Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Sports
  • Divock Origi, Pahlawan di Final Liga Champions 2019 yang Diremehkan

weshley07Avatar border
TS
weshley07
Divock Origi, Pahlawan di Final Liga Champions 2019 yang Diremehkan
Buuumm, menerima bola sodoran Joel Matip, kaki kiri Divock Origi menghantamkan si kulit bundar ke pojok kiri gawang Tottenham Hotspur. Liverpool FC juara Liga Champions 2018-2019 dengan skor 2-0.


Divock Origi usai cetak gol (Kredit: Marca)

Di final yang berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Origi masuk di menit ke-58 menggantikan Roberto Firmino. Lalu, pada menit ke-87, ia mencetak gol.

Origi (24 tahun) memperbesar kemenangan Liverpool atas Tottenham setelah tendangan penalti Mohamed Salah di menit ke-2 pertandingan. Gol tersebut seolah menyudahi perlawanan sengit Tottenham yang sangat merepotkan pertahanan Liverpool.

Usai final, Divock Origi menjadi incaran banyak wartawan. Begini salah satu ucapannya, "Dalam hidup, tak semuanya berjalan mudah. Anda harus terus memperjuangkannya. Saya hanya berusaha dan terus bersinar serta menjaga kepercayaan diri. Saya senang bisa membantu tim memenangi pertandingan ini."

Akan tetapi, komentar negatif terhadap penampilan Origi muncul dari legenda hidup sepak bola Italia, Andrea Pirlo.


Andrea Pirlo di final Liga Champions 2005 (Kredit: Irish Mirror)

"Origi? Seandainya ia tidak mencetak gol, penampilannya buruk. Sikapnya bukan untuk pemain yang tampil di final Liga Champions. Saya sungguh tidak suka melihatnya," ucap Pirlo seperti diberitakan Sky Italy.

Andrea Pirlo sentimen? Ah, jangan lupa kisah Istanbul 2005 ketika Pirlo gagal menyelamatkan AC Milan dari kekalahan di final melawan Liverpool. Pirlo termasuk eksekutor yang gagal dalam duel adu penalti selain Serginho dan Andry Shevchenko.

Liverpool FC meraih gelar Piala/Liga Champions yang ke-6 dalam 9 penampilan di final. Enam gelar itu didapat tahun 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019.

Kembali ke Origi. Sepanjang Liga Champions musim 2018-2019, ternyata ia hanya punya 3 tembakan ke gawang lawan. Berapa koleksi gol Origi? Tiga. Ia mencetak 2 gol di semifinal dan satu di final.


Divock Origi (Kredit: UEFA)

Origi bermain selama 217 menit dalam 8 laga dan hanya 2 kali muncul sebagai starter di UCL. Bandingkan dengan statistik Mohamed Salah yang bermain dalam 1.058 menit lewat 12 pertandingan dan semuanya sebagai starter. Moh. Salah mencetak 5 gol.

Gol itu membawa Divock Origi menjadi pemain asal Belgia kedua yang mencetak gol di final UEFA Champions League. Pemain pertama adalah Yannick Carrasco yang membela Atletico Madrid.

Hanya, nasib Carrasco berbeda. Tim yang ia bela kalah dari Real Madrid di final Liga Champions 2016.

Origi juga menjadi pemain pengganti kelima yang mampu mencetak gol di laga final UCL. Sebelumnya ada Marcelo (Real Madrid, 2014), Yannick Carrasco (Atletico Madrid, 2016), Marco Asensio (Real Madrid, 2017), dan Gareth Bale (Real Madrid, 2008).
Bolabastis
Bolabastis memberi reputasi
1
482
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
23.2KThread11.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.