i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Lagi, Sri Mulyani Cerita Modus Korupsi Dana BOS


Lagi, Sri Mulyani Cerita Modus Korupsi Dana BOS



TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menceritakan temuan korupsi dan penyelewengan pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kali ini, cerita itu ia sampaikan di hadapan para pejabat Bank Dunia di Indonesia.

“Saya bicara hal ini dengan mas Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan),” kata Sri dalam acara diskusi Bank Dunia di Energy Building, SCBD, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020.

Dulunya, kata Sri Mulyani, Bank Dunia menyarankan agar dana BOS bisa langsung ditransfer ke sekolah-sekolah. Sebab, cara ini bakal memangkas potensi korupsi dan penyelewengan oleh birokrat di pemerintahan. Akhirnya, dana BOS pun disalurkan langsung ke sekolah. “Kami sudah transfer by name, by address, kan langsung masuk ke account sekolahnya,” kata Sri Mulyani.



Akan tetapi, Sri Mulyani berseloroh, seiring dengan penyaluran dana BOS secara lanfsung itu, praktik penyimpangan di level birokrasi pun semakin kreatif. Setelah dana BOS ditransfer langsung, maka tidak bisa disunat. “Akhirnya kepala sekolah yang dipanggil. Lu mau jadi Kepala Sekolah, setor gue,” kata Sri Mulyani.

Namun, Sri tidak menjelaskan lebih lanjut di daerah mana saja yang masih terjadi praktik ini. Menurut dia, governance issue semacam ini adalah problem menahun yang harus selalu diselesaikan.

Sebelumnya, cerita yang sama juga diungkap oleh Sri Mulyani, akhir tahun lalu. Ia mengatakan, masih saja ada oknum yang memangkas dana BOS. "Tadinya saya pikir enggak ada korupsi, tapi tetap ada korupsi," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Sabtu, 30 November 2019.

Menurut Sri Mulyani, kendati sudah dialirkan secara ketat, tetap ada oknum yang meminta jatah dari aliran dana BOS tersebut. "Karena by name by address, sampai di address diminta sama yang di atas, 'kamu kan udah terima, minta dong setorannya,' itu yang terjadi begitu," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
sumber

☆☆☆☆☆

Lingkaran setan.
Kata siapa peningkatan gaji guru PNS bisa meningkatkan kualitas dirinya? Bagi sebagian orang, ibadah itu urusan akherat. Soal uang urusan dunia. Jadi biarpun mereka korupsi, mereka merasa tak akan berpengaruh dengan urusan akherat. Bahkan ada sebagian orang yang kelihatan alimnya luar biasa, ibadahnya getol, tapi kalau bicara soal uang, itu uang seolah nempel di ketek, sulit lepas dari dirinya.

Dana BOS adalah bentuk kompensasi dari pengurangan subsidi BBM. Pada awalnya dana BOS dimaksudkan agar seluruh generasi muda Indonesia diseluruh wilayah tanah air bisa menikmati program wajib belajar 9 tahun. Mereka para siswa-siswi diberi kemudahan agar bisa tenang melanjutkan pendidikan mereka.

Dana BOS sendiri diperkenalkan tahun 2005 di era Presiden SBY, guna menindaklanjuti UU nomor 20 tahun 2003 di era Megawati tentang pendidikan dasar dan menengah bagi anak usia 7 hingga 15 tahun agar dapat mengenyam pendidikan secara berkesinambungan.

Dalam perjalanannya, dana BOS bagi sebagian orang yang terlibat dalam penyaluran dan pencairannya, banyak terjadi penyimpangan dalam penggunaannya. Mereka menganggap bahwa dana BOS adalah kue gratis dari pemerintah yang sangat lezat.

Penyimpangan-penyimpangan yang banyak terjadi dlapangan antara lain :

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
4. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
5. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
6. Menanamkan saham.
7. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan.
8. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan terkait program BOS.

Sementara jika dana BOS dipakai untuk membayar uang honor bagi guru bantu atau guru honorer masih diperbolehkan.

Lantas dimana rawannya penyalahgunaan dana BOS? TS sedikit ingin bercerita.

Dulu waktu anak-anak TS masih bersekolah SD, TS berkesempatan ngobrol dengan salah seorang anggota Komite Sekolah. Dia bercerita mengenai rapat dana BOS. Disana Kepala Sekolah mengusulkan program-program yang sebenarnya sudah disubsidi oleh pemerintah. Tapi bagi mereka yang terbiasa licik, selalu ada jalan untuk mengkorupsi dana BOS tersebut. Alhasil banyak program kamuflase yang lolos. Dan mirisnya, hal itu disetujui oleh Komite Sekolah bagai kerbau dicucuk hidungnya. Setelahnya setelah selesai rapat, tiap anggota Komite Sekolah mendapat amplop berisi uang tutup mulut. Dan bodohnya, anggota Komite Sekolah yang ngobrol dengan TS juga menerima tanpa beban dan tanpa rasa malu, bahkan tanpa rasa bersalah.

Lalu kenapa TS tidak melaporkan penyimpangan ini? TS mengkhawatirkan pendidikan anak-anak TS yang bisa saja ditekan andai pelaporan ini terkuak.

Imbas dari penyimpangan tersebut, banyak buku-buku pelajaran yang tidak layak masih tetap dipakai padahal sudah disubsidi oleh dana BOS.

Tapi Tuhan Maha Adil. Selepas 1 anak TS keluar dari sekolah tersebut dengan NEM tertinggi di sekolahnya, beberapa tahun kemudian sang Kepala Sekolah terserang stroke dan meninggal dunia. Beberapa dari guru yang terlibat juga dimutasi, entah apa sebabnya. Bahkan ada 1 guru yang kecelakaan hingga meninggal dunia. Dan mereka semua ikut dalam rapat pemufakatan jahat penggunaan dana BOS tersebut.

Jika dana BOS diselewengkan, imbasnya jelas berdampak terhadap anak didik. Mereka, para anak didik dari keluarga kurang mampu, yang seharusnya bisa belajar dengan tenang, harus bersedih karena ketiadaan transportasi, ketiadaan alat tulis, ditambah lagi dengan berbagai macam buku pelajaran yang harganya lumayan mahal.

Ini adalah PR bagi Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan. Nadiem harus bisa bersikap tegas.

Korupsi pendidikan dampaknya lebih buruk dari serangan virus corona. Jika virus corona bisa mematikan seseorang, pastinya ada cara untuk menghadang laju penyebarannya serta bisa disembuhkan. Tapi korupsi pendidikan di negeri ini sulit disembuhkan dan itu bisa mematikan kemajuan sebuah bangsa.

Pikirkan sama-sama.
Diubah oleh i.am.legend. 31-01-2020 02:24
mijunk
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 61 lainnya memberi reputasi
60
15K
212
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.