Quote:
Jakarta - Saat ini menjadi driver ojek online (ojol) sudah jadi jenis pekerjaan baru di Indonesia. Namun begitu, menjamurnya pekerjaan sebagai driver ojol tidak menjamin para pekerjanya hidup sejahtera.
Pengemudi Gojek Maryanto (54) mengatakan, penghasilannya yang saat ini rata-rata Rp 150 ribu/hari habis hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tidak bisa ditabung.
"Sekarang (penghasilan) Rp 4,5 - 5 juta (per bulan) itu juga kotor. Sehari Rp 150 ribu. Nggak bisa (nabung). (Habis) buat nutup kebutuhan sehari-hari. Kalau kata Rhoma Irama gali lobang tutup lobang," kata Maryanto saat ditemui detikcom di daerah Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Maryanto menjelaskan, rata-rata driver ojol berstatus sebagai kepala keluarga dan memiliki anak dengan kondisi rumah yang masih ngontrak. Sehingga dibutuhkan pendapatan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan hidup para driver.
"Sekarang ngontrak itu paling murah Rp 500-700 ribu/bulan, belum biaya lain-lainnya. Kalau masih punya anak sekolah, jajan anak sekolah. Saya ngontrak sebulan Rp 1 juta, belum listrik, belum air," bebernya.
Padahal jam kerja dirinya bisa dikatakan tidak mengenal waktu. Maryanto bilang, pernah tidak pulang demi mengejar setoran.
"Saya bisa dibilang driver ojol 1 x 24 jam. Nggak bisa ditentukan waktunya dari jam berapa. Pernah 1-2 hari nggak pulang. Paling jauh saya narik ke Ciledug, tinggalnya di Kelapa Gading," ucapnya.
Baca juga: Kenangan Masa Jaya Driver Ojol, Bisa Kantongi Rp 10 Juta/Bulan
Hal yang sama juga dirasakan oleh pengemudi Grab Dadang (40), penghasilannya jadi driver ojol yang semakin menurun membuatnya tak bisa menyisihkan uang untuk ditabung. Penghasilan Rp 150 ribu/hari habis untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, terlebih untuk kedua anaknya yang masih duduk dibangku sekolah.
"Bisa disisihin cuma nanti habis-habis lagi. Nggak bisa dibilang nabung jadinya. Sejak 2019 ke sini susah nabung. Anak saya 2. Satu SMP, satu lagi kelas 2 SD," terangnya.
Driver Ojol Ini Ngaku Tak Bisa Nabung Meski Sudah Narik Seharian
Simak Video "Rapat dengan DPR, Driver Ojol Sampaikan Sejumlah Keluhan"
(dna/dna)
https://finance.detik.com/berita-eko...narik-seharian
Masa kejayaan start up bakar duit sudah sirna. Promo udah jarang. Sekarang jadinya ojol mahal. Belum lagi drivernya banyak.
Kalau diingat ingat, awal penciptaan ojol ini ya memang hanya untuk pekerjaan sampingan saja. Misal yang mau pulang, daripada spacenya kosong, cari penumpang yang satu arah. Berangkat deh.
Quote:
Original Posted By F_U►Coba cari kerjaan stabil dulu spt jadi security/satpam(uda UMR malahan), 4,5jt/bln dirasa kurang, kalau dipotong uang bensin, biaya perawatan berkala, belum lg kejadian mendadak spt pecah ban, terus-terusan di jalan pun kurang baik utk kesehatan.