Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

noviepurwantiAvatar border
TS
noviepurwanti
Setan Gundul Pringis
Kisah Horor



Assalamualaikum, Gansis pecinta kisah horor di mana pun berada. Kali ini ane akan bercerita tentang urban legend yang berasal dari tempat kelahiran ane. Tepatnya di daerah dekat Terminal Bawen, di jalan yang biasa disebut Bintangan.

šŸŒ»šŸŒ»šŸŒ»

Malam itu gelap pekat. Gulita, sama sekali tak terlihat apa-apa. Sesekali kilatan cahaya dari langit menerangi jalan setapak sepanjang satu kilo. Sebelum masuk ke desa, harus melewati jalan beraspal kasar yang kanan-kirinya ditumbuhi pepohonan rindang. Suasana sangat mencekam, apalagi pada malam Jum'at seperti saat ini. Hanya orang nekat bernyali besar yang berani lewat di jalan ini saat matahari sudah berada dalam peraduannya.

Rintik hujan membasahi baju gadis berambut sepundak yang berjalan tergesa menuju rumahnya. Dia membayangkan minum kopi hangat bersama keluarga saat sudah sampai rumah, mencoba menepis bayangan seram yang sekarang bercokol di kepalanya.



Lampu jalan di jalan setapak Bintangan selalu mati selepas Magrib, entah apa sebabnya. Santi teringat sebuah kisah menjelang tidur yang dahulu sering diceritakan mendiang ibunya. Mitos tentang jin penunggu jalan setapak penggoda orang yang melintas di sana.

Gundul pringis namanya.

Makhluk tanpa tubuh, hanya kepala yang tidak ditumbuhi sehelai rambut pun. Konon ia akan terkekeh-kekeh memperlihatkan barisan gigi penuh belatung kepada orang yang bernasib sial.

Santi memeluk lengannya, ingin ia berlari meninggalkan jalan berbatu secepatnya, sayang sekali kaki gadis itu tak bisa diajak kompromi. Kakinya terasa lemas bila dipakai berlari, terpaksa Santi pasrah dengan berjalan cepat. Kalau bukan karena pekerjaan, ia lebih memilih bercengkerama bersama adik-adiknya.

Kriutan suara pepohonan bambu menambah ketakutannya. Biasanya ada satu atau dua ojek lewat, tapi malam ini tak seorang pun yang kelihatan.

Srek ... Srek ...

Gadis berjaket biru itu mendengar suara langkah kaki diseret. Tepat di belakangnya. Ia mengayunkan langkah tergesa, tetapi tidak bisa. Seperti ada tangan yang mencengkeram pergelangan kakinya. Berat.

Srek. Srek.

Suara langkah diseret tepat di belakangnya membuat bulu kuduk Santi meremang. Langkah itu kini lebih cepat! Hampir mengejar Santi yang sudah berderai air mata karena serangan kengerian.

Ketika hendak berteriak, Santi merasa ada sesuatu yang berat menepuk bahunya. Gadis itu mematung. Menggigil ia melirik benda di pundak kanannya.

Tangan kurus menempel di sana.

Bersamaan dengan petir menyambar, Santi berteriak ketakutan. "Aaaaargh!"

"Mbak ... Mbak ... Ini aku, Arif. " tangan-tangan kurus milik tukang ojek mengguncang Santi.

"Hah ... Hah ...." Napas Santi tersengal. Dipandangnya lelaki berbibir tebal itu dengan lega. "Kaget aku, Mas. Kukira setan yang datang. Mana motormu?" Santi celingukan mencari sesuatu.

"Mogok, Mbak, sekarang di bengkel. Mau kuantar pulang? Kebetulan jalan kita searah. "

Santi mengangguk pelan. Dia merasa lega bertemu dengan tukang ojek langganan. Beberapa kali ia naik ojek Arif bila pulang kemalaman. Arif tidak pernah mau dibayar. Setelah mengantarkan santi, ia akan lansung pulang.

Mereka berjalan dengan langkah cepat, ingin segera membebaskan diri dari gerimis yang semakin lebat. Setibanya di rumah Santi, hujan turun dengan derasnya. Mau tak mau, Arif terpaksa mampir. Kebetulan rumah Santi sangat sepi, mungkin keluarganya sudah terlelap di bilik masing-masing.

Gadis itu membuatkan kopi untuk Arif. Arif meneguk kopinya, rasanya agak lain, terlalu pahit.

"Gulanya kurang, Mbak. Pahit sekali."

Santi tersenyum simpul. "Iya, Mas, kebetulan stok gula habis. Maaf, ya."

"Nggak apa-apa, Mbak. Kopinya nikmat."

"Mas, sudah punya kekasih?" Santi duduk di samping lelaki kerempeng itu, tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang membuat dada Arif berdebar keras.

"Belum, gadis desa ini nggak ada yang mau sama aku, Mbak. Penghasilan sebagai tukang ojek hanya cukup untuk menafkahi diri sendiri."

Santi meremas tangan Arif, "Mas Arif mau pacaran denganku?"

Seperti mendapat durian jatuh, Arif langsung menganggukkan kepalanya cepat-cepat. "Mau ... Kalau perlu besok sampean akan kulamar, biar cepat halal. Tapi apakah Mbak mau jadi pacarku, eh istriku?"

Gadis itu mengangguk pelan, "Mau, Mas."

Santi menyandarkan kepalanya di bahu Arif, ia mendongakkan kepalanya dan menyatukan napas mereka. Arif tak menyia-nyiakan kesempatan, dengan rakus dia melakukan hal yang tak semestinya di atas ranjang Santi.

šŸŒ»šŸŒ»šŸŒ»

Arif meringkuk menggigil kedinginan, bajunya berserakan. Dengan mata terpejam, ia meraba sekitar mencoba mencari gadis yang baru saja membuatnya melayang ke langit. Arif merasa bebatuan menggesek pinggangnya. Padahal tadi ia berbaring di ranjang hangat yang nyaman. Dingin semakin menusuk tulang, percikan air hujan membasahi tubuhnya.



Perlahan Arif membuka mata, tepat di depannya ada kepala gundul mirip Santi yang terkikik memperlihatkan barisan gigi busuk dan menguarkan bau yang memuakkan.

"Mau lagi, dong, Mas ...."

Lelaki itu kejang-kejang sebentar lalu terkulai pingsan. Sementara itu kepala yang mirip Santi terkikik keras memandang ke arah Arif yang lemas. Kepala gundul itu berguling-guling di atas jalanan berbatu menuju rimbunan bambu, bersiap mencari mangsa baru.

Kepala itu kemudian berkata, "Lumayan, menyamar menjadi wanita bisa dapat mangsa. Kalau menyamar jadi induk ayam dan buah kelapa sudah banyak penduduk yang tahu. Iiihihihi ..."

Detik kemudian, kepala itu mengeluarkan asap putih lalu lenyap tanpa bekas.

Tamat



Sumber gambar
Diubah oleh noviepurwanti 18-03-2020 00:56
dwikusumad
RobotElektrik
mamaproduktif
mamaproduktif dan 19 lainnya memberi reputasi
20
4.5K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThreadā€¢83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.