BATUBARA, PikiranSehat.com – Pemeliharaan jalan di Kecamatan Lima Puluh oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Batubara terkesan asal jadi dan tidak mempertimbangkan kualitas pekerjaan.

Akibatnya, sejumlah proyek ‘tambal sulam’ jalan yang belum lama selesai pun sudah rusak kembali.

Pantauan Sabtu (22/02/2020), pekerjaan tambal sulam di jalan lingkar Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, sudah hancur kembali, meski baru lebih kurang sebulan dikerjakan.



Menurut warga, kondisi tambalan cepat rusak, karena pelaksana pekerjaan langsung saja menuangkan aspal hotmix ke lobang-lobang yang akan disisip tanpa lebih dulu melakukan pembersihan ataupun pemadatan.

Akibatnya, badan jalan yang disisip seakan tak punya kekuatan untuk menahan beban kendaraan yang melintas. Alhasil, belum lama dikerjakan, kondisi jalan sudah kembali mirip seperti sebelum diperbaiki.

Ketua Forum Aliansi Muda Mudi Masyarakat Lima Puluh (Family) Zainduddin menyesalkan pekerjaan Dinas PUPR Batubara yang amburadul.



“Ini ruas jalan penting guna mengurai kemacetan di simpang empat Lima Puluh. Pihak PUPR harus bertanggung jawab atas mutu pengerjaan yang buruk,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Batubara Khairul Anwar menjelaskan bahwa sejumlah stafnya sana saat ini sedang melaksanakan tugas lapangan untuk memastikan pelaksanaan proyek yang sedang dikerjakan berjalan dengan lancar.

Hal itu menyebabkan kondisi kantor sering terlihat kosong melompong pada hari-hari kerja. Kepala dinas yang baru 3 bulan dilantik itu memasang target, bahwa untuk tahun 2020 tidak ada lagi jalan berlobang di Kabupaten Batubara.

“Karena itu, selain peningkatan jalan, kita prioritaskan pemeliharaan atau tambal sulam jalan yang berlobang, sehingga tidak ada lagi jalan berlobang di Kabupaten Batubara,” ungkap Khairul Anwar Hal saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Kantor Dinas PUPR, Desa Gambus Laut, Lima Puluh, Senin (10/02/2020).


Sourch:
https://www.pikiransehat.com/2020/02...-lingkar.html