Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daily.planetAvatar border
TS
daily.planet
Alasan Landmark Gajah Mungkur Aneh: Dalam Islam Buat Patung Tak Boleh Mirip

Landmark Dua Patung Gajah Mungkur yang berseberangan senilai hampir Rp 1 miliar berada di Simpang Perlimaan Sukorame, Gresik. [Suara.com/Dimas Angga P]


SuaraJatim.id - Bentuk aneh Landmark Gajah Mungkur di Simpang Perlimaan Sukorame Kabupaten Gresik sempat menjadi bahan cibiran warga dan juga pembicaraan di dunia maya.

Meski begitu, Pemkab Gresik memiliki alasan tersendiri mengenai desain bentuk Gajah Mungkur yang terlihat tidak seperti umumnya ikon hewan mamalia terbesar, gajah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik Gunawan Setijadi mengatakan, pilihan desain tersebut disesuaikan dengan kondisi sosial historis masyarakat di kota pesisir tersebut.

Dia mengemukakan, Gresik sebagai Kota Santri identik dengan daerah yang kali pertama menjadi titik penyebaran Islam oleh Walisongo di Pulau Jawa. Sehingga, pembuatan landmark Gajah Mungkur diharapkan tidak melenceng dari aturan agama, terutama Islam.

"Njenengan (Anda) Orang Islam atau agama lain? Karena Islam, berarti kan ada aturan di ayat-ayat Alquran, diajaran Islam itu, bahwa kalau kita mau membuat patung, tidak boleh mirip dengan yang aslinya," ujarnya kepada Kontributor Suara.com, Rabu (12/2/2020) sore.

Gunawan mengemukakan, lantaran Kabupaten Gresik identik dengan Agama Islam, maka harus disesuaikan dalam segi peraturan dan kebudayaan dari agama.

"Kan Gresik ini katanya Kota Santri, katanya Kota Wali, jadi warga itu kan tahu itu ya, karena itu orang yang merencanakan harus tahu budaya Islam," katanya.

Dari pantauan Suara.com, jika dibandingkan dengan ikon Gajah Mungkur di Rumah Batik Jalan Arem-arem Nomor 38, desain patung di simpang Perlimaan Sukorame, berbeda jauh dengan bentuk gajah.

"Harus dibuat seperti gambaran lambang aja, lha itu makanya bentuknya tidak dimiripkan, wong gajah kok enggak onok kupinge (tidak ada telinga), wong gajah kok enggak onok mripate (tidak ada matanya), wong gajah kok enggak onok buntute (tidak ada ekornya) kan gitu," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa


Sumber : https://jatim.suara.com/read/2020/02...ak-boleh-mirip
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.1K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.