Presenter dan Komentator pada tayangan televisi sangat diperlukan, terlebih lagi bila acara olahraga seperti sepakbola tanpa adanya komentar rasanya ga enak banget dah sunyi senyap menikmati pertandingan yang sedang berlangsung,

Namun bagaimana bila seorang presenter berkomentar ehhh ternyata keseleo di mulutnya dengan mengkomentari seorang fans wanita di Liga 1 Indonesia, dengan bahasa tak pantas karena di tonton oleh publik.



Sebagai seorang presenter siaran langsung memang agak rumit tidak bisa di edit atau di potong bila ada salah ucap, namun secara attitude memang presenter harus dituntut tampil sempurna di layar kaca.

Tapi seorang presenter dan juga komentator Rama Sugianto ternyata memberikan komentar mengejutkan dan terduga oleh banyak pihak.



Sudah pasti kata-kata itupun dikutip oleh akun gosip instagram, hasilnya netizen yang maha benar pun koment dengan cacian dan makian. Maklumlah namanya netizen +62 sangat membuat mental down kalau sudah menyerang personal.



Tak berselang lama, setelah menuai kecaman sana sini Rama Sugianto meminta maaf dan ia mengaku salah dan khilaf karena berkata tak sopan ketika siaran langsung.

Setidaknya ini jadi pelajaran untuk presenter lainnya, ucapan harus di jaga boleh santai dan bercanda tapi setidaknya jangan sampai offside.

Ucapan itu bagaikan anak panah ketika ia sudah meluncur maka tak akan bisa ditarik kembali, terlebih di ranah publik dan banyak di copas oleh media. Sudah pasti karirmu akan hancur dengan cepat, banyak publik figure yang harus menerima resiko ketika media sosial bekerja. Contoh besarnya Calon Gubernur DKI yang gagal terjegal karena tak pintar berkata-kata.



Media sosial bisa meningkatkan ratingmu namun bisa juga menjadi hakim yang kejam, terlebih lagi cuitan netizen yang pedasnya melebihi cabai keriting bahkan rawit sekalipun.

Disini adalah pelajaran yang sangat berharga menjadi seseorang yang bicara di depan publik hendaklah tak bercakap yang menyakiti, atau menyinggung orang lain. Setidaknya sudah banyak kasus yang sama terhadap publik figure untuk menahan sebuah kata, maka berlatihlah tata kata dengan Gubernur DKI saat ini. Karena dengan tata kata, netizen pun terdoktrin dengan baik menjadi santun, dan tak banyak komentar yang miring. Bisa-bisa jadi Presenter rasa Presiden, bukankah itu sebuah prestasi? Saya c4punk see u next thread.