Iwan, (22) adalah seorang pemuda keturunan Indonesia yang hidup tanpa identitas kewarganegaraan.
Saat usianya masih kanak-kanak, Iwan Nursyah kerap mendapat kekerasan dari ayahnya membuat iwan kabur melarikan diri dan tak pernah kembali
Nasib membawa iwan masuk ke Negara Malaysia bagian Sabah, secara ilegal, tanpa dokumen resmi.
Selama 15 tahun terakhir, Iwan tinggal di Malaysia tanpa identitas kewarganegaraan.
Ia menikah dengan perempuan malaysia dan dikaruniai seorang anak perempuan, namun iwan tak bisa menambahkan namanya di akta kelahiran putrinya.
Meski begitu iwan memberi nama putrinya 'Hana', seperti nama ibunya yang samar-samar ia ingat wajahnya.
Kini Iwan yang berusia 22 tahun ingin memperjuangkan kembali kewarganegaraannya, agar dia bisa mengakui anaknya dan kembali pulang ke Indonesia untuk bertemu keluarganya.
Ketika kisah iwan yang hidup tanpa kewarganegaraan di angkat oleh BBC News Indonesia, keluarga iwan menghubungi tim redaksi.
Setelah melakukan pemeriksaan ulang, tim redaksi yakin dengan bukti-bukti yang berupa foto yang diberikan oleh keluarga iwan.
Quote:
Satu-satunya foto Iwan yang dimiliki oleh keluarganya
Akhirnya tim redaksi melakukan investigasi lebih dalam, dan pada akhirnya tim redaksi dapat mempertemukan Iwan dan keluarganya.
Quote:
Pertemuan Tim Redaksi bersama Hana Beddong ibu kandung Iwan
Momen pertemuan Iwan dan sang ibu sangat menguras air mata. Pertemuan itu terjadi di tengah kawasan perkebunan kelapa sawit di pedalaman Sabah, Malaysia.
"Iwan anakku, kau anakku, kau anakku. Kasihan kau nak, mama baru berjumpa kau di sini. Aku rindu betul sama kau, nak Iwan," ucap sang ibu sambil menangis histeris dan memeluk Iwan.
Iwan sangat syok dan ragu oleh karenanya, ia hanya menangis tetapi tak mengucapkan sepatah kata pun dan tak pula membalas pelukan kuat ibu.
Quote:
Momen haru iwan bertemu ibunya.
Kedatangan ibu iwan ke tempat iwan merupakan kejutan, dengan harus melewati jalan tanah dan berbatu yang berkelok-kelok di antara deretan hutan kelapa sawit dan karet.
Iwan tumbuh besar di pedalaman selama bertahun-tahun sebagai pekerja perkebunan sawit, Iwan masih tidak percaya bahwa sosok yang banjir air mata dan memeluknya itu adalah perempuan yang melahirkannya 22 tahun silam.
Dalam proses interaksi di atas bangku tersebut, Iwan pun lemas, pucat dan hampir pingsan. Keringat bercucuran dari tubuhnya, membuat kaus yang dikenakan dari ladang semakin basah kuyup.
Iwan baru benar-benar yakin bahwa Hana adalah ibunya setelah dikatakan bahwa Hana mengikuti pemberitaan BBC News Indonesia tentang Iwan mencari keluarga awal Februari ini.
Iwan pun merespons pelukan dan tangisan Hana Beddong.
"Di mana saja kau, Nak? Padahal kau ada di sini. Aku sayang betul kau, nak Iwan. Mama rindu betul, aku sayang betul nak sama kau. Aku tinggalkan kau ketika masih kecil, baru sekarang kita jumpa," kata Hana sembari terus membelai rambut anaknya.
"Syukurlah jika ibu masih sayang sama saya," kata Iwan sambil terbata-bata.
"Dari kecil mencari orang tuaku (ibu), akhirnya aku sekarang jumpa juga," imbuhnya lagi.
Ibu dan anak sontak berpelukan erat dan menangis tiada henti. Mereka terlibat dalam percakapan intens penuh kerinduan dalam bahasa Konjo, bahasa daerah yang biasa digunakan di Bulukumba, kabupaten asal Hana di Sulawesi Selatan.
Momen pertemuan Iwan dan sang ibu pun menguras air mata.
Akan tetapi sang anak, Iwan, sangat syok dan ragu. Oleh karenanya, ia hanya menangis tetapi tak mengucapkan sepatah kata pun dan tak pula membalas pelukan kuat ibu.
Perempuan pekerja ladang kelapa sawit itu sampai perlu menarik kepala Iwan untuk disandarkan pada pundaknya dan juga tangan untuk dilingkarkan pada tubuhnya.
Iwan tak percaya ia akan bertemu ibunya
"Aku rasa memang tidak percaya sama sekali kan bahwa ini betul-betul orang tua saya (ibu). Jadi awalnya belum seberapa yakin, maka itulah pelukan saya pun tidak seberapa kuat sebab tak yakin bahwa ini adalah orang tua saya. Itulah mengapa aku terdiam, sebab betulkah orang tua saya tiba-tiba datang begini?" kata Iwan menjelaskan kenapa ia tidak langsung membalas pelukan ibunya.
Kemudian Iwan pun mengungkapkan apa yang membuatnya yakin bahwa perempuan di depannya adalah ibunya.
"Lama kelamaan tadi memeluk, perasaan terus tersentuh. Tersentuh dan hati semacam berkata 'orang tua saya sudah dekat dengan saya'. Itulah kenapa saya menangis, terus peluk ibu. Sebab, saya sudah yakin itu orang tua saya, batin saya sudah tersentuh," katanya sembari tersenyum lega.
Sementara, sang ibu, Hana, langsung yakin bahwa pemuda yang ia tonton di saluran Youtube BBC News Indonesia adalah anak kandungnya.
Quote:
Iwan merasa bahagia bisa bertemu kembali bersama ibunya.
Setelah pertemuan yang mengharukan itu, iwan beserta keluarganya membuat akta kelahiran dengan ibu iwan sebagai saksi sah.
Akhir cerita iwan telah resmi berkewarganegaraan Indonesia.