Kalian tau gak sih, sebuah kata-kata yang paling menikam di antara lainnya? Yaitu saat tubuh kalian diprotes pasangan. Padahal belum tentu tubuh pasangannya lebih baik daripadanya.

Kata-kata kamu kok gemukan yang dilemparkan oleh seorang bisa membuat hati wanita teriris-iris. Kok bisa yak? Hal ini disebabkan oleh definisi yang mengarah kepada bentuk tubuh dan membuat para wanita menuju cermin dan berkaca.

Sebab kata gemukan dapat diartikan bahwa, pada saat ini wanitanya kurang cantik dan tidak menarik bagi para wanita. Bener atau bener?

"Kamu kok kurusan."

Kata-kata yang mengarah kepada bentuk tubuh ini acapkali membuat para wanita menangis tersedu-sedu. Bagaimana tidak? Setiap wanita itu pada dasarnya selalu ingin dipuji. Sehingga jikalau ada kata-kata yang mengomentari bentuk tubuh, para wanita bisa menjadi sangat histeris. Terutama yang terbiasa memandang kecantikan tubuh adalah segalanya.

Jangan tanya aye, sebab jawabannya pasti samaan.

Sekali lagi Delia katakan, bahwa wanita selalu ingin tampil menarik dan sempurna. Namun batasan sempurna itu tidak semua orang memilikinya. Seperti halnya ada sebagian wanita yang hobinya seperti lelaki. Dia cenderung tidak suka jika ada yang berkomentar tentang hobinya yang mirip lelaki, atau bahkan langsung di kategorikan ke dalah wanita tomboy. Yang mana hampir seratus persen gayanya mirip lelaki.

Coba deh kalian pikir, bukankah emansipasi wanita sudah berjalan lama? Yang mana wanita bisa berkecimpung kedalam pekerjaan lelaki.

Apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh wanita?

So kenapa tetap saja wanita dan para pria dibedakan?

Yang aneh lagi adalah, ketika wanita menjadi tukang batu, para pria tidak berkomentar. Namun jika wanita sudah masuk perusahaan besar, para pria mulai membedakan kolum pria dan wanita. Bahwa haruslah yang lebih dari segalanya.

Padahal belum tentu para pria kemampuannya melebihi wanita, bukan?

Kodratnya wanita pada dasarnya memang lari ke dalam kasur, kamar dan dapur. Namun jangan salah yak. Tugas wanita lebih berat dibandingkan para pria dalam hal ini. Apalagi jika para pria tiba-tiba harus menjadi pengangguran, apakah wanita tidak bisa menghasilkan serupa para pria? Apakah nantinya para pria tidak membutuhkan pendapat wanita dalam banyak hal?

Wait! Di sinilah letak peran besar seorang wanita. Sosok makhluk yang dikategorikan sebagai makhluk lemah ini bahkan bisa melebihi kekuatan para pria loh.

Sebab wanita bisa meletakan kata malu di kantung sakunya demi untuk membantu perekonomian suami. Para wanita bisa menjadi tukang batu, pemulung dan sebagainya secara dadakan. Dikarenakan tidak mempunyai banyak ilmu.

Namun bagi wanita yang mempunyai banyak pengetahuan, maka dia akan menjadi lebih sukses dari para pria. Sebab para wanita bisa lebih fokus untuk mencari sebuah solusi hidup ketimbang para pria yang terlalu banyak berpikir daripada berbuat.

Untuk kata-kata ini bagi wanita sangat menyakitkan. Hal ini dikarenakan para wanit seolah-olah ditampar oleh kaliamat "kamu tidak laku, kamu tidak cantik, kamu galak dan lain sebagainya.

kalimat ini seperti kau wanita, tempatnya dibawah, bodoh dan menjadi budak saja.

Padahal terkadang kemampuan wanita juga bisa melebihi para pria juga loh. Untuk menjadi seorang pemimpin, apakah memang harus para pria? Please deh ah! Bercerminlah. Sebab zaman sudah berubah. Di mana wanita tidak selamanya harus berada di dapur, kasur dan kamar.

Bukankah wanita juga memiliki hak yang sama sebagai manusia?

Kata-kata ini lebih menyakitkan lagi. Kenapa? Seolah-olah sudah benar-benar tidak ada pria yang ingin hidup bersama dan berbagi bahagia. Ini sangat menyakitkan sekali bagi para wanita.