Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Jakarta Banjir Lagi, DKI Disarankan Koordinasi-Kurangi Beautifikasi


Jakarta Banjir Lagi, DKI Disarankan Koordinasi-Kurangi Beautifikasi

Jakarta - Sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta kembali dilanda banjir. Pemerintah Ibu Kota pun diminta meningkatkan koordinasi dengan para stakeholders sebagai upaya mengantisipasi banjir, hingga mengurangi fokus pada kegiatan mempercantik fasilitas umum atau beautifikasi.

"Ya paling utama menurut saya koordinasi. Di masa lalu kami juga menghadapi hal yang sama namun curah hujannya nggak seperti sekarang kan. Curah hujan sekarang sangat tinggi, luar biasa jadi kerjanya harus ekstra koordinatif, harus lebih antisipatif," kata eks Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kepada wartawan ketika menanggapi masalah banjir yang muncul tiap kali Jakarta diguyur hujan lebat, di JCC, Jakarta, Minggu (9/2/2020).



Sandi bercerita ketika dirinya menduduki kursi orang nomor dua di Pemprov DKI, dia selalu memastikan jumlah pompa air di underpass Kemayoran cukup, saat ada Jakarta diprediksi akan hujan lebat. Apalagi, sambung Sandi, saat itu momen persiapan Asian Games 2018.

"Misalnya pompa di underpass Kemayoran, itu juga dulu banjir. Tapi 2018 saya pastikan, karena mau masuk Asian Games, bahwa jumlah pompanya itu dua kali lipat dari pada yang dibutuhkan," ujar Sandiaga.

Singkat kata, koordinasi yang dimaksud Sandi adalah Pemprov DKI siap dalam hal pompa air, masyarakat proaktif mengantisipasi permukimannya terendam banjir dan adanya peringatan dini cuaca ekstrem. "Sekarang kita harus mampu antisipasi bagaimana menghadapi curah hujan luar biasa," sambungnya.



Saran lainnya datang dari Ima Mahdiah yang merupakan Wakil Ketua F-PDIP DPRD DKI. Ima menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengurangi kegiatan beutifikasi dan lebih fokus pada penanganan banjir. Menurut Ima, pihaknya sudah mengingatkan Pemprov DKI Terkait hal ini.

"Ini sebenarnya sudah diperingatkan dari jauh-jauh hari. Sudah dari awal tahun Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan agar Gubernur Anies mengurangi program beutifikasi dan fokus kepada penanggulangan banjir yang memang akan memasuki puncak musim hujan pada awal tahun 2020 ini," ujar Wakil Ketua F-PDIP DPRD DKI Ima Mahdiah saat dihubungi pagi tadi.

Menurut Ima, bukannya fokus pada penanganan banjir dan mengurangi beutiifikasi, Anies serta TGUPP-nya malah sibuk menyalahkan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya dan Pemerintah Pusat. Sikap menyalahkan itu, imbuh Ima, nampak saat Jakarta dikepung banjir pada awal tahun ini.

"Gubernur dan TGUPP hanya sibuk untuk menyalahkan gubernur sebelumnya dan pemerintah pusat saja, terkait bencana banjir tahun 2020 ini," kata Ima.



Ima lalu melayangkan kritik terkait tak ada peringatan dini soal ancaman banjir dari Pemprov DKI pada Sabtu (8/2) kemarin. Hal serupa juga terjadi saat bencana banjir di 1 Januari lalu.

Lebih lanjut, Ima menilai tak adanya peringatan dini banjir menunjukkan Toa yang digadang-gadang oleh Anies tak efektif untuk membuat warga mengantisipasi banjir.
sumber

☆☆☆☆☆

Wan Bango akhirnya turun gunung. Gerah juga mungkin Wan Abud aka Wan Aibon aka Wan Lahan aka Wan Banjir aka Wan Pasir aka Wan Cupang aka Wan Gardu aka Wan Mahoni aka Wan Toa dan nama-nama lainnya yang mungkin berjumlah 99 nama, terus dikritisi soal penanganan banjir di Jakarta ini.

