riwidyAvatar border
TS
riwidy
[Script Film Pendek] Tiga Bacaan Al Fatihah untuk Dika






By riwidy

Premis :

Dika yang sangat bandel, melakukan pertobatan dan perbaikan dirinya lewat tiga bacaan surat Al Fatih dari mamanya.


Sinopsis:

Dika anak mama Ami semata wayang, dia dilabeli anak haram, padahal ada bapaknya, tetapi identitasnya dirahasiakan mama Ami.

Dika frustasi dan selalu membuat ulah, berantem sama teman-temannya, sampai kesal mama Ami dibuatnya, dan membuat statement akan meninggalkan Dika hidup sendiri. Dika memohon maaf dan meminta mamanya untuk membacakan surat Al Fatihah dulu untuk Dika, sebanyak tiga kali, dalam kehidupan Dika, untuk kebaikannya, sebelum mama Ami diperkenankan pergi meninggalkan dirinya.

Rupanya itu permintaan terakhir Dika. Sesudah bacaan Al Fatihah ketiga dilantunkan mama Ami, berakhir pula hidup Dika.


Spoiler for Dika:



FADE IN



SCENE 1
INT. RUANG KELUARGA MAMA AMI


CAST:
-Mama Ami (Ibu usia 45 tahun)
-Dika ( anak lelaki usia 19 tahun, kelas 3 SMU)


Film dibuka dengan
CAMERA :
LONG SHOT
ke arah ruang keluarga yang sederhana dan CLOSE UP ke mama Ami yang bermuram durja melihat luka-luka di muka Dika.

CLOSE UP ke wajah mama Ami yang berbicara.

Move to :
Dika (CLOSE UP) mendengarkan.

CLOSE UP
Mama Ami : "Apa-apan kau, Nak? Masih saja bandel, tiap hari berkelahi, capek hati Mama, Nak!"

Move to :

CLOSE UP
Dika :
(menghela napas panjang)
"Maaf, Ma, Dika salah, ga akan ulang lagi, deh!"
(Dika meringis kesakitan karena obat oles itu)

Move to :

MEDIUM SHOOT
Mama Ami : "Selalu begitu jawabanmu, Dika. Besok kau ulangi lagi, kan?"

CLOSE UP
(Mama Ami meniup-niup luka di dahi Dika dengan perlahan)

CLOSE UP ke obat :
"Lihat ini, obat lukanya saja sudah mau habis belum tiga bulan."

Move to Dika :

CLOSE UP
Dika (tersenyum malu) : "Iya ya, Ma? Dika tu susah nahan emosi, Ma, apalagi kalau mereka ngatain Dika anak haram , grhhhhh...."

MEDIUM SHOOT
(Dika menggeram marah)

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
(Mama Ami mengelus dada, lalu menepuk-,nepuk tangan Dika)

"Sabar, Dika, kamu punya bapak, Nak, tapi belum saatnya hal ini terungkap, karena bapakmu bukan orang biasa, jadi kamu bukan anak haram, jadi abaikan saja hinaan temanmu."

Move to :

CLOSE UP
Dika :
(Dika mengangguk-angguk sambil masih sedikit meringis)

LONG SHOOT
(Ketika mereka saling senyum pengertian.)



CUT TO

SCENE 2
EXT. TEMPAT PARKIR SMU DIKA


CAST :
-Teman-teman Dika
tiga orang, yang selalu merundung Dika dengan ejekan anak haram.
-Dika
-Pak Guru


CAMERA :
LONG SHOT
ke arah tiga anak bandel yang minggu lalu berkelahi dengan Dika.

MEDIUM SHOOT
Mereka bertiga nongkrong di atas motor di parkiran

CLOSE UP
Anak Bandel 1 :
(Merokok dan berguman tidak terlalu jelas)
"Dika kampret, masih aje idup mulia tu anak haram, enaknya diapain ya? Mulai bosen gue!"

Move to :

MEDIUM SHOOT
Anak Bandel 2 :
(Menggaruk-garuk kepala dan bengong)
"Lu ngomong apaan sih, Bos? Kayak nyebut-nyebut soal si kutu kupret Dika? Hajar yuk?"

Move to :

CLOSE UP
Anak bandel 3 :
(Tertawa-tawa mendengar obrolan teman-temannya, sambil menunjuk ke arah pintu masuk parkir)
"Tuh, Dika kesini, guys! Kalian ngobrolin terus, dia malah umur panjang, dah ah!"

Move to :

LONG SHOOT ke Dika yang mengambil langkah cepat menghampiri mereka.

Move to :

MEDIUM SHOOT
Dika:
(Dika berkacak pinggang)
"Hai, kalian! Dasar kurang kerjaan, Dika punya bapak, tahu! Kata mamaku, aku bukan anak haram!"

Move to :

LONG SHOOT
ke tiga anak bandel yang tertawa terbahak-bahak.

