Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nagano1703Avatar border
TS
nagano1703
Cerita nyata MISTERI HOTEL YOGYAKARTA


Kalau tidak mengalami sendiri,
mungkin saya(narasumber) tidak akan percaya
bahwa ada tempat-tempat mistis di
dunia ini. Ada alam lain yang hidup
berdampingan dengan kita.
Saya mendampingi siswa kelas 9
SMPNxxx melaksanakan
study tour Yogyakarta. Rombongan
tak kurang dari 200 siswa dan 20
guru pendamping.

Hari Jum'at malam
rombongan berangkat dengan 4 bus
menuju Yogyakarta. Ketika
pemberangkatan siswa terlihat riang
gembira. Sayangnya tidak
berlangsung lama, satu persatu
siswa mengalami mabuk perjalanan.
Ada 7 siswa di Bus 4 yang saya
tumpangi harus diberi pertolongan
seadanya karena muntah-muntah.
Masalah tidak berhenti disitu.

Bus yang mengantar rombongan
mengalami banyak kendala teknis
sehingga masuk Yogyakarta sangat
terlambat dari yang dijadwalkan.
Jadwal yang dipersiapkan panitia
untuk menikmati wisata candi
Borobudur adalah sekitar jam 7
pagi. Ternyata kami baru tiba jam 1
siang.

Setelah menikmati wisata candi
Borobudur, kami memutuskan untuk
langsung ke hotel karena hari sudah
sore dan tak mungkin untuk masuk
ke tempat wisata lain.
Rombongan tiba di hotel sekitar jam
6. Adzan maghrib sudah
berkumandang.

Saya dan rekan
sekamar langsung mandi dan siap-
siap menikmati keramaian
Malioboro.
Siswa nampak sumringah. Terlihat
mereka sangat enjoy di Malioboro
walaupun hari pertama tak sesuai
dengan rencana.
Sebelum tengah malam semua
siswa sudah ada di hotel. Sayangnya
siswa-siswa ini tak langsung
istirahat. Mereka malah membuat
kegaduhan. Maklum baru pertama
kali kumpul dengan teman. Biasanya
tak bisa tidur.

Karena letih luar biasa, saya dan
teman sekamar tertidur pulas dan
tahu-tahu sudah jam 5 pagi.
Bangun tidur terus mandi dan
sarapan dan bersiap diri untuk
menikmati wisata hari kedua.

Dan kehebohan terjadi. 2 siswa,
Safari dan Baihaqi, tidak ada di
tempat. Menurut teman satu regu
mereka, dua siswa ini keluar hotel
sekitar jam 3 pagi tanpa pamit.
Akhirnya kami menunggu hingga
jam 7. Siapa tahu mereka kembali.
Tapi yang ditunggu tak kunjung
muncul. Daripada kesiangan,
rombongan berangkat ke Kraton
terlebih dahulu. 2 guru tetap stand
by di hotel menunggu 2 siswa
tersebut.

Sampai siang tetap tidak nampak
batang hidung mereka.
Kekhawatiran mulai menyeruak.
Jangan-jangan mereka diculik.
Jangan-jangan mereka tersesat dan
tak tahu arah ke hotel lalu dibunuh
orang. Itulah kecemasan kami.
Siang semakin panas.

Kami memutuskan meminta bantuan
pihak kepolisian melakukan
pencarian. Dua guru di hotel juga
ikut mencari di setiap sudut kota
Yogyakarta.
Sore hari ada telepon dari pihak
kepolisian. Baihaqi ditemukan. Dia
ditemukan di jalanan Malioboro
seperti orang linglung.

Baihaqi akhirnya berkumpul dengan
kami yang sudah ada di candi
Prambanan menjelang maghrib dan
bersiap pulang.
Baihaqi bercerita bahwa dia pagi
tadi merasa dikejar-kejar
gerombolan orang dari dalam hotel.
Ia berusaha lari sekuat tenaga
karena takut. Setelah jauh ia tak
ingat apa-apa. Ia kehilangan
kesadaran hingga hanya berputar-
putar di Malioboro.

Namun, kami belum lega. Safari
hingga jam 8 malam belum juga
ditemukan. Tidak ada tanda-tanda
dimana anak itu berada.
Pihak berwajib di kota Yogyakarta
aktif mencari. Bahkan kami sampai
minta bantuan paranormal untuk
mengetahui dimana Safari berada.
Dan ... kami putus asa. Biarlah 2
guru tinggal di Yogya dan
melanjutkan pencarian esok hari.

Di tengah keputusasaan tiba-tiba
telpon genggam milik Safari yang
tidak ia bawa berdering. Nomornya
tak dikenal.
Pak Puji yang kebetulan memegang
telpon tersebut mengangkat.

Dan seketika wajah beliau berbinar.
Safari ditemukan. Dia saat ini sudah
ada di Polsek Godean sekitar 50 Km
dari pusat kota Yogya.
Malam itu juga kami menjemput
Safari. Antara senang dan tidak
senang. Senang karena si anak
hilang sudah kembali. Ada rasa tidak
senang karena rekreasi ini ternoda
oleh banyak masalah.

Keesokan harinya Safari diundang
oleh para guru di sekolah untuk
menceritakan pengalamannya
selama menghilang dari hotel.
"Saya pagi itu bangun. Melihat hotel
sudah sepi. Saya mengira
rombongan sudah meninggalkan
saya. Saya lari keluar. Ada orang di
depan hotel. Katanya teman-teman
sudah berangkat ke barat. Sayapun
lari ke arah barat."
"Akhirnya saya tiba di sebuah
kampung. Ada yang memberi saya
makan. Tapi kemudian saya diteriaki
maling. Saya digebugin sampai
berdarah-darah. Tapi herannya saya
tidak menemukan bekas luka
apapun di tubuh saya sekarang"
"Saya lalu melarikan diri. Ketemu
lagi dengan sebuah kampung. Di
kampung itu saya bertemu dengan
orang-orang yang tadi mukuli saya.
Saya tanya kepada salah seorang
yang saya ingat betul mukulin saya.
Tapi katanya dia tidak pernah
mukuli orang. Akhirnya orang itu
membawa saya ke polisi."
"Di kantor polisi saya ingat orang
tua. Dan saya mulai ingat nama
hotel tempat saya menginap.
Sayapun mulai ingat kalau saya
tidak bawa apa-apa. Saya tidak
bawa hape. Bahkan saya tidak bawa
sandal. Ini kaki saya sampai
melepuh karena berjalan di panas
terik matahari."

Safari mengakhiri ceritanya dengan
mata berkaca-kaca. Siswa
berperawakan kurus ini nampaknya
masih tergoncang oleh kejadian di
Yogyakarta.
Semoga menjadi hikmah bagi kita
semua.
Lollabunny28
nona212
protradersignal
protradersignal dan 3 lainnya memberi reputasi
4
66.8K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
SupranaturalKASKUS Official
15.6KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.