Untuk menilai unsur kebenaran yang diucapkan dari mantan tandem gabener Jakarta, kita harus mengkroscek berita-berita tahun 2017 hingga 2018 mengenai underpass Kemayoran yang sekarang mungkin dianggap oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai Pemprov Kemayoran atau tetangga DKI Jakarta.

Berdasarkan berita dari sini, underpass Kemayoran pernah mengalami banjir hingga 9 meter! Dan disana PPK Kemayoran mengatakan bahwa "dilakukan penanggulangan dengan menyedot air menggunakan pompa bantuan dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat serta pompa dari Sudin Sumber Daya Air".

Tak ada berita narasi mengenai siapa yang bertanggungjawab dan siapa membantu siapa. Semua bersatu menanggulangi.

Lalu benarkah ucapan Uno mengenai banjir underpass Kemayoran sebelum Asian Games 2018?

Ternyata bohong!
Tahun 2018 underpass Kemayoran benar banjir setinggi 40cm atau hampir setengah meter. Tapi masih banyak mobil yang nekat melaluinya. Dan itu bukan karena hujan lebat. Itu akibat gorong-gorong yang tersumbat.

Lalu kapan kejadian tersebut? Ternyata tanggal 11 September 2018, sesuai dengan berita disinidan disini.

Lalu kapan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang diadakan?

Dari tanggal 18 Agustus 2018 - 2 September 2018.
Artinya? Uno berbohong. Kenapa Uno berbohong? Mencari panggung. Kenapa mencari panggung? Karena kemungkinan besar tahun 2024 Anies dan Uno akan berhadapan dalam Pilpres. Atau bisa jadi Uno ingin mengatakan bahwa dia lebih layak maju jadi capres 2024 ketimbang Anies. Padahal keduanya telah berjanji kepada Prabowo tak akan maju menjadi capres jika Prabowo maju kembali tahun 2024.

Lantas benarkan Anies pernah menolak normalisasi? Ya! Anies dengan angkuh mengatakan bahwa dia menegaskan pihaknya tak akan melanjutkan program betonisasi sungai seperti dilakukan gubernur DKI sebelumnya."Bedakan antara betonisasi dan antisipasi musim hujan dengan melakukan pengerukan," ujarnya di Balai Kota, Selasa (9/10/2018).

Anies menyampaikan betonisasi sudah tidak dilakukan karena Pemprov DKI berencana untuk melakukan naturalisasi sungai, yakni dengan mengembalikan ekosistem seperti semula."Kanan kirinya ditumbuhkan sebagai ekosistem yang natural, karena itu Anda tidak temukan betonisasi," ucap Anies seperti dikutip cnnindonesia.com.

Adakah naturalisasi yang telah dilakukan Anies? Nyatanya omdo. Dia sendiri mengakui bahwa naturalisasi terkendala pembebasan lahan. Dan dia anti penggusuran. Artinya? Mau diacak-acak seperti apapun juga, Anies hanya akan omdo karena dia tak berani menjalankan penggusuran kala itu akibat dari janji yang keluar dari mulutnya.

Jadi, pada dasarnya, seperti apa yang telah TS sajikan diatas dan TS katakan dibawahnya, kedua orang ini hanya lips service. Hanya bermulut manis. Mereka jelas tidak bisa bekerja demi Jakarta. Tak ada hasil yang kongkrit yang telah dijalankan oleh mereka demi kemajuan Jakarta.

Sudahlah.
Kadang malas membicarakan yang pernah bergaya bangau diatas jembatan bambu. Apalagi ngomongin yang tersisa sekarang di Balai Kota.
Tapi terkadang ada pikiran, kalau tidak dikritisi terus, apa dia bisa berpikir?

Bagaimana dia mau bisa bekerja jika otaknya hanya dipakai untuk berpikir, dan yang dipikirkannya hanya rangkaian kalimat untuk berkelit serta menyalahkan bawahan.

Emang nasib Jakarta dah.
Diubah oleh i.am.legend. 09-02-2020 17:58
ulermaboq
knoopy
4iinch
4iinch dan 22 lainnya memberi reputasi
23
2.8K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.