Move to :

CLOSE UP
Anak Bandel 1 :
(Membuang dan menginjak rokoknya)
"Dasar anak mami! Mau lu punya bapak lima biji, kami juga ga peduli! Mana buktinya? Bapak lu, sebiji pun ga pernah kesini, kok!'

Move to :

CLOSE UP
Dika :
(Menggeram dan mengepalkan tangannya)
"Apa perlunya bukti? Apa yang dikatakan mamaku, itulah kebenaran! Kalian cuma mau bikin onar saja!"

LONG SHOOT
(Anak bandel 2 langsung memukul mulut Dika, dibantu anak bandel 3 yang masih sambil tertawa, menendang kaki Dika)

Move to :

MEDIUM SHOOT
(Mereka bertiga mengeroyok Dika, Dika berusaha melawan dan menendang sampai lepas)

Move to :

LONG SHOOT

(Pak guru yang mau pulang mengambil motornya, melihat perkelahian tidak seimbang itu, dia bergegas lari menghampiri)

MEDIUM SHOOT
(Pak guru memisahkan mereka, lalu menggiring masuk ke sekolah)



CUT TO
SCENE 3
INT. KAMAR DIKA


CAST :
Dika dan mama Ami


Adegan dibuka dengan LONGSHOOT ke arah suasana kamar Dika yang berantakan khas kamar anak cowok. Dika dan mama Ami duduk di sisi tempat tidur Dika.


CLOSE UP ke wajah mama Ami yang menahan amarah ke anak tunggalnya yang mukanya luka-luka lagi!

Move to :

TWO SHOOT ke Dika dan mama Ami yang berbincang dengan nada tegang.

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
(Menahan air mata, antara tidak tega melihat keadaan Dika dan marah karena keadaan yang tidak juga berpihak)
"Dika, cukuplah, Nak! Dika mau Mama meninggal cepat ya? Melihat kau begini terus!"

Move to :

MEDIUM SHOOT
Dika :
(Dika terkejut, lalu menyusut air mata yang coba ditahannya tapi tetap mengalir.)
"Dika memang anak kurang ajar ya, Ma? Mama begitu baik, tapi Dika terus menyusahkan hati Mama, ampuni Dika, Ma, please?"

Move to :

MEDIUM SHOOT
Mama Ami :
(Hanya terdiam sambil mengusap matanya yang basah dengan tissue)

Move to :

CLOSE UP :
Dika :
(Dika memegang kedua tangan mamanya, menciuminya dengan penuh haru)
"Maafin Dika, ya Ma? Kali ini benar-benar Dika berantem yang terakhir kali, pak guru tadi sudah memperingatkan mereka dengan keras."

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
(Memandang anaknya dengan ragu-ragu, lalu berbicara tegas dan sedikit mengancam)
"Oke, mama akan pergi dari rumah, kalau Dika berkelahi lagi!"

Move to :

CLOSE UP
Dika :
(Dika terbelalak matanya terkejut dengan sikap frontal mamanya)
"Ja ... Jangan, Ma! Jangan dong! Ya? Dika tidak punya siapa-siapa selain Mama, Bapak saja aku belum tahu, masak Mama mau ninggalin Dika?"

MEDIUM SHOOT :
(Dika menatap mata mama Amy lekat-lekat)
"Dika janji Ma, akan jadi anak baik. Kalau Mama mau pergi juga, sabar tunggu dulu, Ma, Dika minta syarat Mama bacain Surat Al Fatehah untuk Dika dulu ya, Ma, untuk kebaikan hidupku. Ga banyak Ma, tiga kali juga cukup kok. Ya, Ma? Setelah itu, aku ikhlas, Mama bebas mau pergi dariku."

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
(Mengangguk-angguk terharu mendengar tekad anak kesayangannya itu)
"Baiklah, Nak."
(Mama Ami lalu membacakan Al Fatihah pertama untuk Dika malam itu)

Move to :

LONG SHOOT
(Anak dan mamanya berpelukan penuh sayang)



CUT TO
SCENE 4
EXT. HALTE DI PINGGIR JALANAN KOTA



CAST:
- Gadis yatim piatu bernama Dara(18 thn )
- 2 orang preman
- Dika


LONG SHOOT
(Jalanan tampak lengang ketika tampak seorang gadis manis kebingungan dihadang dua orang preman)

Move to :

MEDIUM SHOOT
Dara :
(Wajahnya pucat pasi dan berkeringat dingin, dia sudah terdesak di pojok halte sempit)

Move to :

CLOSE UP
(2 preman memaksa Dara)
Preman 1 :
"Ayo, manis, serahin tas kumal lu itu!"
Preman 2 :
"Lu pilih tas atau nyawa?"

