Para Pejabat Beri Contoh Salam Siku. WHO: Tidak Dianjurkan!

Beranda

...

Citizen Journalism
Para Pejabat Beri Contoh Salam Siku. WHO: Tidak Dianjurkan!

aduhaisayang

13-03-2020 02:09

Para Pejabat Beri Contoh Salam Siku. WHO: Tidak Dianjurkan!

Virus Corona mewabah sampai ke Indonesia. Berbagai upaya pencegahan pun mulai digencarkan. Masyarakat dihimbau untuk lebih menjaga kesehatan dan kebersihan. Berusaha semaksimal mungkin untuk terhindar dari kemungkinan tertular virus mematikan asal Wuhan China tersebut.

Salah satu kebiasaan baik masyarakat kita ketika bertemu dengan teman, keluarga dan rekan kerja adalah berjabat tangan. TS sendiri sedari dulu sudah terbiasa berjabat tangan dengan orang-orang untuk menunjukan sikap bersahabat, kepada satpam kantor, client, teman-teman, orang-orang yang dicintai dan dihormati. Namun untuk saat ini kebiasaan baik tersebut tampaknya perlu kita pikirkan ulang. Sebab, ada kemungkinan besar terjadi penularan virus corona lewat telapak tangan yang saling bersentuhan.

Kalangan pejabat di lingkaran Istana Kepresidenan pun memberikan contoh alternatif salaman. Beberapa pejabat terlihat menggati salaman berjabat tangan dengan salam siku. Seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika bertemu Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka tampak ceria nan semangat beradu siku.

Pejabat lainnya yang tertangkap kamera juga mengamalkan salam siku adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo. Mereka melangsungkan salam sikut usai meninjau proses penyemprotan cairan disinfektan di Stasiun Gambir.

Kepala Staf Staf Kepresidenan Moeldoko pun menilai salam siku tersebut bagus untuk menghilangkan resiko dari berjabat tangan. Moledoko sendiri mengaku sudah menerapkan salam siku.

Namun ternyata salam siku atau elbow bump greetingini tidak dianjurkan. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menilai bahwa hal tersebut masih beresiko karena terjadi kontak fisik dengan orang lain dalam jarak dekat. "Ketika memberi salam ke orang-orang, sebaiknya hindari salam siku karena salam tersebut berada pada jarak 1 meter dengan orang lain. Saya memilih untuk meletakkan tangan saya di hati saya ketika saya memberi salam ke orang lain, belakangan ini," kata Tedros.

=-=-=-=-=-=
Nah buat kalian yang mau tetap salaman. Ni TS beri rekomendasi salam yang lebih tepat. Itu TS namakan salaman angin. Aman. Lebih aman lagi kalau dilakukan di jarak 1 meter lebih.