batal membeli 11 jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia karena ancaman sanksi dari Amerika Serikat.

Rumor pembatalan ini muncul setelah seorang pejabat Indonesia yang tak ingin disebutkan namanya menuturkan pihak AS telah menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa kena sanksi jika terus melanjutkan kontrak dengan musuh bebuyutannya itu.

Dikutip dari Bloomberg, pejabat yang mengetahui kontrak pembelian jet itu mengatakan bahwa sejumlah rekan telah berulang kali mempertanyakan mengapa Indonesia tidak boleh membeli jet Rusia dalam beberapa pertemuan dengan pihak AS dan menteri pertahanan Negeri Paman Sam.

Pejabat itu memaparkan bahwa pejabat AS dengan gampangnya hanya menjawab bahwa itu adalah kebijakan Negeri Paman Sam.

Amerika memang memiliki undang-undang yang dapat menjatuhkan sanksi terhadap negara lain, terutama negara mitra, jika kedapatan menjalin transaksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan musuh AS.


Undang-undang itu dikenal dengan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). UU itu berlaku bagi Rusia dan beberapa negara lain yang juga dianggap AS ancaman seperti China.

Tak hanya memerintahkan Indonesia untuk membatalkan kontrak pembelian Su-35 dari Rusia, pihak AS juga menawarkan Indonesia untuk membeli F-16 buatannya.

Namun, pejabat Indonesia mengungkapkan Jakarta tengah mencari cara bernegosiasi dengan AS untuk membeli F-35.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta tak segera dapat menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com untuk mengonfirmasi kabar soal kontrak pembelian Su-35.

Duta Besar RI di Moskow, Wahid Supriyadi, menjelaskan seluruh keputusan pembelian ada Jakarta. Pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, juga mengatakan keputusan akuisisi alutsista tersebut berada di Kementerian Pertahanan RI.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com pada Februari lalu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan bahwa sanksi merupakan strategi AS dalam persaingan industri pertahanan.

Namun, dia meyakini sanksi AS tidak akan mencegah dan menghentikan Indonesia membeli peralatan militer Rusia. Hal itu bisa dilihat dari mitra Rusia lainnya yang tidak terancam dengan sanksi AS dan tetap membeli alutsista dari mereka.

Dilansir dari kantor berita Sputnik, Rusia mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi dari Indonesia jika ingin membatalkan kontrak pembelian senilai U$1,1 miliar itu.



"Belum ada pernyataan penolakan resmi, tidak ada yang mengirimkan kami dokumen apa pun soal hal ini dan tidak ada pemberitahuan lisan kepada kami terkait ini. Jadi saya pikir ini informasi yang minim verifikasi," kata Direktur Kerja Sama Teknis Militer Rusia, Dmtry Shugaev.

Shugaev berharap kontrak pembelian ini masih berjalan lantaran Indonesia berminat untuk memiliki teknologi Su-35 Rusia. (rds/dea)
sumber

*********

Ayolaaah.... Jujur aja.
Masalah utamanya karena diancam AS atau karena ada kendala dalam skema pembayaran?
Bukankah Rusia sendiri agak berat dengan 2 hal yang diminta Indonesia? Pertama adalah skema pembayaran dengan 50% pembayaran melalui komoditas hasil perkebunan, dan yang kedua adalah pembangunan pabrik Sukhoi untuk transfer teknologi?

Tapi jika benar masalahnya adalah ancaman AS, maka terbukalah mata kita bahwa Indonesia tidaklah sebesar luas wilayahnya. Benar kita adalah bangsa yang besar. Tapi untuk urusan nyali, nampaknya nyali Indonesia tidaklah sebesar jumlah rakyatnya. Bahkan sejak era Suharto hingga Jokowi, Indonesia tetap tunduk kepada AS, siapapun presiden AS yang menjabat. Hanya era Sukarno kita benar-benar punya nyali sebagai bangsa yang besar.

Nyatanya, meskipun ada nama besar Prabowo Subianto di daftar pertama Departemen Pertahanan, toh AS tak peduli, dan Prabowo tak bisa berbuat apa-apa. Mau melawan? Pakai jalur apa untuk melawan? Lagipula justru Prabowo masih mengutak-utik isi perjanjian tekan kontrak pembelian 11 Sukhoi yang sudah diteken Menhan ssbelumnya pada bulan Februari 2018. Terlalu banyak maunya. Ibarat kata, jika pembeli terlalu cerewet minta ini itu kepada penjual, penjual juga akan malas meladeni.

Akankah Indonesia jadi berpaling pada pesawat tempur buatan AS? AS sendiri telah menawarkan pesawat tempur F16 (lagi) seri terbaru. Tapi nampaknya Indonesia justru enggan dan melirik F35. Makin mahal, makin ribet karena berpeluang kena sangsi tak akan bisa terbang andai AS melalukan kebiasaan buruknya memberi sangsi.

Ah, nampaknya mimpi rakyat Indonesia melihat skuadron lengkap Sukhoi baru sebatas mimpi.
Ya sudah, bermimpi sajalah kita.


extreme78
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.1K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.