radcliffezkyAvatar border
TS
radcliffezky
Ibu Paleontologi Dunia Tanpa Tanda Jasa - Mary Anning


Spoiler for Intro:


Sebagai pejuang garis depan kesetaraan gender, pecinta hal2 berbau sains, dan pengulik amatir kepaleontologian, rasanya aneh banget kalo ane gak pernah nyebut nama Mary Anning di sekian thread yang ane tulis.

Bukan2. Mary Anning. Bukan Marie Curie.

Asing banget kan namanya?



Lahir di daerah pesisiran pantai Inggris tahun 1766, Mary Anning hidup di keluarga yang berjuang dalam hal ekonomi, dengan ayah sebagai tukang kayu, juga pemburu fosil sebagai kerja sampingan.

Di tahun segini, paleontologi masih seret gan. Mbah Darwin aja masih dalam angan2 emak masa depannya. Bahkan adanya makhluk hidup yang udah punah terus jadi fosil aja merupakan teori baru yang banyak diragukan.emoticon-Belo
Jadi pemburuan fosil kayak yang dilakukan ayahandanya Anning ini masih cuma sekadar hobi, yang hasil buruannya bisa dijual ke turis2.

Sedihnya, baru di awal mula kisah, satu2 orang pencari nafkah dari keluarga Mary Anning meninggal saat Anning sendiri baru berumur 11 tahunan.emoticon-Berduka (S)Karena dari kecil suka ikut berburu fosil ngebantu ayahnya, berbekal pengalaman yang ada, Anning bersama abangnya terus ngelanjutin perburuan buat menyangga ekonomi keluarganya.

Fyi, lokasi Anning nyari fosil itu nama daerahnya Blue Lias. Dikenal sebagai surga fosil aneka fauna Jurasik, tapi juga sebagai lereng maut karena sering longsor.



Dengan tekad kuat, Anning terus nyari dan menjual hasil buruan yang umumnya berupa cangkang ammonite. Sampai akhirnya, sebuah tengkorak bermoncong mirip buaya ditemuin abangnya Anning. Tapi sayangnya gak lama setelah temuan itu, Anning ditinggal abangnya buat kerja, 'yang bener2 kerja'.emoticon-Ngacir
Sendirian, passion-nya dengan tengkorak ini ngebuat dia bertekad terus menggali fosil bagian tubuh lainnya.

Dan apa coba hasilnya..



Sepanjang 5,2 meter, fosil ini jadi temuan terkomplet pertama dari reptil laut yang nantinya dikenal dengan Ichthyosaurus.emoticon-BeloTemuan lengkap Mary Anning ini berakhir terjual di tangan kolektor kaya. Dipajang di museum terdekat. Dan diperdebatkan oleh komunitas geolog di sana. Tapi..

Tau kan, ada satu yang kelewat.

Usai berpindah tangan, nama Mary Anning gak tersebut sama sekali mengenai fosil jerih payahnya tersebut.emoticon-Nohope Sebagai orang miskin, tidak berpendidikan, dan PEREMPUAN, para geolog di sana nolak mentah2 keberadaan Anning dalam komunitasnya. Bahkan banyak yang bilang kalo Anning cuma 'bejo aja' nemuin fosil Ichthyosaurus ini.

Like, what? 5.2 meter creature is considered lucky?emoticon-Mad

Lanjut cerita, geolog kemudian mulai banyak yang berburu ke Blue Lias. Sampe saat itu, Anning masih kurang peduli. Dia tetep berburu aja dan kemudian ngejual fosil temuannya. Ironisnya, pembeli2nya yang kadang juga para geolog, ngeklaim hasil temuan Anning sebagai temuannya.emoticon-Gila

Lama terdiam, akhirnya Anning mulai tergerak peduli. Dia gak terima cuma dianggap sebagai anak gak tau apa2 yang beruntung nemuin fosil2 temuannya. Anning mulai beli buku dan belajar. Dia bahkan sampe2 belajar anatomi hewan secara mandiri dengan ngebedah ikan2 laut.emoticon-Belo

Dan akhirnya, bocah yang dulunya dianggap cuma 'bejo' nemuin fosil2nya, sekarang bisa berdebat ngalahin argumen2 geolog. Salah satu temuan penting Anning yakni terpecahnya fosil korpolit, sebagai tinja hewan yang memfosil.emoticon-Add Friend (S)



Kemudian muncul lah sebuah temuan kontroversialnya, yakni sepanjang 10 meter Plesiosaurus, reptil laut kayak Ichthyosaurus yang lehernya super panjang.emoticon-Belo Saat itu ditemukan, di luar Inggris, fosil Plesiosaurus udah pernah ditemuin. Tapi gk ada yang selengkap punyanya Anning.
Dan yak, kontroversial dah Plesiosaurus Anning ini. Geolog di seluruh dunia banyak yang bilang kalo temuan Anning ini palsu. Hoax. Dengan beribu alasan keluar dari berbagai mulut.

Tapi nyatanya, setelah bener2 ngecek sendiri fosil temuan Anning tersebut, gak ada yang bisa nyanggah ngebuktiin kalo Plesiosaurus Anning itu fosil palsu.

emoticon-Gila

Akhirnya, nama Anning pun mulai dikenal di dunia geolog. Bahkan temuan kontroversialnya ini bisa dibilang jadi alasan cabang sains paleontologi muncul saat itu.
Yah.. meski masih belum diakui jadi geolog beneran sih, jadi Plesiosaurus temuan Anning pun diatasnamakan bukan dari nama Mary Anning.

Karena apa coba?

Because Mary Anning is a WOMAN.
Dude!emoticon-Mad



Mengikuti temuan besar itu, fosil menggemparkan lain ditemuin Anning. Seekor reptil bermoncong lain, tapi disela2 tangannya terdapat sayap.

Yak, kawan seperjuangan lama para burung. Pterosaur. Dari penemuan tersebut, Anning bisa dikatakan jadi penemu fosil Pterodactyl kedua sepanjang sejarah.emoticon-Belo
Lalu dilanjut dengan penemuan spesies plesiosaur lain, juga berbagai ikan dan ammonite.

Tapi lagi2, karena kePEREMPUANannya, juga keadaan ekonomi yang tetep seret, temuan2 tersebut berakhir diatasnamakan orang lain.emoticon-Frown

Hal selanjutnya yang bikin nyesek selain itu yakni lokasi perburuan fosil tempat Anning berburu mulai kehabisan fosil2 baru, yang otomatis diikuti hilangnya mata pencahariannya. Ibu Anning gak lama sejak itu kemudian meninggal. Lalu di umur 46 tahunnya, Anning terdiagnosis terkena kanker.

(tisu gratis tisu gratis, silahkan ambil)

emoticon-Sorry

Dan kisah ini berakhir dengan tidak dikenalnya nama Mary Anning dari penemuan2nya sampai akhir hayatnya. Bahkan gak juga sebagai paleontolog 'asli'.

Tapi dalam sejarah, nama Mary Anning akan terus dikenang sebagai 'Pemburu Fosil PEREMPUAN, eh gak.. 'Pemburu Fosil Terhebat Sepanjang Sejarah'.

Happy International Women's Day.

Spoiler for Bonus:


Spoiler for Sauce (legit):
Diubah oleh radcliffezky 08-03-2020 13:07
sebelahblog
4iinch
infinitesoul
infinitesoul dan 24 lainnya memberi reputasi
25
7.9K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.