Anak Menangis Saat Anda Sholat? Begini Cara Menyikapinya

Beranda

...

The Lounge
Anak Menangis Saat Anda Sholat? Begini Cara Menyikapinya

picassokarpet

27-02-2020 02:12

Anak Menangis Saat Anda Sholat? Begini Cara Menyikapinya

Memiliki anak merupakan hal yang yang patut disyukuri, karena merupakan amanah yang dititipkan langsung oleh Allah kepada kita. Mengajari anak pelajaran agama sedini mungkin bisa diterapkan melalui contoh-contoh yang kita lakukan. Karena seringnya, anak akan melakukan apa yang dicontohkan, bukan yang diperintahkan.

Nah, saat sholat, kadang yang mempunyai anak balita agak kesulitan menyikapi bayi atau balitanya yang menangis. Lalu, apa yang harus dilakukan? Yuk, simak tips berikut ini:

Pada dasarnya, membatalkan sholat tidak boleh kecuali ada udzur, seperti firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu membatalkan amalan-amalanmu” (QS. Muhammad:33)

Terkait dengan kasus anak menangis saat kita sholat, kita tidak bisa dengan begitu saja membatalkan sholat. Lalu bagaimana?

Pertama, kenali jenis tangisannya

Orang tua pasti mengenali jenis tangisan anaknya

Anak menangis karena bosan
Tangisan karena ketakutan atau ada ancaman bahaya

Jika anak menangis karena ketakutan, orang tua bisa menenangkannya tanpa harus membatalkan sholat, seperti menggendongnya.

Kedua, diperbolehkan gerakan tidak berlebihan seperti menggendong anak

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah sholat sambil menggendong Ummamah bintu Zainab bintu Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umamah adalah putri Abil Ash bin Rabi’ah. Ketika beliau sujud beliau meletakan Umamah, ketika berdiri, beliau gendong Umamah” (HP. Bukhari 516 & Muslim 1240)

Ketiga, Imam membantu meringankan beban jamaah

Ketika imam mendengar anak menangis, imam dianjurakan meringankan sholat jamaah namun tetap dengan memperhatikan kekhusyu’an jamaah

“Sesungguhnya aku memulai sholat dan aku ingin memanjangkannya, namun aku mengurungkannya (dengan memperpendek sholat) ketika aku mendengar tangis seorang bayi, karena kasihan terhadap ibunya” (HR. Ahmad 2202 dan Bukhari 707)

Allahu’alam