Sosok inspirasi pasti pernah dimiliki setiap orang. Inspirasi mendorong kita untuk semakin ambisius mencapai cita-cita. Sosok inspirasi menguatkan keyakinan kita bahwa cita-cita kita bukan hanya impian, tetapi realita yang terbukti melalui sosok tersebut. Sosok inspirasi memang dibutuhkan untuk mendukung usaha kita dalam mendekati impian. Setiap orang pasti memiliki alasan mengapa menjadikan seseorang, baik itu lelaki tangguh maupun wanita hebat, sebagai sosok inspirasi.

Karakterisitik lelaki dan wanita inspiratif, terkadang dijadikan alasan orang untuk terinspirasi darinya. Iya kan Gan Sist?😆 Pasti salah satu alasan Gan Sist mengidolakan seseorang selain karena bakatnya adalah karakternya yang menyebarkan aura positif kan? Nah, untuk memperingati Hari Wanita Internasional, saya akan membagikan sisi positif dari sosok wanita inspiratif yang menjadi idola saya. Sosok ini dikenal dengan kritisinya terhadap narasumber dari berbagai kalangan. Pasti Gan Sist sudah tahu sosok ini. Siapakah dia?


Yaps, betul sekali. Najwa Shihab, seorang presenter yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1977 (umur 43 tahun). Tidak salah saya mengidolakan beliau karena salah satu impian saya adalah menjadi seorang jurnalis, selain ingin menjadi seorang penulis. Prestasi dan pengalamannya dapat dijadikan motivasi banyak orang. Memang se-inspiratif apa sih seorang Najwa Shihab?😃

Menjadi seorang presenter cerdas merupakan buah manis dari perjalanan panjang Najwa Shihab sebagai reporter. Selama 14 tahun, ia mendedikasikan hidupnya menjadi seorang reporter (wartawan), menemui berbagai orang penting dari berbagai kalangan yang membuat relasinya semakin luas. Hal itu yang membuatnya dapat mengundang berbagai pihak penting dalam acara Mata Najwa yang sudah berakhir 3 tahun lalu. Dari pengalamannya tersebut, saya mendapat pembelajaran bahwa investasi waktu akan mengantarkan kita kepada kesuksesan yang matang. Ketekunan dan kesabaran merintis karir adalah proses merajut kesuksesan. Hal tersebut bukan hanya berlaku untuk calon jurnalis, tetapi juga untuk semua profesi dan pekerjaan. Jadi apa pun cita-cita Gan Sist, hal tersebut adalah salah dua kunci meraih kesuksesan.

Wanita lulusan Melbourne Law Schoolini, selalu membangun relasi seluas mungkin. Itu mengapa narasumbernya selalu dapat terbuka dan menunjukkan berbagai emosi ketika ia mencoba menggali informasi. Najwa Shihab sangat cakap dan tanggap dalam menanggapi berbagai informasi yang ia peroleh. Tidak selalu menerima, namun tidak juga langsung menolak sebuah gagasan. Ia seorang pengolah informasi yang cerdas. Dalam menelusuri setiap detail informasi, di balik itu tentunya hubungan sosial dengan para narasumber dibangun sebaik mungkin. Hal tersebut membuat saya termotivasi untuk memperluas relasi (jaringan pertemanan) dengan kemampuan yang saya miliki. Misalnya melalui tulisan atau melalui program sosial lainnya. Saya menyadari bahwa relasi memang sangat penting dalam menciptakan akses cita-cita. Mengingat manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan orang lain.

Terjun di dunia jurnalistik tidak serta merta selalu mengenai politik, tetapi tentang kasih sayang seperti kisah cinta Eyang Habibie dan Ibu Ainun yang ditayangkan oleh program Mata Najwa dan juga mengenai pendidikan. Bagi seorang Najwa Shihab pendidikan sangatlah penting. Hal tersebut terbukti dengan keinginannya untuk membuat sekolah jurnalis. Saya jadi teringat istilah yang mengatakan bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk mengubah dunia. Quote itu benar nyatanya. Seorang Najwa Shihab tidak akan menjadi presenter hebat nan cekatan jika tanpa pendidikan. Hal itu berlaku untuk semua cita-cita dan impian. Pendidikan membuka pikiran kita tentang dunia, tentang bagaimana cara meraih cita-cita, tentang bagaimana cara menjadi seorang jurnalis😇. Saya jadi lebih semangat dan termotivasi dalam menempuh pendidikan sebaik mungkin.

Selama ini pandangan masyarakat menyatakan bahwa Najwa Shihab adalah seorang presenter cerdas. Yaps, pernyataan itu memang benar. Tapi setelah menjadi seorang ibu, ia menjadi orang yang multiperan. Tidak hanya menggeluti pekerjaannya saja, ia juga harus mengatur waktu menjadi ibu yang baik. Wanita yang inspiratif. Menurutnya, wanita tidak perlu memilih antara menjadi wanita karir atau menjadi seorang ibu yang baik. Wanita bisa mendapatkan keduanya. Pernyataan itu membuat saya sebagai wanita percaya bahwa derajat wanita dan laki-laki sama. Wanita pun berhak mendapatkan pekerjaan yang layak dan setara dengan laki-laki. Percayalah, menjadi wanita inspiratif bisa dilakukan semua wanita dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Jadi, mari kembangkan dan perdalam bakat kita untuk menebar aura positif.

Salah satu prestasi Najwa Shihab adalah mendapat penghargaan dari PWI karena melakukan liputan dan memberikan laporan langsung dari Aceh satu hari pascatsunami Desember 2004. Laporannya tersebut memberikan pengaruh bagi meluasnya empati masyarakat untuk bersama-sama berbagi kepedulian atas dasar kemanusiaan.

Itulah Najwa Shihab, sosok wanita yang sangat saya idolakan. Mendengar ulasan tajam dan kalimat-kalimat bijaknya saja sudah mengobarkan semangat saya untuk meraih impian. Semoga suatu saat saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya. Lalu, siapa sih wanita inspirasi Gan Sist? Yuk, share di kolom komentar👇!