ilafit
TS
ilafit
Ambyar, Hidup Tanpa Teman atau Tanpa Pacar?
Galau Mana, Hidup Tanpa Teman atau Tanpa Pacar?


Manusia memang makhluk sosial. Dimana tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dimana tidak bisa menjalani hari-harinya dengan kesendirian. Coba bayangkan, bagaimana jika melewati hari-hari sendirian? Tanpa ada yang diajaknya berbicara, tanpa ada yang bisa menolongnya dikala sulit, tanpa ada yang bisa menguatkannya dikala rapuh. Bahkan, untuk mencari sesuap nasi pun butuh petani dulu. Bahkan, untuk bekerja pun butuh orang lain juga? Tentunya hidup butuh bertetangga, butuh bersosialisasi. 

Tetapi, ngomong-ngomong, dalam bertetangga maupun berteman juga ada aturannya lo. Bukan semacam aturan yang ketat, tetapi aturan dalam diri sendiri. Dalam bertetangga dan berteman jangan sampai mencampuri kehidupan orang lain, mencari kelemahan orang lain, mencari sisi buruk orang lain, membicarakan keburukan orang lain ke orang lainnya. Jangan sampai seperti itu. Alangkah baiknya jika menjaga sikap dengan baik. 

Bertanya pun juga ada batasannya. Bertanya hal yang baik dan tak menyinggung orang lain. Bertanya jangan sampai keluar batas. Dimana bertanya disini seakan-akan ingin lebih tahu kehidupannya. Bertanya seakan ingin tahu apa yang terjadi pada keluarganya, dan lain-lain. Mungkin terdengar sepele pertanyaannya, tetapi siapa sangka, pertanyaan kecil bisa membuat boomerang bagi yang bertanya.

Persepsi dan pandangan orang lain memang berbeda. Mungkin pandangan kita baik, belum tentu pandangan orang lain juga baik. Mungkin pandangan kita biasa saja, tetapi pandangan orang lain luar biasa. Berbagai kemungkinan memang banyak terjadi. Bebas menerka-nerka, tetapi terkaan yang salah dapat menimbulkan perasaan bersalah terhadap diri si penerka. Apalagi jika terkaannya disampaikan ke orang lain. Itu justru memicu masalah lain. Kalau bisa simpan di hati, cari kebenarannya, jangan asal menuduh dan jangan asal mengungkapkan.

Kita memang memiliki hak untuk berpendapat, tetapi kita juga harus tahu bagaimana dan siapa yang kita tanggapin. Berpendapat juga harus tahu batasannya. Jangan berpendapat justru menjerumuskanmu ke masalah yang lebih besar. Itu namanya berpendapat tetapi menenggelamkan diri si pendapat.

Bagaimana cara yang baik dalam menyikapi teman dan tetangga:

1. Menghormati antar tetangga dan teman

Menghormati disini maksudnya menghormati bagaimana tetangga. Misalnya saja, menyetel musik di tengah malam atau bahkan lebih itu perbuatan yang kurang pantas di dengar. Terlebih itu waktu untuk tidur. Jika memang untuk keperluan pribadi alangkah baiknya dikecilkan. Jangan sampai karena musik, membuat pertengkaran antar tetangga.

Misalnya lain juga, membuang sampah di pekarangan orang lain. Itu juga bukan tindakan yang baik. Dikira karena pemiliknya tidak memantau, lalu membuangnya sesuka hati. Jangan sampai begitu. Alangkah baiknya dikumpulkan sampahnya lalu dibuang di tempat pembuangan sampah, atau dibuang di pekarangan rumahnya sendiri. Jika sampah kering bisa dibakar, jika sampah basah ditunggu sampai kering lalu dibakar.

Dalam berteman, misalnya menghormati makanan kesukaan temannya. Dia tidak menyukai itu, maka jangan dipaksa untuk suka. Walaupun dirimu menyukainya. Setiap orang berbeda-beda. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menyukai apa yang kamu sukai.

2. Menghargai tetangga dan teman

Menghargai disini maksudnya, menghargai pendapat dan keputusan orang lain. Menghargai kehidupan orang lain. Jangan sampai karena hidupnya berbeda justru mengucilkannya, menghinanya. Tetapi, hargailah. Jika memang sedang kesulitan ya dibantu. Jalan hidup tiap orang berbeda-beda. Jangan apa-apa disalahkan. Itu tindakan yang kurang baik. Jika dia memang pendiam, ajak dia untuk bersosialisasi. Biasanya memang ada orang yang tidak mampu untuk berbicara karena sulit mencari topik lebih dulu, maka ajaklah berbicara.

Setiap manusia perlu bertetangga dan berteman, perlu bersosialisasi. Bagaimanapun, yang pertama yang menolong ketika mendapat musibah, pastilah tetangga dan orang-orang terdekat. Maka, diperlukan menjalin ukhuwah yang baik kepada tetangga. Salah satunya seperti penjelasan di atas, menghargai dan menghormati tetangga.

Hidup bertetangga dan kekasih itu dua point yang berbeda. Tanpa kekasih mungkin masih bisa tersenyum bahagia. Karena banyak juga yang masih ingin memilih sendiri sembari menunggu mapan dan jodoh menjemput. Karena tiap orang pasti memiliki pasangan masing-masing. Tinggal menunggu waktu yang tepat saja dipertemukan. Tetapi, tanpa bertetangga, bisa bayangkan bagaimana? Kita hidup sendiri bersama pepohonan-pepohonan. Tengok kanan-kiri hanya ada kesepian. Jika malam hanya ada bintang yang menemani, jika siang hanya ada cahaya matahari. Benar-benar merasa sepi. Maka mulailah menjalin hubungan yang baik dengan teman, tetangga ataupun saudara.


Sumber: opini pribadi, pengamatan sekitar
Sumber gambar: google
Diubah oleh ilafit 07-01-2021 05:34
someshitness4iinchGimi96
Gimi96 dan 55 lainnya memberi reputasi
48
9.9K
199
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.