Halo AganSista. Selamat siang dan terima kasih telah bersedia mampir di thread receh ini.


Bercerita tentang tokoh perempuan inspirasi, tentu kita memiliki seseorang atau lebih yang membuat kita kagum dan termotivasi ya, Agansis. Banyak tokoh-tokoh yang menggetarkan dunia dengan pencapaian maupun kisah hidupnya. Mereka yang sekarang nampak di mata kita begitu beruntung, sebenarnya kebanyakan sama seperti kita, bahkan ada yang kehidupannya lebih sulit. Hanya saja, usaha dan semangat pantang menyerahlah yang membedakan, dan berhasil membuat mereka berada di tempat sekarang ini. Selain tentu saja sedikit faktor 'keberuntungan'.


Kali ini ane ingin sedikit berbagi tentang salah satu tokoh perempuan inspirasi ane. Siapa tidak tahu fiksi fenomenal The Twilight Saga? Ya, tetralogi yang booming sampai ke film-filmnya itu adalah buah karya Stephenie Meyer. Seorang perempuan kelahiran Phoenix, Amerika Serikat, 24 Desember 1973. Karya-karyanya bukan hanya empat buku itu saja, tapi juga ada beberapa novel lain yang menyusul The Twilight Saga.



Beberapa poin inspirasi ane dari sosok Steph ane rangkum dalam tulisan di bawah ini. Cekidot ya Gansis.


1. Berawal Dari Mimpi

Awalnya, tak ada yang istimewa dari seorang Stephenie Meyer. Dia tidak memiliki latar apapun tentang literasi. Bahkan tidak pernah membuat satu cerita pendek pun sebelum novel Twilight. Namun, kekuatan sebuah mimpi di suatu malam pada Juni 2003 memberikannya inspirasi. Gadis biasa dan vampir rupawan dalam mimpinya terus terbayang hingga Steph berhasil menuliskan kisahnya dalam jangka waktu tiga bulan.


Mimpi, menurut sebagian besar orang mungkin hanya bunga tidur. Tapi bagi segelintir orang, mimpi adalah sebuah dorongan untuk mencapai kesuksesan besar. Bermimpilah, dan wujudkan mimpi-mimpi itu dengan sepenuh hati. Entah itu mimpi dari alam tidur, atau mimpi-mimpi yang dibangun sebelum tidur.


Stephenie Meyer, telah membuktikan bahwa semua hal besar yang dialaminya berawal dari mimpi.


Ane salut sama Mrs. Stephenie Meyer, GanSis.


2. Mengalami Berbagai Penolakan


Seperti halnya JK Rowling dengan Harry Potter-nya yang telah lebih dulu sukses, Twilight pun keluar masuk meja redaksi. Ditolak hingga 15 penerbit tidak membuat Steph patah arang. Ia semakin gigih dan akhirnya delapan penerbit berebut hak ciptanya dalam suatu lelang. Hasilnya bisa kita lihat sekarang, Twilight Saga meledak di pasaran dan Steph tinggal menikmati jerih payah dari kesabarannya ditolak dulu.


Jadi, jangan sampai patah semangat meski karya kita ditolak berkali-kali. Bisa jadi karena belum menemukan 'jodoh' dan 'orang' yang tepat.


3. Sukses Besar dan Tetap Rendah Hati


Meski karyanya telah berubah menjadi fenomena di dunia hiburan dan meraih penghargaan, Steph tetap rendah hati. Ia berkata bahwa dirinya bukanlah apa-apa dan masih perlu banyak belajar. Pun dia tak segan meminta maaf ketika novel Midnight Sun belum jadi diterbitkan karena suatu alasan. Untuk semua kritik dan saran, Steph menerima dengan tangan terbuka.




Twilight, New Moon, Eclipse, Breaking Dawn, adalah karya-karya fenomenal yang menyamai Harry Potter. Bahkan Eclipse pernah menyalip penjualan buku Harry Potter. Film-filmnya pun laris manis di pasaran. Pun dengan novel The Host dan The Chemist. Bisa dipastikan, pundi-pundi uang yang dimiliki Steph tak pernah ia bayangkan sebelumnya.


Begitu pula dengan namanya yang kini semakin diperhitungkan sebagai penulis fiksi paling berpengaruh. Melihat animo masyarakat dunia terhadap karya-karyanya, tidaklah mengherankan bila semua itu diraihnya. Terpenting, Steph masih menjadi sosok yang tidak pernah berubah sebelum semua itu datang padanya. Seorang anak, saudara, ibu, dan istri.


4. Ibu Rumah Tangga Biasa


Poin inspirasi terpenting dari seorang Stephenie Meyer menurut ane. Ibu rumah tangga.


Tak ada alasan bagi kita--ibu rumah tangga--untuk berhenti bermimpi. Apa pun itu--dalam konteks positif-- tentu saja.


Steph menikah di usia muda, 21 tahun. Ketika itu dia masih kuliah dan memutuskan menikah dengan suaminya. Dikarunia tiga orang putra, Steph tak menyangka sedikitpun jika jalan hidupnya adalah menjadi penulis. Bahkan ia sempat berpikir untuk melanjutkan kuliah di jurusan hukum.


Steph seorang wanita yang mendedikasikan hidup untuk keluarga. Dia memberikan seluruh waktunya untuk mengurus rumah, suami dan tiga anaknya. Setelah mimpi itu datang, Steph menuliskannya setelah semua pekerjaannya selesai. Mengetik dengan satu tangan sementara tangan yang lain menggendong putranya yang masih bayi. Tak jarang Steph kurang tidur demi menuntaskan tulisannya.


Tentu saja, semua itu tak lepas dari dukungan suaminya. Ketika Steph semakin sibuk dengan tulisan sekuel-sekuel Twilight, Pancho resign dari pekerjaannya dan sepenuh hati membantu karir sang istri.



Demikianlah, AganSis, sedikit tulisan ane tentang tokoh perempuan inspirasi ane. Bagaimana mimpi sebenarnya adalah kekuatan besar, bagaimana untuk tidak menyerah apapun passion kita, bagaimana seorang ibu rumah tangga pun bisa melegenda dari balik pintu rumahnya. Semua hal itu menjadi semangat ane ketika hidup yang sulit ini membuat ane pesimis untuk bermimpi.


Sekian dulu thread ane. Mari tetap semangat memperjuangkan mimpi dari balik jemuran dan panci serta teriakan para bocah. 😂😂😘😘

Narasi : Opini pribadi
Sumber gambar:
klik 1
klik 2