Segera Temukan Bahasa Cinta Anak Sebelum Terlambat

Bismillahirrahmanirrahiim

Rasulullah Sallallahu Alayhi wa Sallam adalah sosok yang sangat mencintai, lembut dan memahami prilaku anak kecil, Rasulullah pun juga ahli dalam memberikan bahasa cinta sesuai dengan karakteristik anak.

Meski dinamakan bahasa cinta, akan tetapi tidak semua bahasa cinta itu berupa pujian, kata-kata positif ataupun dukungan secara umum.

Sebagian diantara kita mungkin baru mengetahui bahasa cinta, akan tetapi Rasulullah sejak 14 Abad silam telah memberikan contoh bahasa cinta kepada anak-anak kecil.

Ada lima jenis bahasa cinta yang utama yaitu:

1. Sentuhan fisik



Rasulullah sangat berempati kepada anak kecil yang menangis, ketika Rasulullah melewati rumah Fatimah beliau mendengar cucunya menangis. Kemudian beliau berkata, "Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak ini menggangguku?"

Lalu beliau memangku Husein di atas kepalanya dan berdoa,
"Ya Allah sungguh Aku cinta kepadanya maka cintailah dia,"

Begitulah Rasul kita yang mulia mencontohkan bagaimana bahasa cintanya berupa sentuhan fisik.

2. Kata-kata Pendukung/Positif



Kali ini mari kita simak keindahan Rasulullah dalam memberikan bahasa cinta yaitu berupa pujian kata-kata positif dan dukungan kepada anak.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sangat memahami perilaku anak yang senang bermain.

Pada suatu hari Ummu Khalid Bin Khalid bin Sa'ad Al amawiyah berkata: "Aku beserta ayahku menghadap Rasulullah dan aku memakai baju kurung atau gamis berwarna kuning, ketika aku bermain-main dengan cincin Rasulullah, ayahku membentakku, tetapi tidak dengan Rasulullah, Rasulullah sallahu alayhi wa sallam tampil dengan menyejukkan dengan berkata "Biarkan dia" Kemudian beliaupun berkata kepadaku, "Bermainlah sepuas hatimu, Nak."

Begitulah bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada kita, seperti apa bahasa cinta itu.

3. Waktu yang Berkesan ataupun Berkualitas



Dalam cerita lain dikisahkan bahwa Rasulullah sering menyapa anak-anak kecil dengan hangat.

Dari Anas Radiyallahu 'Anhu, menyatakan bahwa Rasulullah berkata kepada saudara laki-laki kecilku.

"Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil)?"

Sebuah kisah yang meninggalkan kesan dan menyenangkan bagi anak-anak. Mengajak berbicara, bercanda dan menghibur seperti yang dicontohkan Nabi tersebut.

4. Pemberian Hadiah



Nabi memberi hadiah kepada Jabir Ibnu Abdullah yang masih kanak-kanak.

Seusai melaksanakan salat dzuhur berjamaah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan beberapa sahabat kecil lainnya, Rasulullah memperlihatkan sebuah mangkuk yang berisi manisan kepada anak-anak kecil

Beliau pun mulai menyuapinya satu persatu setelah nabi menyuapi Jabir dengan satu suapan, beliau bertanya kepada Jabir "mau lagi?" Jabir pun menjawab "ya."

Kemudian Nabi menyuapinya satu suapan, lalu bertanya kembali kepadanya, "ingin tambah lagi?" Jabir pun kembali menjawab "ya." Nabi pun kembali menyuapinya dengan satu suapan sehingga manisan di mangkok habis.

Seperti itulah contoh bahasa cinta Nabi ketika nabi ingin memberikan hadiah.

5. Layanan



Tidak sedikit kisah yang menggambarkan besarnya kecintaan Rasulullah kepada anak-anak. Suatu hari, Rasulullah harus memendekkan bacaan shalatnya ketika mendengar anak menangis. Nabi Sallallahu 'Alayhi wa sallam juga pernah mengangkat anak yang jatuh di dekatnya ketika sedang khotbah.

Begitulah Rasul kita tercinta dalam memberikan pelayanan pada anak-anak.

Mari kita cari dan temukan bahasa cinta yang dibutuhkan anak-anak kita. Karena setiap anak memiliki bahasa cinta yang berbeda, yang dibutuhkan.

Untuk anak di usia 0-2 tahun kelima bahasa cinta itu harus dapat kita penuhi semua setiap harinya. Akan tetapi untuk anak diatas usia 2 tahun harus kita temukan dan kita cari.

Kemudian untuk anak yang memiliki karakteristik bahasa cinta kelima. Biasanya mereka sering meminta pendapat orang tuanya mengenai apa yang dilakukannya.

Sehingga untuk anak dengan bahasa cinta seperti ini sering-seringlah menjadi pendengar yang baik, cermati apa yang dibutuhkannya.

Kemudian jika anda memiliki anak dengan bahasa cinta utama mereka berupa pujian, kata-kata positif dan dukungan, maka lakukanlah berbagai aktivitas seperti berikut ini:

PertamaJika anak sudah mampu membaca dan mengenal angka, berikan anak-anak kertas-kertas kecil berupa kata-kata yang mendukung. Hal ini bisa ditempelkan pada tempat yang mudah dilihatnya ataupun bisa dimasukkan kedalam tas.

Kedua Kemudian tunjukkan perhatian orang tua dengan kalimat yang membangun disaat anak berprestasi.

Seperti bunda bahagia kakak baik sekali hari ini mau membantu adik merapikan mainan.

Alhamdulillah hari ini adik percaya diri dan tidak menangis saat hari pertama sekolah.

KetigaHargai karya anak seperti lukisan ataupun tulisan, kemudian dipajang dengan tambahan kata-kata pujian.

Keempat Sering-seringlah mengucapkan bahwa kita sayang kepada mereka. Kalimat tersebut adalah kalimat yang membuat ketenangan pada batinnya, karena merasa diri disayang dan memiliki arti.

Merekapun akan terkesan kepada orang tua yang sering mengucapkan rasa sayangnya dengan tekanan dan saat anak-anak tidur di malam hari.

Kelima Berikan kata-kata motivasi dan bangun kepercayaan pada dirinya.

Saat anak mengalami emosi negatif berikan motivasi dan bangunlah kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-alasan yang membuat orang bangga padanya.

Mari bersama berusaha setiap hari menemukan bahasa cinta utama anak kita, apalagi jika anak masih berusia dibawah 5 tahun. Agar tujuan pengasuhan anak dapat tercapai.

Jangan sampai terlambat, sehingga anak-anak generasi penerus kita mengalami banyak penyimpangan di kemudian hari. Naudzubillah.

Semoga kita tidak terlambat menemukan bahasa cinta anak-anak kita.
Semoga bermanfaat. Sampai jumpa ....

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wa barakatuh

Sumber; Opini pribadi dari berbagai kajian parenting nabawiyah.
Sumber gambar; google, dokpri, @pixabay, pinterest