sumber berita

Masa lalu kelam, biasanya jadi alasan seseorang untuk menutup jendela masa depannya. Tidak jarang mereka yang mengalami luka mendalam dalam kehidupannya memaksa dirinya untuk menjadi pribadi berbeda; menjadi lemah, lebih kuat atau malah lebih jahat sebab memiliki dendam untuk melakukan hal serupa. Untuk itu, siapa yang tahu?

Aku sendiri bingung harus mengangkat siapa untuk dijadikan someone who is very inspiringuntuk diriku sendiri dan kalian para Reader. Sebab aku cewek tulen, maka someone ini menurutku sangat pantas untuk dimunculkan.

Aku mengambil berita yang sudah terjamin valid dari Kompas.com tahun 2016. Saat itu, usia usianya 24 Tahun, berarti sekarang sekitar 28 Tahun. Tapi banyak juga, kok, media yang turut memberitakan perjalanan hidup perempuan ini.



Namanya Karla Jacinto, korban perbudakan yang sudah dirudapaksa sebanyak 43.000 kali!
Jujur, pas baca berita ini, dadaku agak nyeri. Di saat beberapa kelompok sibuk mengkritisi kelompok lainnya tentang perbudakan juga, nyatanya, hal serupa masih terjadi di belahan bumi lain dengan tingkat kekerasan lebih tinggi dan tidak adanya peri kemanusiaan namun tetap didiamkan. Kalian ke mana saja, huh?

Sebanyak 43.000 kali rudapaksaan tersebut, Karla Jacinto bilang bahkan ada hakim, polisi sampai pemuka agama yang ikut memaksanya melakukan hubungan badan. Sehingga, ia sempat berpikir akan sia-sia jika mengadu ke pemerintah, ditambah, perempuan yang bernasib sama sepertinya di sana juga banyak.


Peristiwa gila itu terhitung sejak usianya 12 Tahun sampai usia 16 Tahun. Perempuan yang kuat itu juga bercerita saat dulunya terbujuk rayuan dan iming-iming uang, rumah serta mobil mewah oleh pria yang usianya lebih tua 10 tahun darinya. Sebagai anak polos, ia ngikut begitu saja.

Bersama orang itu yang ternyata seorang anggota jaringan peradangan manusia, Karla dibawa di Tenanchingo, Tlaxcala dan ia ternyata disuruh menjadi PSK. Barulah setelah 3 bulan di sana bersama pria tadi, Karla dibawa ke salah satu kota besar di Meksiko, di sanalah ia benar-benar dipaksa melayani banyak pria setiap harinya. .

"Saya tak bisa membayangkan bahwa seorang gadis yang dulu berdiri di sebuah sudut mengenakan sepatu hak tinggi dan menganggap dirinya pramuria, kini bisa menjadi seseorang yang kuat," ujar Karla pada program "Freedom Project" yang ditayangkan CNN.

"Kini banyak orang yang mendengarkan kisah saya,"tambah Karla.

"Saya dipaksa menjajakan diri mulai pukul 10.00 hingga tengah malam. Saya ingat beberapa pria tertawa saat melihat saya menangis," kata Karla.

"Saya harus menutup mata sehingga tak harus melihat perbuatan mereka terhadap saya, dan saya berharap tak merasakan apa-apa," tambah dia.



Penderitaan seorang Karla Jacinto berakhir saat ada operasi anti-narkoba, ia diselamatkan. Selang beberapa tahun, Karla mengabdikan diri sebagai aktivis penolong gadis-gadis yang bernasib sama dengannya. Jujur, aku kagum banget sama perempuan ini. Mungkin masih banyak perempuan yang bernasib sama, dan berhasil bangkit juga seperti dirinya. Bisa jadi Karla hanya satu yang Tuhan munculkan di muka publik sebagai pembelajaran.

Jika sudah di posisi Karla, apa yang bisa dilakukan? Terus menangis? Terus menyesal, atau menyimpan dendam dan mengutuk para Pemerkosa yang berhasil merusak hidupnya?

Nyatanya, Karla Jacinto tidak mempunyai tujuan untuk itu. Ia lebih fokus menjadi seseorang yang bermanfaat bagi sesamanya, bermodal tekad dan rasa simpatinya, ia menjadi motivator bagi seluruh kaum hawa di penjuru dunia. Namanya, sangat wajib dikenal. Ia telah berkeliling dunia untuk menanamkan pemahaman kepada orang-orang agar tidak ada lagi anak-anak perempuan yang bernasib sama dengannya.