Hi Honey

Apa kabar?

Aku harap kamu baik-baik saja Honey

Apakah aku pantas memanggilmu seperti itu? Rasanya tidak, ah sudahlah lupakan. Hanya aku dan semesta yang boleh tahu kamu jangan hahaha


Sudah berapa tahun kita tidak bertatap muka? Sudah lama sekali, berabad-abad mungkin? Hahaha tapi benar adanya itulah yang kurasa

Kau tahu, sejak dulu aku ingin mengutarakan isi hatiku padamu, namun aku terlalu lemah untuk sekedar menatapmu, jangankan menatap mendengar namamu saja sudah membuat jantungku lari marathon. Hahahaha, lucu sekali aku ini

Aku tak pandai dalam merangkai kata, karena aku juga bukanlah penyair ulung

Hanya saja setiap malam aku selalu mengatakan kepada semesta jika makhluk bumi ada yang mengikat hatiku, bahkan tanpa dia mengucapkan kata cinta sekalipun, karena sejak pertama kali aku menatapmu seluruh otakku merekam setiap apa yang ada dalam dirimu

Aku merekamnya karena semua yang ada dalam dirimu tak bisa kutuliskan dalam bentuk aksara. Kau terlalu indah untuk kupuisikan

Kau tahu perasaanku tanpa dikomando langsung memilihmu dan mengklaim dirimu sebagai pemilik hati ini

Lemah aku, terhadap cinta. Hahaha aku memang seperti itu.

Renyah tawamu seakan-akan menjadi musik yang berputar tanpa ada instruksi saat aku merayu semesta untuk menjadikanmu sebagai teman hidupku

Otakku setiap hari dengan lancangnya memutar video wajahmu

Logikaku dengan bodohnya mengklaim dirimu sebagai milikku

Hahaha bodoh sekali diri ini saat mengenal cinta tapi itulah adanya

Sepertinya semesta tidak mau kita untuk bersama, namun aku yakin akan satu hal. Sejauh apapun kita, jika dalam Lauhul Mahfudz sudah tertulis nama kita, pasti akan bertemu suatu saat nanti

Sebelum Surat ini aku akhiri Aku hanya ingin mengatakan I love you, seberapa jauh jarak kita otak dan perasaanku masih menyimpan memori kala kita bersama

Aku harap kita dapat bersua, meski kau mungkin sudah lupa

Terima kasih sudah menjadi penghias hidupku, aku berharap kau di sana baik-baik saja dan menemukan seseorang yang terbaik dalam hidupmu

Untukmu, A