RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
Permainan Masa Kecil Yang Bikin Kangen


                                                                             

Teringat permainan masa kecil, rasanya ane kangen benar. Memang ane tak mungkin lagi bermain begituan Tapi menyaksikan anak sekarang memainkannya, pun jauh panggang dari api. Selain bermain layang-layang, mereka memilih  terkurung di dunia digital dengan beragam gadget. Permainan jaman dulu? Ah, bikin capek! Mending rebahan.

 

Lalu, apa sajakah permainan masa kecil yang bikin  ane kangen?


 

1.Permainan Biji Karet

 

Umumnya biji karet digunakan untuk bibit. Tapi saat ane kecil, biji karet menjadi permainan anak-anak. Bahkan kami sering memburunya. Sama hal menunggu durian jatuh, maka begitulah tabiat kami. Begitu terdengar suara cangkang pecah, kami pun berlomba siapa yang lebih dulu mendapatkan si biji karet.

 

Ya, bermain biji karet itu mengasyikkan. Dua biji karet disusun tegak saling menimpa di cekungan tanah. Baru kemudian dipukul pelan. Biji karet yang pecah dianggap kalah. Sementara biji karet yang menang akan menjadi jagoan. Si jagoan  bisa ditawar kawan-kawan dengan sejumlah uang. Lucunya, ada lho pedagang yang menjualnya bila musim permainan ini tiba.


 

2. Permainan Korek Api Lidi              

 

Tak hanya anak  jaman now, jaman old juga hobi permainan tanding atau laga, tak terkecuali korek api lidi. Sebatang lidi korek api ditegakkan mempergunakan jari jempol dan telunjuk. Sedangkan pihak lawan merebahkan lidinya hingga membentuk tanda tambah. Kemudian baru dihantamkan pelan. 

 

Pemilik lidi yang patah dinyatakan kalah, dan  mencari lidi baru yang lebih kuat. Untuk menghindari kecurangan, karena ada juga anak yang  menggunakan lidi kelapa, maka sebelum permainan dimulai, batang lidi harus diteliti. Barangsiapa anak yang curang, dia tak akan ditemani.

 

Lidi korek api yang digunakan, rata-rata sudah bekas. Bila menggunakan lidi yang baru, permainan tak akan lagi mengasyikkan. Perjuangan mencari lidi bekas itulah yang membuatnya beda.


 

3. Permainan Seluncuran

 

Bila sekarang anak-anak bermain seluncuran menggunakan alat pabrikan. Jaman ane dulu, seluncuran biasa dilakukan di tebing tanah merah dengan kemiringan yang cukup curam. Tiga atau empat anak duduk berderet di selembar pelepah pinang. Setelah masing-masing

saling memegang pinggang dengan erat, maka peluncuran dimulai. Dapat dibayangkan jika ukuran pelepah pinang tidak terlalu panjang, maka anak yang duduk di bagian belakang akan meluncur beralaskan celana. Hasilnya celana langsung menipis, bahkan koyak, kemudian mendapat hadiah cubitan dari bunda.


 

4. Permainan Arung Jeram

 

Meski anak-anak jaman ane belum pernah mendengar istilah arung jeram, tapi kami sudah sering melakukannya di sungai yang membelah kampung. Bersenjatakan ban dalam truk, kami mengarungi sungai yang lumayan berarus deras dan berbatu. Tak jarang pegangan kami terlepas dari ban dalam. Akhirnya kaki lecet terantuk batu. Sudah pasti kami akan mendapat hadiah cubitan dari bunda.

 

5. Permainan Bungkus Rokok

 

Permainan bungkus rokok juga cukup menghebohkan. Bungkus rokok dijadikan duit-duitan, dan bisa digunakan untuk beragam permainan. Bungkus rokok yang digunakan adalah dari rokok kretek, karena bungkusnya rata-rata berbahan kertas lembut, dan mudah dibentuk hingga berbentuk lupis. Sama seperti duit benaran, duit-duitan dari bungkus rokok juga memiliki nominal. Biasanya disesuaikan dengan harga rokoknya. Semakin mahal harga rokoknya, maka nominal duit-duitan juga semakin tinggi.

 

Sebenarnya masih banyak permainan yang asyik di jaman ane. Tapi ane kira cukup sekian dan terima kasih.

 

--- 

anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.