Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anus.buswedanAvatar border
TS
anus.buswedan
DKI Jakarta 'Belajar' Penanganan Banjir di Semarang : Normalisasi & Beli Pompa Besar!
Semarang - 

Komisi D DPRD DKI Jakarta menyambangi kantor Wali Kota Semarang. Mereka 'belajar' soal penanganan banjir hingga soal sampah. Apa saja yang dipelajari?

Ketua Komisi D DPRD Jakarta Ida Mahmudah mengatakan pihaknya cukup kagum dengan pencapaian Kota Semarang yang bisa mengurangi banjir dengan anggaran yang kecil jika dibanding dengan Jakarta.

"Perlu jadi contoh, tidak perlu anggaran besar tapi pengurangan banjir signifikan, dari 40 sekian persen (area berpotensi banjir) tinggal) 14 persen, luar biasa," kata Ida usai pertemuan dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Jumat (7/2/2020).

Baca juga:Menteri PUPR Cek Rumah Pompa Sringin Semarang, Ini Temuannya

Menurut Ida, berbagai hal turut dibahas di antaranya penertiban PKL, pariwisata, dan penataan kabel komunikasi dengan sistem ducting.

"Ini buat contoh untuk pembahasan anggaran 2021, banyak hal yang akan dicontoh," jelas Ida.

Ia menyebutkan, Jakarta tidak memiliki anggaran khusus untuk penanganan banjir. Namun, dinas yang menangani sumber daya air Jakarta memiliki anggaran hampir Rp 3 triliun untuk banyak hal.

"Secara khusus tidak dianggarkan, di dinas SDA ada hampir Rp 3 triliun untuk pembebasan lahan, pembuatan waduk, pembersihan kali, dan sebagainya," ujarnya.

Tonton video Kemayoran Banjir, Bocah-bocah Tangkap Biawak di Jalanan:

Ida menuturkan Hendi, sapaan karib Hendrar Prihadi, juga berbagi tips untuk menangani banjir. Salah satunya dengan pompa berjumlah 48 unit. Jumlah pompa ini berbeda jauh dengan Jakarta yang memiliki sekitar 470 pompa namun kapasitasnya kecil.

"Sistem memompa airnya di sini (Semarang) masing-masing 1.000 (liter/detik), kami di sana (Jakarta) hanya 250, kapasitas terlalu kecil, di sini butuh 5 pompa untuk 5.000 liter. Ini jadi contoh luar biasa, kita ada 400 sekian pompa, ada yang sudah tua dan muda (usia pompanya)," jelas Ida.

Banyak tips yang bakal dibawa rombongan DPRD Jakarta ini saat kembali ke Ibu Kota. Namun, soal penanganannya Ida mengembalikan ke pemimpin untuk mengeksekusinya.


"Kembali kepada si penguasanya mau atau tidak, itu saja. Keinginan memperbaiki harus ada, semangat Semarang semoga bisa dibawa ke Jakarta," tegasnya.

Baca juga:Ada Genangan di Jalur Pantura Semarang, Laju Kendaraan Melambat

Sementara itu, Hendi menyebut dari data tahun 2010, area berpotensi banjir di Kota Semarang mencapai 41 persen. Dengan upaya normalisasi dan sebagainya di era Pak Ganjar, pada tahun 2019 tinggal 13,7 persen.

"Kalau potret banjir di Semarang, 2010 area banjir sampai 41 persen, hampir separuh berpotensi banjir kalau hujan atau rob. Dengan normalisasi, tutup muara sungai, pasang pompa, kesadaran masyarakat bersihkan lingkungan, bangun embung di atas, dan polder di bawah, pada 2019 tinggal 13,7 persen," ujarnya.

"Memang belum sempurna, tapi kita mengarah ke sana," lanjut Hendi.


Sumur
https://m.detik.com/news/berita-jawa...arang?single=1


Yg apbd 100 triliun Diajari oleh yg apbd nya 6 triliun wkwk gk tau malu lu nus!!
Diubah oleh anus.buswedan 08-02-2020 04:35
sorken
crockoaches
4iinch
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.