Quote:
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi mengkritik kebijakan pemangkasan jam operasional MRT, LRT dan TransJakarta, bahkan rute TransJakarta dipotong. Hal ini, menurut Pras, panggilan akrab Prasetio malah menimbulkan masalah baru yang perlu diselesaikan.
"Ini kebijakan sebenarnya justru memicu penumpukan. Karena itu harus dan wajib petugas-petugas di sana turun langsung untuk mengurai terjadinya penumpukan yang terjadi," kata Pras, dalam keterangannya, Senin (17/3/2020).
Pagi ini, cukup banyak yang mengeluhkan sedikitnya bus TransJ yang tersedia. Calon penumpang TransJ sampai ada yang mengantre ke luar halte.
Pras berpesan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus membuat kebijakan tepat dalam kondisi penanganan virus Corona (COVID-19).
"Betul bahwa masyarakat tidak perlu panik. Oleh karena itu tugasnya pemerintah bekerja, untuk memastikan tidak adanya kepanikan," kata Pras.
Baginya, perlu ada koordinasi antara Pemprov dengan pemerintah pusat. Penanganan Corona, menurut Pras, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
"Kita pahami sekarang ini kejadian luar biasa. Penyebaran begitu cepat. Sejauh ini Pemerintah Pusat telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang dipimpin langsung BPNPB. Saatnya, semua bersatu padu menghadapi situasi ini termasuk Gubernur Anies Baswedan," kata Pras.
Diketahui, jadwal operasional bus TransJakarta, MRT, dan LRT dipersingkat. Tak hanya itu, rute operasional TransJakarta juga dipotong untuk mengurangi interaksi publik.
"TransJakarta yang saat ini melayani 248 rute akan dikurangi secara signifikan hanya 13 rute. Hanya 13 rute yang beroperasi. TJ yang semula 24 jam, jadi jam 6 pagi sampai jam 6 sore," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam jumpa pers di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (15/3).
Selain itu, jadwal keberangkatan MRT juga diubah. Anies mengatakan MRT akan berangkat setiap 20 menit.
https://news.detik.com/berita/d-4940...ijakan-anies/