Ada-ada saja cerita di Negeri yang mempunyai julukan +62 ini.

Seorang perempuan bernama Istiani kemarin telah melaporkan sopir Grap karena dikira akan menculik dirinya, sebab kendaraan yang ditumpanginya tidak mengarah ke arah yang ingin dia tuju.

Sontak rasa panik langsung menyelimuti dirinya, sehingga menekan tombol emergensiyang ada pada grab. Tak butuh waktu lama, pihak yang yang mengelola kendaraan langsung bergerak cepat untuk melaporkan kejadian yang dialami konsumennya kepada pihak satgas.

Setelah sopir sebelumnya diberhentikan, pihak grab yang merasa bertanggung jawab mengirimkan salah satu personilnya untuk mengantar perjalanan Istiani.

Kemarin, setelah melakukan serangkaian penyelidikan ternyata kejadian yang menimpa perempuan tersebut akibat kesalahpahaman belaka. Sebenarnya Imam adalah pemuda perantauan dari Brebes, Jawa Tengah, yang baru sebulan bekerja sebagai sopir grab di daerah ibu kota. Dirinya mengaku belum terlalu mengenal wilayahnya.

Sebuah kesialan menghampiri yang kala itu map sedangeror, dan menunjukkan ke arah yang salah, bahakan semakin menjauh.

kejadian tersebut terlanjur viral, baik di twitter maupun instagram. Selain itu kecurigaan perempuan tersebut juga terjadi karena pada waktu itu Imam pada saat mengangkat telfon cara berbicaranya berbisik-bisik. Tapi setelah ditelisik ternyata sang sopir tidak mau berbicara keras lantaran takut mengganggu penumpangnya.

Dihadapan publik Polda Metro Jaya kepolisian telah mempertemukan mereka berdua untuk meluruskan permasalahan yang ada dan memberikan pernyataan lebih lanjut, apabila kejadian yang dialami oleh Istiani dan Imam hanya kesalahpahaman belaka, perempuan yang sebelumnya merasa menjadi korban sempat juga menyatakan permintaan maaf.

Setelah semua terbongkar, kejadian tersebut seolah menambah rangkaian cerita komedi di Negeri ini. Kewaspadaan memang sangat diperlukan, namun sikap parno atau gampang khawatir hendaknya dapat dikendalikan, apalagi kalau berhubungan orang lain.

Pelajaran juga kepada si sopir, apabila kurang tahu arah hendaknya bisa juga bertanya kepada penumpang arah yang dituju, terkadang teknologi juga bisa keliru.

Sekarang Imam dapat bernafas lega bersamaan dengan dicabutnya laporan Istiani dari pihak kepolisian.