Malam ini disekitar rumahku tengah dijatuhi butiran-butiran air mata awan yang tengah menangis. Terdengar berita bahwa eksistensi 'mereka' akan lebih aktif ketika malam hari. Apalagi diwaktu hujan. Mereka seolah-olah mencari tempat berteduh di rumah-rumah warga sekitar. Katanya, mereka hanya sekadar mampir. Meskipun kita tak tahu, tak pernah melihatnya, dan jarang merasakan hawa dari kehadiran mereka, mereka tetap ada.


Lalu lengkap sudah detik ini;malam, hujan, dan menulis seorang yang berhasil menginspirasiku untuk memasuki gerbang dialog dengan dunia 'mereka'. Selamat mengarungi pandangan yang menakjubkan ini.










Pada saat ulang tahunku yang ketiga belas, bibiku bertanya apakah aku telah memiliki sebuah buku yang berjudul Maddah. Aku yang pada saat itu melahap buku cerita apa pun berkata dengan lantang, "Tidak, Tante." Dengan hati penuh harap bahwa beliau akan memberikan judul yang ia sebutkan tadi kepadaku, akhirnya harapanku pun terkabul.
Tiba-tiba saja, dari balik tangannya yang putih ia memberikan buku dengan tebal 330 halaman. Dengan sampul merah yang menarik dan gambar yang unik.
Aku tersenyum, merasakan ada kehadiran yang berbeda dari buku yang satu ini. Hingga akhirnya, aku membaca setiap huruf yang terdapat dalam cetakannya selama tiga hari. Aku baru tahu, bahwa ada penulis dewasa yang gaya bahasa dan sastranya mudah dipahami oleh anak-anak sepertiku. Terlebih lagi, buku itu menceritakan tentang hantu. Dimana pada saat itu, aku tengah berada dalam level semangat tertinggi untuk mengumpulkan uang dan menghabiskannya untuk membeli novel-novel dan komik-komik horror di toko buku. Aku mulai mencintai karyanya.
Ternyata, buku Maddah adalah seri ketiga dari buku pertama Risa Saraswati yang berjudul, "Danur." Oh, astaga. Aku berpikir bahwa aku sudah ketinggalan. Aku pun kembali menabung dan pergi ke salah satu toko buku terkenal di daerah Bandung. Lalu aku menemukannya. Danur si seri pertama, dan Sunyaruri si seri ketiga. Tak tertarik kepada judul buku horror yang lain, yang penting buku Risa Saraswati harus kudapatkan.



Bukunya membawaku kepada mencari seuntai riwayat hidupnya. Aku masih ingat ketika menceritakan sedikit fakta yang aku tahu mengenai Teh Risa di depan teman-teman sekelasku. Mereka menyimak ketika aku mulai mengucapkan salam.

Risa Saraswati atau sering dikenal sebagai, "Teh Risa" merupakan seorang seniman terkenal yang memiliki segudang karya yang luar biasa dan mendapatkan banyak apresiasi. Beliau merupakan seorang penulis best seller, penyanyi dan vokalis band Sarasvati dan seorang youtuber.

Teh Risa lahir di Bandung, 24 Februari 1985. Ia merupakan istri dari seorang penyiar Ardan radio, Dimasta. Teh Risa merupakan anak pertama dari pasangan Iman Sumantri dan Elly Rawilah. Ia adalah lulusan Teknik Sipil Universitas Parahyangan dan Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan. Ia mulai terjun di dunia kepenulisan pada tahun 2011 dengan melahirkan buku pertama yang ditulisnya yang berjudul Danur.


Kemudian teman-temanku memberikan penghargaan berupa tepuk tangan yang cukup meriah. Mereka menunjukkan ekspresi ketertarikan ketika aku menceritakan Teh Risa Saraswati. Mereka semua tahu tentang karyanya. Dan bisa disimpulkan, tak ada orang yang tak kenal idolaku.




Sejak aku memilih untuk mengikuti jejak dari tulisan-tulisan Teh Risa yang begitu luar biasa, aku pun mulai bertekad untuk mengikuti Pre-orderdari setiap buku yang baru saja ia terbitkan. Setiap ia memposting sebuah instastory yang menunjukkan bahwa ia tengah menulis sebuah bab di Microsoft Word, aku selalu berteriak, melompat dan berlari, memberitahu ibuku untuk mempersiapkan petualangan yang baru. Aku serius.


Hingga pada akhirnya, disetiap penantian aku mendapatkan karya-karya terbarunya. Semua bukunya, telah kupunya. Dan hampir seluruh lagu-lagu ciptaannya, telah kudengar. Setengah dari mereka adalah favoritku dan teman bersenandung ketika dalam perjalanan.







Selain membuat karya-karya hebat melewati literasi, Teh Risa telah menciptakan berbagai album dengan isi lagu yang sangat memukau. Hampir seluruh dari makna lirik lagunya terdapat kisah mistis tersendiri. Seperti pengalaman Teh Risa bertemu hantu yang memiliki kisah lampau dihidupnya, atau hanya sekadar bait-bait puitis khas Risa Saraswati.



Teh Risa bukan hanya bergelut dibidang kepenulisan dan bernyanyi, namun wanita hebat berumur 35 tahun ini, kini telah menjadi YouTuber dengan 3.75 juta subscribers.
Tak ada yang tak mengenal konten-konten out of the boxdichannel yang satu ini. Dengan memanfaatkan kemampuan berinteraksi dengan makhluk halus, Teh Risa bersama sepupu-sepupunya yang berkemampuan sama, pergi ke tempat-tempat yang terdapat mitos-mitos, terbengkalai, seram, dan kosong. Mereka pun selalu melakukan mediasi sebagai unsur utama dalam video mereka.

