Kota Wuhan merupakan daerah yang pertama kali menyebarkan virus corona ke berbagai daerah lain di China. Bahkan virus tersebut juga telah menyebar ke negara-negara lain. Data real-time terbaru yang gw dapat dari situs worldmeters.infomenyebut kalau sebanyak 31.532 orang positif terinfeksi virus corona, dan 638 orang diantaranya meninggal dunia (7 Februari 2020, pukul 18:33 WIB).

Provinsi Hubei yang didalamnya termasuk kota Wuhan menjadi daerah dengan tingkat korban tewas terbanyak. Melansir dari Johns Hopkins CSSE, didapatkan informasi jika sebanyak 618 orang yang meninggal berasal dari daerah ini (7 Februari 2020, pukul 18:37 WIB).




Angka-angka tersebut menjadi data yang umum diketahui oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun ada hal ganjil yang baru-baru ini menyeruak ke publik. Tencent yang merupakan perusahaan asal negeri tirai bambu pada hari Sabtu, tanggal 2 Februari 2020, mempublikasikan data tentang virus corona. Data yang dimiliki Tencent pun membuat banyak pihak terkejut, karena data tersebut menyebut jika jumlah kematian akibat virus corona mencapai angka 24.589 jiwa.

Seketika data tersebut menuai atensi publik internasional. Ada yang menyebut jika angka yang dirilis Tencent adalah hoax. Namun banyak juga yang berasumsi jika data tersebut benar adanya. Opini publik pun mengarah pada anggapan Pemerintah China sedang menyembunyikan kebenaran dari fenomena wabah virus corona ini. Hmm, konspirasi?




Tapi, data yang dirilis Tencent tersebut tidak berumur panjang. Tiba-tiba saja perusahaan teknologi terbesar yang mengembangkan aplikasi WeChat ini pun langsung mengubah data yang memicu polemik tersebut. Jika tadinya Tencent mengumumkan jika angka kematian yang disebabkan virus corona mencapai 24.589 jiwa, langsung berubah menjadi 304 jiwa. Ubahan data tersebut sama dengan data yang dirilis oleh Pemerintah China.

Gak cuma angka kematian saja yang berubah. Jumlah orang yang terinfeksi virus corona juga ikut berubah. Jika tadinya Tencent merilis jumlah kasus virus corona sebanyak 154.023 kasus, data tersebut tiba-tiba saja berubah menjadi 14.446 kasus. Menariknya, data tersebut juga sama dengan data resmi dari Pemerintah China.




Kini, banyak spekulasi yang bertebaran di media sosial. Situs forum di China bernama Pincong pun langsung ramai terkait data yang dirilis Tencent ini. Banyak yang menyebut jika itu adalah sebuah kesalahan dalam menginput data, tapi gak sedikit juga yang percaya jika jumlah kasus dan kematian akibat virus corona sebenarnya lebih banyak dari data resmi yang dikeluarkan Pemerintah China.

Tentunya hal ini bakal menjadi perdebatan yang menarik. Menurut lo apa alasan Tencent mengubah data awal yang dirilisnya tersebut? Apakah memang benar ada hal yang disembunyikan?