Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Alexander Lukashenko, Diktator Terakhir di Eropa

Alexander Lukashenko dari negara Belarusia yang dikenal sebagai satu-satunya diktator yang masih tersisa di benua Eropa. Mungkin tidak ada yang mengetahui atau bahkan tidak pernah menyangka bahwa di negara Eropa yang modern dan demokratis ternyata di sana masih terdapat negara yang di pimpin oleh seorang diktator.


Negara Belarusia terletak di Eropa bagian timur berbatasan dengan Rusia, Ukraina, Lithuania, Latvia dan Polandia. Agama mayoritas di sana adalah kristen ortodoks dan beribukota di Minsk. Republik Belarusia memiliki luas setara dengan lima kali luas provinsi Jawa Timur dengan total penduduk sebanyak 10 juta orang. Dulunya negara ini merupakan salah satu republik dalam negara Uni Soviet, sejak Uni Soviet bubar mereka kemudian menjadi negara independen.


Alexander Lukashenko merupakan orang yang menjabat sebagai presiden di negara Belarusia sejak tahun 1994. Lukashenko adalah presiden pertama dan satu-satunya di republik tersebut hingga kini semenjak Belarusia melepaskan diri dari Uni Soviet. Itu artinya dia telah hampir 25 tahun berkuasa dan dia baru saja memenangkan pemilu presiden untuk masa jabatan kelimanya yaitu 2015 - 2020. Dia tidak disukai oleh Uni Eropa karena gaya kepemimpinannya yang represif dan otoriter.


Sebutan sebagai diktator terakhir di Eropa mereka sematkan padanya karena masa jabatannya yang terus diperpanjang tanpa adanya suksesi kempimpinan layaknya negara-negara demokratis. Lukashenko lahir pada tanggal 30 Agustus 1954 di kota Kopys, Belorusia, artinya kini dia beRusia 65 tahun. Dia dulunya adalah seorang manager di pertanian kolektif saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet Selain itu Lukashenko juga pernah bertugas didinas ketentaraan Soviet pada tahun 1970an.

Menjelang keruntuhan Soviet, Lukashenko menjadi populer di mata rakyat Belarusia karena sikapnya yang menolak pembubaran Uni Soviet dan mencitrakan dirinya sebagai tokoh anti korupsi. Setelah ketenarannya meroket jalan menuju kekuasaanpun dengan mudah dia dapatkan. Dia mencalonkan menjadi presiden dan memenangkan pemilu dengan perolehan suara mencapai 80% semenjak itu setiap kali dia memenangkan pemilu jumlah perolehan suaranya selalu lebih dari 70%.


Di bawah kepempimpinannya angka pengangguran terus turun secara bertahap. Ekonomi, juga mulai bergairah.  Meskipun tetap saja ada konsekuensi di balik semua itu. Dia mulai bersikap otoriter, kebebasan pers di kekang. Indeks kebabesan berekspresi di Belarusia sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa. Oposisi pun dibungkam dan ditahan dengan alasan mengancam keamanan negara.


Belarusia juga menjadi satu-satunya negara di Eropa yang masih menerapkan hukuman mati. Setiap kali pemilu diadakan, aroma kecurangan dan manipulasi suara selalu mengemuka. Oposisi kerap menyuarakan kecurangan itu tetapi selalu dibalas dengan keras oleh rezim. Lukashenkopun selalu menang pemilu dan masih tetap berkuasa. Dia seakan belum mau melepaskan tampuk kempemimpinannya kepada orang lain.


Pada tahun 2015 lalu Lukashenko memenangkan pemilu kelimanya yang membuat dia akan menjabat lagi sampai tahun 2020. Belum diketahui apa dia akan mencalonkan lagi pada pemilu berikutnya. Pria penggemar olah raga Hoki Es ini juga cenderung lebih dekat dengan Rusia. Hal ini dikarenakan Eropa barat mengucilkan Lukashenko karena kempemimpinan represifnya.


Secara ekonomi Belarusia juga banyak bergantung pada Rusia, hampir total 50% perdagangan luar negerinya dilakukan dengan Rusia. Negara ini harus mengimpor minyak dan gas alam dalam jumlah yang sangat besar pada Rusia. Lukashenko membutuhkan dukungan politik dan ekonomi dari negeri beruang putih tersebut, agar kelanggengan rezimnya terus bertahan lama.


Dan tidak mengherankan apabila Lukashenko merupakan sahabat dekat presiden Rusia saat ini yaitu Vladimir Putin. Bahkan saking akrabnya, mereka kerap kali bermain Hoki Es bersama karena presiden Rusia ini juga penggemar berat olah raga tersebut.  Berkatnya Belarusia sampai sekarang masih mempertahankan banyak hal yang berbau Soviet. Dinas rahasia yang populer di era Soviet yaitu KGB masih beroperasi di sana dan menjadi instrumen untuk memata-matai warganya sendiri serta menindas oposan juga pengkritik rezim.

Referensi 123  

KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:

Diubah oleh ashibnu 11-02-2020 04:06
sebelahblog
4iinch
pein666
pein666 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
5K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.