Mediasi di sini bermaksud untuk memudahkan mereka berkomunikasi dengan memasukkan energi makhluk halus tersebut ke dalam tubuh mediator. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah benar kehadiran 'mereka' persis seperti yang warga sekitar tempat terbengkalai tersebut katakan. Namun, sang mediator masih bisa mengendalikan makhluk halus di tubuhnya. Dimana hal ini bukanlah seperti yang orang-orang kira. Kesurupan, kerasukan, menyiksa diri, dan berbagai komentar miring dan negatif lainnya. Tim jurnalrisa bertugas untuk memecahkan teka-teki yang selama ini menjadi pertanyaan besar dari warga sekitar yang seringkali diteror oleh hantu-hantu di tempat kosong itu. Dengan kemampuan unik itu, tim jurnalrisa selalu menemukan titik terang dari misteri-misteri dari lokasi yang mereka kunjungi. Entah dari sosok dan wujud hantunya secara spesifik, kejadian di masa lampau, maupun menemukan pandangan-pandangan baru mengenai dunia 'mereka'.

Yang ane rasakan ketika menonton jurnalrisa ini adalah terhibur. Mereka selalu memposting video setiap hari Kamis jam 21.00 WIB. Meskipun konten ini termasuk horror, namun selalu saja ada hal-hal menarik yang membuat video-video di dalamnya tidak terlalu menyeramkan. Semua usia dapat menontonnya karena tidak mengandung unsur mengagetkan dan membuat jantung berdebar-debar. Sudah banyak yang mengenal channel horror yang satu ini. Namun tak sedikit juga yang menilai negatif kepada para kru jurnalrisa.

JALAN YANG DITEMPUH RISA SARASWATI

Ane sebagai penggemar berat Teh Risa seringkali merasa kesal kepada orang-orang yang rela-rela menghabiskan waktunya hanya untuk menyebarkan hate speechdan kedengkiannya kepada Teh Risa, khususnya kemampuan yang beliau miliki, yang telah menjadi takdir dan garis hidupnya sejak kecil.

Teh Risa pun sempat tidak bisa membedakan mana manusia yang asli dan mana yang hanya berwujud sebagai manusia. Beliau pernah merasa stress atas gelar indigo yang disematkan oleh orang-orang kepadanya--maksudnya, seperti yang kita ketahui bersama, tak semua orang percaya dan peduli dengan keahliannya yang satu ini. Seringkali Teh Risa dicap orang yang jiwanya terganggu hanya karena melihat ia tengah berbicara dengan sesuatu yang tak nampak. Padahal, Teh Risa sedang berinteraksi dengan kelima sahabat hantunya. Peter, Hans, William, Hendrick, dan Jansen, ataupun makhluk astral lainnya.

Meskipun begitu, Teh Risa mampu bangkit dari kegelisahannya melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat. Ketika orang lain mencercanya sebagai pengkhayal, pembual, pembuat rekayasa, dan memiliki kekurangan, beliau mampu membuktikan kepada mereka semua bahwa yang dikatakannya itu salah. Teh Risa dapat mengambil manfaat dan makna yang besar dari kemampuannya, hingga menjadi orang yang dikenal banyak orang sebagai seniman yang karyanya patut dihormati. Kesuksesan akan membuat mereka yang meragukan menjadi bungkam. Bersama para sepupunya yang lain, Teh Risa pun bekerja sama untuk melewati segala hal yang menimpa penglihatan mereka. Bahu membahu mengendalikan apa yang dirasakan, dan mencari cara agar dapat membatasinya. Tuhan Maha Baik, Teh Risa dikelilingi oleh keluarga yang percaya dengan kemampuan yang ia miliki. Bukan hanya percaya, namun hampir dari seluruh sepupunya memiliki keahlian yang sama.

DIALAH WANITA YANG INSPIRATIF.

Begitu kagum dengan kepiawaiannya menyusun kata demi kata sehingga menjadi sebuah cerita. Sangat senang dan bangga, apabila beliau kembali meliris album terbarunya. Semangat sekali ketika buku yang ia tulis kembali dipublish.

Teh Risaku yang begitu rendah hati. Semoga Teteh tidak pernah bosan untuk menciptakan karya-karya baru yang luar biasa. Tolong jangan pernah berhenti untuk mengeluarkan ide-ide dan kisah-kisah yang belum diketahui semua orang. Tetaplah kuat untuk menahan komentar yang terkadang tak pernah dipikirkan. Genggam terus keceriaan dan semangat itu, kami semua senang melihatnya. Akan selalu kucari kesempatan untuk bertemu, walaupun waktu di masa lalu masih belum mengizinkan untuk bersua. Semoga kelak kita akan berada di dalam satu jepretan foto, semoga Tuhan akan mengizinkan aku menyalami dan menunjukkan rasa terima kasihku kepadamu... secepatnya.




Itulah wanita yang berhasil menginspirasi ane. Selama ini ane nekat menulis, karena merasa dibekali bacaan-bacaan dari buku-buku karya Risa Saraswati. Gimana menurut agan sista? Sudah pernah kenalan belum, dengan penulis yang satu ini? Tak kenal maka tak sayang. Maka dari itu, dari tadi ane kenalin siapa itu Risa Saraswati ke gansis semuanya.

Untuk thread ane kali ini dicukupkan sekian. Sebenarnya masih ada alasan-alasan lain yang membuat ane kagum sama beliau. Tapi waktu dan tempat tidak akan terlalu mengkondisikan.

So, thanks for read this one, gansis! See you on next thread. Don't forget to fill my cendol and speak your assumption on the comment below!