Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
MUI Kecewa Dubes India Tak Hadiri Pertemuan dengan Ormas Islam


MUI Kecewa Dubes India Tak Hadiri Pertemuan dengan Ormas Islam

Jakarta - Duta Besar India Untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat batal hadir dalam pertemuan bersama perwakilan ormas islam di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat. MUI pun mengungkapkan kekecewaanya.

Muhyiddin mengatakan awalnya yang mengusulkan adanya pertemuan ini adalah Pradeep sendiri, dan MUI pun akhirnya menentukan jadwal pertemuan yang seharusnya digelar hari ini. Namun, secara sepihak Pradeep membatalkan pertemuan hari ini dan MUI mempertanyakan alasan keabsenannya.

"Kami kecewa atas pembatalan tersebut. Pembatalan sepihak seakan-akan dia tidak hormati kesepakatan kita. Ketidakhadiran beliau menimbulkan a big question mark, kenapa? Apa yang salah dengan MUI. Kita sudah memfasilitasi bahkan kita sudah mengundang ormas, menentukan tanggal sesuai keinginan, so why suddenly broke up the promise?," kata Wakil Ketua MUI Muhyiddin Junaidi di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (12/3/2020).

Terkait dengan aksi demonstrasi yang sempat digelar Jumat (6/3) lalu, Muhyiddin menyebut Pradeep tidak perlu takut. Sebab, demonstrasi di Indonesia adalah hal biasa untuk menyerap aspirasi.

"Soal demo massa itu adalah aspirasi di negara demokrasi seperti Indonesia, silakan saja karena dijamin dari jam berapa sampai jam berapa itu ada, hanya sekedar memberikan pemberitahuan. Umat islam kan akhirnya bertanya-tanya. Kita udah baik loh. nggak akan dicurigai, nggak akan disakiti, tidak akan dilukai kok, kita jamin itu," ujarnya.

Dia pun menyayangkan tindakan Pradeep. Dia juga meminta Pradeep tidak perlu takut dengan umat Islam, karena umat Islam bukan orang kriminal.

"Duta besar salah satu tugasnya adalah memberikan klarifikasi kepada publik tentang situasi di negaranya. Sekarang kenapa dia tidak mau? Takut? Kita bukan orang-orang kriminal, kita menjaga hubungan diplomasi okay?" tutur Muhyiddin.

Meskipun Pradeep tidak hadir, pertemuan untuk membahas tragedi kemanusiaan umat islam dalam Konflik India antara MUI dengan Perwakilan Ormas Islam tetap berjalan. Selain pimpinan MUI, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maa'rif turut hadir dalam pertemuan kali ini.
sumber

☆☆☆☆☆

Hmmmm....
Ada bau kesombongan dibalik ucapan Wakil Ketua MUI ini. Dia hanya melihat kedepan, tak mau melihat kedalam. Seolah Duta Besar negara sahabat dianggap sebagai tersangka, padahal tersangka sebenarnya berada dipihaknya.

Andai Duta Besar India akhirnya datang, apa keuntungan bagi negara India? Tidak ada. Lagipula seorang Duta Besar mewakili sebuah negara. Ucapan yang keluar, tindakan yang keluar adalah berdasarkan keputusan negaranya, bukan atas nama pribadi. Apapun yang dia ucapkan dan lalukan didalam tugasnya sebagai perwakilan sebuah negara, harus dipertanggungjawabkan kepada Kepala Negara. Lalu ormas-ormas itu siapa? Mewakili apa? Mewakili negara Indonesia? Bukan. Mewakili ummat muslim dunia? Juga bukan. Mewakili ummat muslim Indonesia? Ini juga bukan. Mereka hanya mewakili segolongan orang yang suka mencari-cari perkara, mencari suara, mencari nama.

Jika MUI kecewa dengan Duta Besar negara India, apakah MUI tidak berpikir bagaiamana kecewanya rakyat negara India? Jika bendera ormas yang hadir di MUI dibakar oleh rakyat India, itu urusan ormas yang bersangkutan. Dan rakyat Indonesia tak peduli. Tapi jika bendera negara India dibakar ormas yang hadir di MUI, itu jelas jadi urusan rakyat India. Tak peduli apa agamanya, apa pilihan politiknya, bendera mereka sama. Apalah MUI berpikir mengenai hal ini? Lalu apa yang telah MUI lakukan terhadap mereka yang berani membakar bendera India? Tidak ada. Menegurpun tidak. Apalagi berani meminta maaf kepada rakyat dan pemerintah India.

Lho, kenapa harus MUI yang meminta maaf? Jelas. Karena MUI telah membawa-bawa nama ummat Islam, bahkan tanpa embel-embel Indonesia. Kalau MUI mengaku mewakili ummat Islam, maka MUI harus berani mengakui kesalahan yang dilakukan ummat Islam juga andai benar ada yang melakukan kesalahan. Apalagi cuma sekedar ormas tukang rusuh!

Tak perlulah bicara seolah-olah Duta Besar India penakut, takut didemo dan lain-lain. Seolah-olah MUI ini malah menjadi kompor yang membakar. Ingat. MUI adalah ormas. Dan sejarah pendiriannya adalah ormas. Bukan lembaga negara. Dan Duta Besar India tak punya kewajiban untuk menjelaskan kepada MUI beserta ormas-ormas yang ada didalamnya.

Coba baca kalimat-kalimat yang di bold dalam berita. Makin dibaca makin eneg. Makin muak. Siapapun pasti bisa melihat narasi kesombongan disana.

Dan cuma orang Indonesia yang doyan jualan atas nama ummat Islam, padahal jika dia bicara begitu, artinya dia bicara atas nama ummat Islam diseluruh belahan bumi ini. Siapa yang memberi kuasa atas itu?

Sekali lagi.
Tak perlu sombong seolah-olah paling bisa berbuat sesuatu. Jangan membuat segalanya jadi susah. Jangan merasa seolah-olah suaranya mewakili suara seluruh muslim Indonesia, apalagi mewakili Indonesia. Doyan amat ngurusin urusan bangsa lain.

Biar dibilang punya jiwa korsa gitu?

Tambahan berita dari surat kabar India :
Indonesia: Radical Muslims ‘protest’ against Delhi riots by waving ISIS flags and burning Indian flag, role of Pakistan suspected

Apa kata mereka?
Mereka mengatakan bahwa kelompok ekstrimis Islam di Indonesia yang melakukan pembakaran bendera negara India sebagai tindakan setan!

Diubah oleh i.am.legend. 12-03-2020 18:55
ravanovic
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 47 lainnya memberi reputasi
48
7.7K
137
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.