foto: google.

Siapa sih yang gak kenal dengan pengacara kondang, nyentrik, kaya raya, dan berhati baik ini?

Ya, siapa lagi kalau bukan Hotman Paris Hutapea atau yang sering dijuluki sebagai manusia 1M saking banyaknya berlian yang sering dipakai sebagai cincin maupun gelang, dan juga pernak-pernik yang ada di tubuhnya.

Beberapa hari ini Hotman Paris menjadi viral di beberapa media massa dan medsos. Banyak komentar beragam yang datang dari para netizen yang maha benar, setelah melihat video yang ia unggah sendiri ke laman media sosialnya.

Di video yang beredar itu ia terlihat duduk santai di belakang orang yang sedang melaksanakan shalat jamaah. Dan diketahui ternyata orang-orang itu melaksanakan shalat zuhur menjelang pemakaman KH. Salahuddin Wahid.

Selain itu, yang tak kalah membuat heboh adalah saat ia duduk santai dengan banyak makanan dan air mineral gelasan yang ada di depannya.

Karena menjadi viral dan heboh, maka akhirnya ia pun memutuskan untuk membeberkan fakta yang sebenarnya tentang video itu.

Sebenarnya semua berawal saat pengacara kondang itu mendengar berita duka atas meninggalnya Gus Sholah, kyai pengasuh ponpes Tebuireng, yang pernah memberinya gelar Gus itu.

Demi menghadiri pemakaman sahabatnya, Hotman pun rela membatalkan liburannya di Bali. Ia terbang ke ponpes Tebuireng dan disambut ribuan santri di sana.

Sambil menunggu kedatangan jenazah, ia pun berbincang di dalam ruangan bersama para kyai yang juga hadir di sana. Nah, pada saat waktu shalat Zuhur tiba, ia berniat pamit akan keluar dan memberikan kesempatan pada mereka untuk melaksanakan ibadah.

Namun, oleh beberapa kyai malah dicegah. Ia disuruh duduk di shaf paling belakang dan menunggu sebentar hingga shalat jemaah selesai dilaksanakan. Bahkan, ia pun diberi minuman dan juga makanan yang diletakkan di depannya seperti anak kecil.

Maka demi menghormati orang yang sedang ibadah, ia pun hanya diam. Memakan buah duku tapi kunyahannya pelan, tak bersuara. Ia juga mengaku yang biasanya sibuk pegang handphone, sms-an atau telepon, juga tak ia lakukan.



Menurut ane, perbuatan Hotman Paris ini tidak perlu kita nyinyiri, gansis. Justru hal ini menggambarkan sebuah tenggang rasa yang baik dan saling menghormati setiap hak orang lain dalam beribadah. Seperti yang selama ini telah ditunjukkan oleh bangsa kita.

Hal yang patut ditiru. Sebaiknya jangan menggali lubang dalam perbedaan, tapi justru harus saling mengisi perbedaan itu dengan cara saling memberikan kesempatan agar terlihat damai dan indah.

Udah pada jelas kan gansis, tentang kejadian yang sebenarnya? Mari kita ciptakan hidup rukun, damai, saling berdampingan dalam setiap perbedaan.
Karena berbeda itu indah.

sumber di mari