- Beranda
- Berita dan Politik
Pesta Dansa dengan 50 WNA Berujung Virus Corona, Pasien Ternyata Menari Bergantian
...
TS
derita.kadrun
Pesta Dansa dengan 50 WNA Berujung Virus Corona, Pasien Ternyata Menari Bergantian
Jakarta, IDN Times - Achmad Yurianto Juru Bicara (Jubir) penanganan wabah virus corona (COVID-19), mengungkapkan fakta mengejutkan terkait pesta dansa yang berujung penularan virus corona di Indonesia.
Hal ini setelah pihak Kementerian Kesehatan berbicara dengan pasien positif virus corona atau COVID-19 yang saat ini masih dirawat di RS RSPI Sulianti Saroso.
Yuri mengatakan pasien berusia 31 tahun tersebut tidak hanya berdansa dengan satu orang temannya yang warga negara Jepang, tetapi berganti-ganti orang, begitu pula yang dilakukan warga negara Jepang yang saat ini di rawat di Rumah Sakit di Malaysia karena positif virus corona.
1. Virus corona di Indonesia bermula dari pesta dansa
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto, menceritakan kronologi pesta dansa berujung virus corona di Indonesia tersebut di hadapan awak media di Gedung Kementerian Kesehatan, Selasa (3/3).
Pada 14 Februari, perempuan 31 tersebut berdansa di sebuah klub dansa di sebuah restoran di Kemang, Jakarta Selatan. Dua hari kemudian dia merasakan tidak enak badan saat itu sang ibu merawat putrinya di rumah. Namun, enam hari setelah merawat sang putri atau tanggal 16 Februari, giliran ibunya yang tidak enak badan.
2. Pasien baru tahu setelah ditelepon teman dansa yang positif corona
Keduanya memutuskan untuk dirawat di rumah sakit agar badannya kembali sehat pada 20 Februari. Kemudian pada 28 Februari, teman dansa yang merupakan warga negara Jepang tersebut mengabarkan bahwa dia saat ini dirawat di rumah sakit di Malaysia karena positif virus corona.
Perempuan tersebut kemudian menceritakan pada dokter yang merawat bahwa dia pernah kontak dengan temannya yang saat ini positif virus corona. Sontak saja, tim dokter dari rumah sakit mengirim mereka ke rumah sakit rujukan yakni RSPI Sulianti Saroso.
3. Pasien positif virus corona tidak hanya berdansa dengan satu orang
Yuri mengatakan pada Senin (2/3) kemarin, dia sudah melihat kondisi mereka. Pasien tersebut tidak memakai tabung oksigen atau infus, wanita 31 tahun saat itu masih bermain HP sedangkan sang ibu yang berada di kamar terpisah sedang membaca majalah.
"Saya tanya mereka apakah saat dansa hanya dengan satu orang? Dia jawab 'gak pak kami ganti lagi, ganti lagi, ganti lagi'. Kemudian saya tanya lagi, kira-kira pada saat berdansa, ada kontak dekat tidak? 'Iya pak kami dansanya hadap-hadapan, gak punggung-punggungan',” ungkap Yurianto.
4. Kemenkes masih tracking seluruh orang yang ikut pesta dansa
Berdasarkan cerita pasien tersebut, saat ini pihaknya masih melakukan tracking kontak di teman-teman klub yang berasal dari berbagai negara.
"Dia (pasien) tidak tahu pasti jumlah berapa yang ikut pesta dansa kan gak ada absen, kira-kira sekitar 50-an orang termasuk dari Malaysia dan Jepang," imbuhnya.
"Kesulitan lain karena klub tersebut hobi bukan anggota tetap jadi tidak ada alamatnya, satu dua orang sudah kami dapatkan namun mereka gak ada gejala dan saat ini kami masih tracking lainnya," ucapnya
https://www.google.com/amp/s/jateng....egional-jateng
SUMBERNYA SUDAH DIKETAHUI
PEMDA DKI SEGERA BANTU PUSAT BERKEJARAN DENGAN WAKTU UNTUK TRACKING SUPAYA TAK MENYEBAR LUAS!
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.8K
21
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya