Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
Empat Hal Unik Tentang Sumatera Barat


Kamu tahu Sumatera Barat, kan? Apakah kamu sudah pernah melintas, menetap sementara, atau memang warga di sana? Salah satu provinsi yang terletak di wilayah Indonesia bagian barat ini, menurut saya memiliki beragam keunikan.  Apa sajakah keunikan itu? Cekidot!



1.      Rendang dan Gulai Nangka

Siapa saja kenal makanan yang satu ini. Rasanya semriwing terutama rendang. Khusus rendang, sepertinya menjadi favorit siapa saja. Bahkan makanan satu ini tidak saja menjadi kampiun kuliner di Indonesia, juga pernah menjadi kampiun di dunia, pilihan situs berita CNN. Yang unik tentang rendang dan gulai nangka ini, karena di setiap rumah makan padang, kedua makanan ini selalu ada di etalase. Artinya, kalau dua makan ini tak ada, berarti  itu bukanlah  rumah makan padang. Meski tak jarang gulai nangka sering diduetkan dengan kacang panjang.



2.      Rumah Makan

Bila Pulau Lombok terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Masjid, maka saya ingin menabalkan Sumatera Barat menjadi Negeri Seribu Rumah Makan. Bukan apa-apa, hampir di setiap sudut kota, bahkan kecamatan sekali pun, tidaklah terlalu sulit menemukan rumah makan padang. Penetrasi rumah makan padang ini tak tanggung-tanggung. Meski terkadang pemilik rumah makan  bukan berasal dari Sumatera Barat, tapi demi hoki, maka kata berbau “Padang” sengaja disematkan.

Memang tidak semua rumah makan yang memakai kata "Padang", ada juga yang mengganti nama “Padang” menjadi “Bundo Kanduang, Ampera, Siang Malam, Pagi Sore, Kapau, Sedehana, dan lainnya, tapi tetap saja itu menginduk ke kata "Padang atau Sumatera Barat".

Seperti  dilansir afandriadrya, ternyata rumah makan padang juga berhasil merambah ke mancanegara, seperti  di ; Malaysia, Singapura, Amerika, Arab Saudi, Australia, Belanda, Brunai Darussalam, China, Hongkong, Inggris, Kamboja, Qatar, Uni Emirat Arab, dan mungkin negara lain yang belum terdeteksi.



3.      Piring Bersusun

Salah satu yang dimiliki rumah makan padang adalah keahlian dari pelayan yang mempraktekkan piring bersusun. Terkadang saya sampai takut kalau suatu waktu  piring yang bertimbun itu akan jatuh. Apalagi kalau sang pelayan akan menghidangkan makanan di meja pelanggan, dengan piring-piring berisi gulai yang tak hanya berkuah panas, juga pedas.  Piring yang dibawa gila-gilaan, guys, hingga sepuluh piring lebih.



4.      Nasi Bungkus

Kenapa nasi bungkus dari rumah makan padang menjadi unik? Unik di mananya? Sabar, guys. Pernahkah kamu pikirkan bahwa ada yang aneh dengan nasi bungkus padang? Sebab kalau kita makan di tempat (rumah makan padang), porsi yang disiapkan akan lebih sedikit  dari porsi nasi bungkus?

Ada yang beralasan bahwa porsi nasi bungkus lebih banyak dari makan di tempat, karena kalau makan di tempat, akan ketahuan yang makannya sendirian. Sedangkan kalau nasi bungkus, tak bisa ditebak apakah yang akan makan sendirian atau malah satu keluarga. Hmm, benar juga.

Tapi ada juga pendapat lain yang mengatakan, konon di masa penjajahan dulu, yang biasa makan di tempat adalah para penjajah. Sementara rata-rata pribumi membeli nasi bungkus. Berhubung solider sesama pribumi, maka porsinya dibuat lebih banyak. Hal itulah yang membuat kelaziman hingga sekarang.

Nah, kenapa pula saya lebih suka makan nasi bungkus ketimbang makan di tempat?Tentu karena nasi padang itu lebih nikmat rasanya kalau dibungkus. Itu pula alasan lain yang membuat nasi bungkus dari rumah makan padang menjadi unik. Atau, apakah karena saya orang  pribumi yang hanya boleh makan nasi bungkus? Hehehe.



5.      Sekolah Tinggi Ilmu Baruak

Sepertinya hal ini yang paling unik saya rasakan. Kamu pasti sudah lazim dengan sekolah tinggi bernama STKIP. Bagaimana dengan STIB alias sekolah tinggi ilmu baruak? Memang beruk itu ada sekolahnya? Tersebutlah di daerah Pariaman, ditemukan sekolah tinggi ilmu beruk. Apakah para beruk diajari baca-tulis? Tentu saja tidak. Para beruk liar yang berhasil ditangkap, akan diajari ilmu memanjat dan memetik kelapa.

Anehnya, selain memiliki kelas-kelas, STIB ini juga memiliki kurikulum layaknya di sekolah manusia. Kurikulum itu terbagi enam tahapan. Tahapan pertama, adalah proses pendekatan pelatih beruk dengan beruk unskill, seperti memberi makan dan memandikan beruk. Proses ini berlangsung kurang lebih tiga bulan. Tahapan kedua, proses pengenalan buah kelapa dengan menggantungkannya di sebelah kelas beruk. Tahapan ketiga, proses memilin kelapa sehingga terjatuh dari tangkai buatan.

Tahapan keempat, proses menjatuhkan kelapa langsung dari batang sungguhan. Tapi tetap memakai kelapa yang digantungkan di bagian tengah batang. Tahapan kelima, beruk diajar membedakan kelapa masak dengan muda. Proses kali ini berlangsung tiga bulan. Tahapan  keenam dan terakhir, proses mengajari beruk memetik langsung kelapa dari batang sungguhan. Setelah mahir, akan dikembalikan kepada pemiliknya sebab sudah siap bertugas.

Eh, ngomong-ngomong, ternyata bukan di sekolah manusia saja yang memakai aturan umur baru boleh masuk esde. Di sekolah beruk, hal itu juga diterapkan. Berapakah umur ideal beruk agar cepat menyelesaikan pendidikan? Patokan umurnya sekitar 2,6 tahun.

Lalu, berapa pasaran beruk yang sudah profesional dalam memetik kelapa? Hmm harganya lumayan membuat berbuat decak kagum. Bagi beruk profesional dipatok dengan harga 8  hingga 10 juta.

Sebenarnya masih banyak keunikan yang berhubungan dengan provinsi bagian barat Indonesia itu. Tapi saya rasa cukum lima keunikan agar kamu tak jenuh membacanya. Terima kasih sudah singgah.

-----




 


Diubah oleh RifanNazhif 28-12-2019 06:50
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 18 lainnya memberi reputasi
19
3.8K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.