Google

Hai, Gansist! Beberapa waktu yang lalu. Indonesia, khususnya ibukota Jakarta pernah dihebohkan oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas inisiatif-nya untuk membuat sebuah pajangan besar berbahan bambu yang sempat ditempatkan di Bundaran Hotel Indonesia dalam rangka Pesta Olahraga Asia 2018.

Eits, tapi thread ini bukan mau ngebahas tentang itu ya ... Karena hal itu telah menjadi masa lalu. Move on dong, Bambwaangg!

Apa ada yang tidak tau bambu? Ayo, unjuk tangan! Jangan malu-malu. Sini merapat, mendekat, mari kita belajar dan mengingat keistimewaan pohon sejuta manfaat tersebut.

Ketahuilah, duhai Gansist! Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.



Kegunaan bambu selain biasa digunakan untuk bahan bangunan, kerajinan juga bisa dikonsumsi sebagai lauk. Tunas bambu atau rebung, biasa dimasak gulai atau dijadikan bahan isian lumpia. Namun, tidak semua jenis bambu bisa di konsumsi. Hanya jenis bambu yang tidak terlalu tinggi kandungan toksin taxiphyllinnya. Yaitu Senyawa glikosida sianogenik penghasil sianida di dalam lambung. Agar bisa di makan, tunas bambu harus melewati pemrosesan yang sesuai.



Selain itu, cairan yang keluar dari batang bambu muda biasa disadap ketika musim hujan untuk menghasilkan minuman beralkohol. Daun bambu yang ckup besar dipakai sebagai pembungkus makanan ringan.

Bambu juga merupakan sumber makanan utama dari panda di Tiongkok, panda merah di Nepal, dan lemur bambu di Madagaskar. Tikus, Simpanse, Gajah, Larva dari pelubang bambu (ngengat Omphisa fuscidentalis) di Laos, Myanmar, Thailand dan Tiongkok.

Tahu jugakah gansist? Jika rumah yang terbuat dari bambu ternyata disinyalir lebih tahan gempa. Hal ini disebabkan karakternya yang ringan, elastis sekaligus kuat sehingga tahan diberbagai cuaca.

Ada pun kerajinan yang berbahan dasar dari bambu memiliki keunikan yang khas. Tak hanya kerajinan, sebagian masyarakat Indonesia memanfaatkan bambu sebagai perkakas rumah tangga. Contohnya masyarakat dari suku Sunda yang kesehariannya tak bisa lepas dari bambu.

Di bawah ini merupakan contoh berbagai perkakas dapur yang hingga saat ini masih digunakan adalah, Hihid(kipas), boboko(bakul), nyiru(tampah), Ayakan(saringan), bubu(perangkap ikan), Dudukuy(caping), tempat kue(besek), Spatula, Sumpit, Asbak, dan gelas.



Bambu juga biasa dipakai sebagai alat memasak. Contohnya, Lemang dari Tebing Tinggi, Nasi Jaha dari Manado, Pa'piong dari Toraja, Ayam buluh dari Manado, Kue Putu dari Jawa, Ayam bambu dari Palu, dan Bebek Timbungan dari Bali. Penggunaan bambu sebagai alat memasak berpengaruh pada cita rasa, aroma dan tentu saja ke-khas-annya.



Selain manfaat di atas, bambu juga digunakan sebagai alat musik tradisional. Contohnya Angklung dan Seruling dari tanah Pasundan yang kini telah mendunia.

Oia, pada zaman dahulu. Bambu juga digunakan sebagai rakit. Do you know rakit? Ialah sekumpulan bambu yang diikat, digunakan untuk melintasi air. Bisa dikatakan kendaraan di atas air.

Daaan ... yang terakhir bambu merupakan senjata andalan bangsa Indonesia dahulu kala sewaktu dijajah pemerintahan Hindia Belanda, yakni bambu runcing.

Gimana, apa yang kurang dari bambu Gansist? Apa alasannya kau mudah berpaling darinya? Halaaahhh ... apa pulak? See ... U next time. Insyaallah. Papay!




Sumber, Oppri
dan
Referensi, di sini