Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Pak Menteri Game Sadis Penyebab Pembunuhan, Kapan Diblokirnya?


Pak Menteri Game Sadis Penyebab Pembunuhan, Kapan Diblokirnya?

Pernahkah kita mencermati game apa yang ada gawai anak dalam kesehariannya? Kini game dalam bentuk aplikasi baik ofline maupun online sangat digemari. Tak sedikit yang dalam bermainnya sang tokoh di game tersebut harus membunuh jika ingin menang.

Tak cuma itu, cara membunuhnya pun begitu sadis. Ada yang menggunakan pedang, arit, palu, kapak, hingga alat-alat pembunuh yang mulanya tak terpikir oleh anak.
Quote:

Saya pernah mengamati beberapa game yang sedang dimainkan. Darah berhamburan, kepala pecah, atau putus terlihat seperti nyata. Bayangkan saja, ketika anak berada pada posisi bermain game yang begitu dalam waktu lama. Otomatis dalam kepalanya tertanam pembunuhan demi pembunuhan harus dilakukan agar jadi pemenang.

Durasi bermainnya kadang-kadang terbilang tak tanggung-tanggung. Mulai dari pulang sekolah, hingga menjelang tidur. Berhari-hari, hingga merrka bosan bermain kemudian pindah ke game yang lain lagi.
Quote:

Yang mengherankan cara membunuh yang biasa dianggap tidak seru. Kalau hanya dengan tembakan, padahal dengan tembakan pun dimainkan dengan berdarah-darah yang menjadi tampilan pemikat. Yang mengerikannya, game dengan pembunuhan tersadis adalah yang paling digemari.

Tercatat pada bulan Februari 2004, remaja 17 tahun bernama Warren Leblanc membunuh Stefan Pakeerah yang baru berusia 14 tahun. Dia tega membunuh temannya sendiri lantaran tak punya uang. setelah menonton video game yang cukup populer kala itu, yakni "Munhunt Murder" yang ditebritkan oleh Rockstar Game. (Liputan6.com, 06/08/2015)
Quote:

Di laman liputan6.com ini juga dirilis 8 pembunuhan lainnya. Seorang supir taksi berusia 54 tahun, Kuan Pohkang, ditikam sampai mati oleh remaja berusia 19 tahun bernama Polwat Chino, pada awal Agustus 2008 silam, karena terinspirasi video game Grand Theft Auto IV.

Shawn Wooley (21) ditemukan bunuh diri di depan komputernya pada bulan Oktober 2007. Seorang nenek berusia 87 tahun bernama Marie Smothers ditembak mati oleh cucunya yang baru berusia 8 tahun saat ia sedang duduk di ruang tamunya. Pria berusia 17 tahun dituduh membunuh neneknya yang berusia 68 tahun, pada Maret 2014 di Kota Quezon, Filipina.
Quote:

Alexandra Tobias (22) membunuh bayi laki-lakinya sendiri yang baru berusia 3 bulan pada Januari 2010 lalu. Seorang bocah 11 tahun asal Filipina ditusuk sampai mati oleh pria berusia 16 tahun. Seorang ayah bernama Tyrone Spellman (28) tega membunuh putrinya sendiri yang berusia 17 tahun dengan cara menusuk korban sampai mati saat terganggu ketika bermain Ghost Recon. (Wowmenariknya.com)

Termasuk di antaranya kabar mengenai pembunuhan balita di Sawah Besar, Jakarta Barat, membuat banyak yang terkejut. Pasalnya, pelaku (masih) berusia 15 tahun dan ia sendiri yang menyerahkan diri ke polisi, mengakui perbuatannya. Dari laporan yang ia akui, tersangka NF (15) membunuh balita APA (5) karena terinspirasi oleh karakter film yang sering ia tonton. (Kompasiana.com, 10/3/2020)
Quote:

Kasus-kasus yang terjadi beberapa tahun lalu itu harusnya dapat dijadikan pembelajaran bagi semua pihak. Orang tua, guru, dan terutama pemerintah melalui Menkominfo yang menjadi kunci beredarnya game-game yang menunjukkan kesadisan adegan dalam permainananya.

Harusnya tidak saja memblokir aplikasi game dan situs game tersebut, namun memberikan sanksi hukum yang tegas kepada pembuat, dan pengedarnya. Soalnya ketika game tersebut sampai ke tangan anak, kecanduan mereka akan asyiknya game tersebut akan sulit untuk dihentikan.
Quote:

Penyebaran situs game sadis memang seperti barang terlarang, bertebaran melewati link-link komunikasi media sosial. Anak seolah merasa tertantang ketika mendengar cerita dari teman-temannya terkait game sadis tersebut. Mereka tak menyadari akibat psikologi pada dirinya.

Oleh karena itu peran orang tua adalah filter pertama bagi jatuhnya game sadis ke tangan anak-anak kita. Di samping Menkominfo sebagai penanggung jawab lalu lintas konten yang ada di laman online dan media sosial.
Quote:

Gw membayangkan, jika obrolan dalam grup-grup WhatsApp saja bisa disadap, alangkah mudahnya mendeteksi game sadis yang ada di playstore dan membekukannya. Sebagian besar game memang datang dan didownload anak melalui playstore.

Kini tinggal kemauan yang keras dari semua pihak untuk pemberantasan game sadis guna mengurangi dampak kekerasan yang terjadi pada pemain game tersebut.



Pak Menteri Game Sadis Penyebab Pembunuhan, Kapan Diblokirnya?
Diubah oleh Surobledhek746 12-03-2020 14:59
4iinch
infinitesoul
tien212700
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
6
1.7K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.