[Letter 4] Sebuah Pengakuan

Beranda

...

Sista
[Letter 4] Sebuah Pengakuan

Enisutri

14-02-2020 12:19

[Letter 4] Sebuah Pengakuan

Quote:

Rejo Basuki, 14 Februari 2020

Perihal: Sebuah Pengakuan

Yth. Bang @corongalam
di dumay

Assalamualaikum wr.wb.

Maaf, mungkin ini sedikit membingungkanmu, dan mungkin juga banyak pertanyaan yang timbul, saat kamu baca perihal surat ini.
Tenang, atur nafas dulu, jangan panik atau atau langsung adem panas, takut kalau-kalau seandainya dan apalah itu.

Hari ini aku putuskan untuk mengutarakan isi hatiku, tapi ... jangan syok dulu masih panjang surat yang aku tulis ini, perlu kekuatan untuk membacanya.

Baiklah, surat ini bukan hanya sekedar pengakuan cinta seorang wanita kepada seorang laki-laki pujaan, tapi, ini adalah pengakuan sebuah keseriusanku. Sampai di sini paham?, atau masih bertanya-tanya?. Kalau masih belum paham, itu tandanya kamu tidak bisa menebak apa isi hatiku.

Oke deh!, aku jelaskan secara gamblang dari awal mengapa dan kenapa. Tapi kamu harus menanggapi dengan serius, hari ini tidak ada yang namanya bercanda.

Jujur, ini adalah pertama kali aku akrab dengan seseorang. Biasanya aku jaga jarak. Mengenalmu aku sedikit berhati-hati, karena pengalaman yang sudah kulalui, berakhir dengan pemblokiran. Mungkin kurang dan lebihnya aku pernah cerita, kalau kamu ingat syukur alhamdulillah, kalau kamu tak ingat sungguh terlalu!.

Ini pertama kalinya aku terbuka sama kaum adam, dan selamat kamu adalah salah satu yang terpilih, udah jangan ge'er dulu ya.

Kalau diingat-ingat kita sudah kenal kurang lebih 2 bulan, singkat, tapi ini lebih lama dari yang biasanya, cuma sepekan, 3 hari, atau bahkan satu jam ramah habis itu menghilang.

Baiklah keinti, hari ini aku akan mulai resmikan hubungan pertemanan kita menjadi hubungan persahabatan, maaf mungkin terlalu terburu-buru ya?. Tapi, aku sudah menganggap kamu sahabatku, jangan protes dan harus terima konsekuensinya. Pasti kamu berpikirin aku egois (memang betul).

Sekarang aku mengagapmu sahabat baikku, toh nanti jika kamu hanya menganggap aku temanmu, itupun tak masalah, karena itu pilihanmu.

Walaupun kita kenal hanya lewat maya, yang kata orang-orang dunia abu-abu dan banyak kepalsuan, tapi tidak anggapanku tentangmu, aku mengagapmu nyata, buka kepura-puraan atau banyak sebutannya.

Yang terakhir ini, aku ucapkan terima kasih banyak, selama ini kamu memberikan waktu khusus, untuk mengomentari tulisanku, dan sering bilang "Kamu sering typo, dialog tagnya, dan bla ... bla ... bla ... sumpah cerewet banget kalau ukuran kaum adam.

Mungkin tulisan ini sudah mewakili perasaanku, terima kasih sudah sempatkan membaca surat ini, maaf aku selalu memaksamu untuk menerima keputusanku. Salam buat putri kecilmu dan mamanya.

Wassamualaikum wr wb

Hormat saya,

Enisutri