Melihat berita tersebut membuat hati saya terenyuh. Bagaimana tidak? Seperti halnya menari diatas penderitaan bangsa sendiri. Rasa kemanusiaan yang seharusnya melekat pada diri setiap warga negara tampak pudar.

Semenjak munculnya virus corona yang menelan banyak korban jiwa, para penjual masker memanfaatkan hal tersebut untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Menjual dengan harga tinggi juga merupakan penimbunan barang. Karena menghambat kebutuhan pokok untuk kepentingan umum. Mungkin yang punya banyak duit bisa membelinya dengan cuma-cuma. Tapi bagaimana dengan rakyat kecil?

Banyak media informasi yang memberitakan bahwa di China membagikan masker secara gratis untuk memenuhi kebutuhan kalangan umum untuk mencegah virus corona menyebar. Di Indonesia sendiri yang saya temui justrus tidak demikian.



Saya menemui postingan di Facebook mengenai harga masker yang sangat tinggi. Untuk beli beras saja sebagian ada yang masih ngutang, bagaimana untuk masker? Bukankah ini menjadi kebutuhan pokok disaat virus corona terserebar?

Semenjak virus corona menyerang WNI, banyak dari warga Indonesia yang mulai mencari masker untuk antisipasi terhadap virus corona. Pemerintah harus segera mengambil tindakan yang tegas untuk para penjual masker yang nakal. Seperti yang saya perlihatkan discreenshot diatas, saya agak lega karena ada ancaman serius dari pemerintah.

Ancaman pasal tersebut mungkin saja bisa membuat para penjual masker jera. Tapi ini sebenarnya tidak cukup jika hanya sebatas ancaman tanpa tindakan langsung dari pemerintah seperti penangkapan. Karena kita tahu jika ada ancaman seperti itu mereka hanya menganggap sebuah ancaman dan masih bertransaksi walaupun secara sembunyi-sembunyi.

Tinggal menunggu tindakan dilapangan dan kesadaran dari para penjual yang nakal.

Semoga para penjual masker yang nakal segera mendapatkan hidayah untuk segera bertaubat.