Berkaca sebelum menjadi kaca untuk orang lain, fix?

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

Beberapa tipe atau karakter manusia kiwari itu diantaranya:

1. Manusia Tipe SOS KS

Jadi, orang dengan tipe seperti ini biasanya selalu merasa dirinyalah yang paling benar, salah itu milik orang lain bukan ada padanya.

Apapun yang ia katakan itu tentu benar adanya, bagaimanapun yang ia lakukan itu adalah suatu kebaikan dan bahkan apapun yang ia tuliskan itu adalah kesahihan hakiki.

Orang dengan tipe seperti ini biasanya di manapun, kapanpun dan bagaimanapun tak pernah merasa diri pernah salah ataupun khilaf. Emangnya malaikat? Padahal kita ketahui bersama, bahwa manusia itu tempat salah dan lupa.

Meski kita ketahui bersama bahwa manusia itu tempat salah dan lupa, bukan berarti kalau salah dan ketika lupa perlu pemakluman terus-menerus dari orang lain.

Padahal harusnya jika ada salah, khilaf dan lupa, kemudian ada yang mengingatkan ataupun menegurnya, ya ... Sebagai makhluq sosial dan kalau memang baik adanya, tentunya minta maaf dan mau untuk berubah serta tidak mengulangi dengan kesalahan yang serupa.

Tidak hanya itu, orang zaman kiwari dengan tipe yang ini biasanya ia sulit sekali jadi pendengar yang baik.

Maunya orang dengan tipe SOS KS ini adalah didengar, diikuti dan dibenarkan apa saja yang disampaikannya. Iya-in aja deh ....

Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa fungsi pendengaran itu lebih dahulu Allah Subhanahu wa ta'ala anugerahkan daripada fungsi lisan manusia. Bayi itu lebih dahulu mampu mendengar daripada kemampuan berbicara.

Mengapa demikian? Karena dari situ kita bisa dapati hikmah, kita diajarkan hendaknya lebih banyak mendengarkan dahulu daripada banyak berbicara.

Ditambah lagi, sering kita dengarkan sebuah hadits 'Fal yaqul khoyran au liyasmut'
Artinya: Berkatalah yang baik, atau diam.

Karena kebanyakan dari permasalahan ataupun pertikaian itu terjadi akibat dari kurangnya kemampuan untuk menjaga lisan.

Dan mengapa orang dengan tipe semacam ini sulit mendengar? Itu dikarenakan ada perasaan 'ana khoirun minkum'. Merasa diri paling benar, merasa lebih baik, merasa lebih kaya, merasa lebih hebat, merasa paling pintar, merasa berkedudukan dan merasa-merasa yang lainnya.

Padahal kita bersama tahu kedudukan kita dihadapan sang pencipta itu sama saja, yang membedakan kita hanyalah pada ketaqwaam kita.

2. Manusia Tipe MB

3. Manusia Tipe BLB

Manusia tipe BLB, artinya manusia yang kerap kali mengatakan Baiklah Lu Benar.
Manusia seperti ini biasanya tidak suka ribut.

Jika ada orang lain yang berseberangan dan tidak sependapat dengannya, maka ia akan katakan pada orang lain itu dengan kata-kata 'Baiklah Lu Benar', meski sebenarnya ia tidak membenarkan dalam hatinya yang terdalam.

Orang seperti ini tidaklah dikatakan munafik dengan sebab antara hati dan lisannya berbeda. Dia hanya saja tidak ingin membuat permusuhan dan perpecahan. Bukankah para ulama' yang berijtihad ketika ijtihadnya itu benar untuknya 2 pahala, adapun yang salah tetap mendapat pahala meski hanya 1 pahala yang didapatkannya.

Jika ingin mengetahui tanda orang munafik itu ada tiga; yaitu ketika berkata berdusta, disaat berjanji mengingkari, dan apabila diberikan amanah ia pun berkhianat.

4. Manusia Tipe GB LB

Manusia tipe GB LB artinya adalah Gue Bener Lu Betul. Maksudnya adalah ketika ada perbedaan ketika bermasyarakat ataupun hidup bersosial, manusia ini memiliki prinsip kuat.

Dia melakukan apapun memiliki dasar, pedoman, acuan yang benar menurutnya. Namun ketika ada orang lain yang menyalahkan prinsipnya, maka ia dengan tegas akan sampaikan, ini prinsip hidup saya.

Jika orang lain mengikutinya dia bersyukur, akan tetapi ia tidak pernah memaksakan sedikitpun prinsipnya kepada orang lain.

Begitu juga sebaliknya, ketika orang lain memiliki prinsip, ia hanya katakan, silahkan dengan prinsip anda, akan tetapi jangan paksakan prinsip anda kepada saya.






Sumber; Opini Pribadi
Sumber Gambar; google, idn, shutterstock