iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Hati-hati Jebakan Pinjol di Aplikasi Gojek



Rasanya seumur hidup aku belum pernah menang undian, kecuali jika ada pembelian berhadiah langsung tanpa diundi. Eh itu namanya bukan undian, ya! Pokoknya kalau terima hadiah, itu hampir pasti bukan karena diundi. Menang sayembara atau adu kompetisi lain.

Jadi kalau ada iming-iming hadiah untuk yang beruntung karena beli ini atau pasang aplikasi itu, aku gak bakal ikut. Termasuk dengan berbagai aplikasi yang menjanjikan ini itu bagi pengunduh pertama. Kalau ada 100 hadiah untuk 100 orang pertama, pasti aku yang ke 101.


Dengan alasan itu, aplikasi yang ada di ponselku adalah yang memang kubutuhkan jangka panjang. Misalnya Gojek, yang dulu kuinstal karena sering pakai Gocar. Karena belakangan tak lagi pakai, jadi kuhapus dari HP.

Kemudian aku menulis di sebuah platform yang rewardnya berupa saldo Gopay, maka aplikasi itu kuunduh lagi.

 

Sebagai pengguna baru, atau punya akun dengan saldo ngenes, Gojek kemudian memberi diskon ini itu. Promo murah untuk macam-macam layanan, yang aku tahu itu tidak spesial. Semua orang juga dapat.

Mungkin karena faktor rutin mendapat kiriman saldo--mungkin, maka aku mendapat fasilitas PayLater yang penggunanya dimodali 250 ribu rupiah untuk dibayar dalam waktu beberapa hari ke depan. Sekira satu bulan kalau tidak salah.

Namanya manusia, penasaran dong! Jadi aku coba menggunakan untuk bayar listrik dengan fasilitas ini. Keren memang, tagihan listrik lunas tanpa ada biaya tambahan. Lalu masuklah "catatan utang" yang harus kubayar paling lambat tanggal sekian. 





Karena rasa penasaran telah terpenuhi, ya sudah. Tapi aku mulai mengendus modus jebakan halus dari pengembang. Setelah satu kali penggunaan yang gratis total, untuk selanjutnya dikenakan biaya berlangganan yang di akunku tertera angka 15 ribu rupiah. Tapi di HP suami katanya 25 ribu.


Aku lebih dulu menyadari, beda dengan suami yang tanpa sadar menggunakan aplikasi dengan metode pembayaran via Gopay, padahal saldonya kurang. Rada-rada sih emang si bapak!

Beliau yang merasa terjebak lalu meneleponku, "Hati-hati, riba," katanya dari kota nan jauh di sana.

Aku tertawa mendengar pengakuannya. Bagaimana bisa, setelah pakai untuk ini itu baru sadar bahwa saldonya tidak cukup, yang oleh sistem otomatis dipakai layanan PayLater.


Itulah laki-laki, beda dengan emak-emak yang detail untuk urusan duit. Begitu buka aplikasi, yang pertama nampak di mataku ya saldo. Jadi ketika inbox penuh dengan voucher, promo, dan tawaran bayar tagihan untuk bulan ini, aku tak hanya sadar diri, tapi mengendus niat "tidak tulus" dari Gojek.


Mana ada bisnis gratisan! Meski sedang tren metode bisnis "bakar uang", setelah bakar-bakar ya banjir-banjir!

Untungnya jebakan ini hanya mampu memakan korban yang tidak teliti membaca. Meski sedikit ngiler dengan aneka tawaran potong harga padahal saldo minim, kubuka dulu berbagai keterangan terkait pembayaran dengan fasilitas PayLater. 






Sesuai dugaan, selain biaya langganan, ada denda per hari untuk yang belum membayar setelah jatuh tempo. Aku sih lebih memilih tidak mau mudah berutang-utang, biar gak masuk list korban pinjol (pinjaman online) yang sekarang marak jadi biang keributan karena lidah debt collector-nya sangar-sangar.

Lebih baik tahan selera. Daripada makan bakso dapat ngutang, mending makan  sate dari traktiran. Ya iyalah! 




sumber gambar: gojek.com, tangkapan layar dari HP pribadi.
sebelahblog
4iinch
berodin
berodin dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.8K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.