ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Eduard, Putra Albert Einstein Yang Menderita Skizofrenia

Beberapa orang mengatakan bahwa dalam setiap kehidupan, pasti ada sedikit ujian yang harus dihadapi. Setiap orang memiliki rasa sakit, pergumulan, dan kehilangan keluarga, bahkan orang-orang yang benar-benar luar biasa sekalipun. Itu juga terjadi pada Albert Einstein, pria cerdas yang mengembangkan teori relativitas. Meskipun si jenius ini membuat kontribusi luar biasa pada bidang fisika, kehidupan pribadinya lebih bermasalah. Terutama perjuangannya terkait dengan putra bungsunya bernama Eduard.


Putra Albert Einstein, Eduard, adalah satu-satunya masalah yang tak terpecahkan bagi Einstein. Seorang penderita skizofrenia yang tidak stabil, Eduard menghabiskan tiga dekade di rumah sakit jiwa. Ibu Eduard Einstein, Milea Maric adalah istri pertama Albert. Keduanya menikah pada tahun 1903 dan perkimpoian mereka menghasilkan dua putra, Hans Albert dan Eduard.


Eduard, si bungsu lahir di Zurich, Swiss pada tanggal 28 Juli 1910. Einstein berpisah dari Maric pada tahun 1914 tetapi dia tetap berkomunikasi dengan putra-putranya. Albert memanggil Edward dengan Tete yang mengambil dari bahasa Perancis Petit. Eduard Einstein adalah anak yang sakit-sakitan sejak awal. Fisikawan itu bersumpah untuk melakukan apa pun yang dia bisa untuk menyembuhkan putranya yang sakit-sakitan. Dia menemani bahkan bahkan mengeluarkan banyak uang agar Eduard bisa berobat di berbagai sanatorium.


Seiring bertambahnya usia, Eduard mengembangkan minat dalam ilmu psikiatri. Dia sangat mengagumi Sigmund Freud dan berniat menjadi seorang psikiater. Sampai akhirnya dia mendaftar di Universitas Zurich mengikuti jejak ayahnya. Pada saat itu, kehidupan Albert sudah sangat mapan. Di universitas Eduard jatuh cinta, tetapi hubungan itu berakhir dengan bencana. Kesehatan mental Eduard semakin memburuk. Kondisinya kian memburuk sampai-sampai melakukan upaya percobaan bunuh diri pada tahun 1930.


Eduard didiagnosis menderita skizofrenia. Perlakuan keras pada zaman itu semakin memburuk ketimbang meredakan kondisinya. Akhirnya Eudard ke titik di mana penyakitnya mempengaruhi kemampuan bicara dan kognitifnya. Istri kedua Albert, Elsa, mengatakan bahwa kesedihan ini menggerogoti Albert. Fisikawan itu segera menghadapi lebih dari masalah seputar Eduard.


Pada tahun 1933 ketika Einstein mengunjungi AS, Adolf Hitler berkuasa di Jerman. Karena latar belakang Yahudi, Einstein tidak bisa kembali ke Jerman. Dia menetap di AS dan menjadi warga negara Amerika pada tahun 1940. Albert berharap putranya Eduard dapat bergabung dengannya di Amerika. Tetapi karena kondisi mentalnya yang memburuk, Eduard tidak bisa menyusul ke Amerika. Albert selalu berkomunikasi dan akan terus mengirimkan uang untuk perawatan putranya. Tapi keduanya tidak bisa bertemu lagi. 

Eduard Einstein meninggal karena stroke di usia 55 tahun pada bulan Oktober 1965. Dia telah menghabiskan lebih dari tiga dekade hidupnya di klinik psikiatri Burgholzli di Universitas Zurich.

Referensi 1, 2

KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:


Diubah oleh ashibnu 07-02-2020 06:28
sebelahblog
sueeeeebener
pilotugal2an541
pilotugal2an541 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
16.2K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.