Move to :

LONG SHOOT
Dika :
(Dika tampak berjalan santai sepulang sekolah menuju halte itu, dia terkejut ada perampokan dan berniat menolong)
"Berhenti kalian! Dasar preman kampungan! Jangan coba-coba rampok dia, dia cewekku!"

Move to :

CLOSE UP
2 Preman :
(Kaget dan menoleh, mereka kenal Dika sebagai anak sekolah bandel dan jago berkelahi, pernah menghajar teman seganknya, mereka langsung mengurungkan niat)
"Maaf, Dik, kami ga tahu, kami pergi deh kalau gitu!"
(Mereka lari kabur).

Move to :

CLOSE UP
Dika :
(Dika mendekati Dara dan mengulurkan saputangannya)
"Ini lap dulu keringatmu!"

Move to :

CLOSE UP
Dara :
(Menerima sapu tangan itu dan mengelap wajah manisnya yang bercucuran keringat)
"Makasih, atas pertolongan Kakak, kalau ga ada kau tadi, entah apa yang akan terjadi padaku, Kak."

Move to :

TWO SHOOT
( Dika dan Dara berkenalan dan berbincang dari hati ke hati, dan mereka kemudian saling menyukai)


*******DUA MINGGU KEMUDIAN*******


CUT TO
SCENE 5
INT. RUANG TAMU MAMA DIKA


CAST :
Mama Ami, Dika, Dara


LONG SHOOT
Ruang tamu mama Ami yang cozy walau desainnya sederhana.

Move to :

MEDIUM SHOOT
Dika :
(Dika membawa Dara ke rumah untuk dikenalkan ke mamanya, Dika ingin segera menikahi gadis sebatang kara itu!)
"Mama Ami, perkenalkan, ini Dara, Ma, kekasihku, restui Dika untuk jadi pria yang bertanggungjawab Mama, Dika ingin menikahinya, dia hidup sebatang kara sudah beberapa bulan."

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
( Wajah mama Ami terkejut, tidak ada hujan badai, tiba-tiba anak lelakinya yang masih manja dan bandel ini minta nikah, Oh My God?)
"Kamu sehat, Nak? Kenapa coba, tiba-tiba minta nikah? Dika pikir nikah itu main-main, ya? Kamu ini masih sekolah SMU, Nak!"
(Mama Ami memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing)

Move to :

MEDIUM SHOOT
Dika :
(Dika memegang tangan mamanya, menciuminya dengan penuh rasa)
"Ma, Dika akan menikah sehabis ujian akhir aja, kan kurang sebulan lagi, Dika akan belajar giat jadi nanti dapat nilai bagus, Ma, aku janji! Sehabis itu akan cari kerja, menghidupi istriku, menjaga Mama, dan berjuang sepenuh hati menjadi pria baik seperti harapan Mama, bagaimana?"

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami:
(Matanya berkaca-kaca, heran anak yang rasanya kemarin masih bau kencur, kenapa bisa berbicara selugas itu?)
"Iya, Dika, juga kamu Dara ..., nanti mama bicarakan dulu sama bapakmu, Nak, hal seperti ini mama gak bisa mutusin sendiri."

Move to :

TWO SHOOT
(Dika dan Dara tersenyum saling memandang, oh indahnya cinta remaja itu! )




CUT TO
SCENE 6
INT. KAMAR MAMA AMI


CAST :
Mama Ami
Bapak Adi (suami siri mama Ami)


MEDIUM SHOOT
Mama Ami :
(Lewat telepon selularnya, menelepon bapaknya Dika)
"Halo, Pak, ini mamanya Dika ..., Pak, aku bisa bicara sebentar? Semoga tidak mengganggu?"

Move to :

MEDIUM SHOOT :
Pak Adi :
(Mendengarkan Ami, istri keduanya, mantan sekretarisnya dulu, yang sangat disayanginya)
"Tidak apa-apa, Ami, aku lagi nyantai aja ini, kau bagaimana, sehat? bagaimana kabar Dika? Masih bandel aja? Masukkan pesantren kalau perlu, Mi."

Move to :

TWO SHOOT
FILM TERBAGI DUA SISI
(adegan saling berbicara lewat telepon)

Mama Ami :
"Dika minta dinikahkan Pak, sama seorang gadis namanya Dara, padahal belum sebulan mereka berkenalan, gadis yatim piatu, kasihan juga, aku lihat keliatannya dia baik dan tulus, Pak. Bagaimana pendapatmu, Pak? Aku tidak bisa memutuskan sendiri ini."

Pak Adi :
(Melongo)
"Oh Ya Alloh, anakku Dika, hehehehe, begitu cepat dia dewasa ..., apa ya, yang dia pikirkan, sampai-sampai minta nikah? Haduh kayak bapaknya ini, hobi, hehehe."

Mama Ami :
(Tersenyum simpul sambil menghela napas panjang)
"Dika sepertinya dapat pencerahan, Pak, dia seperti pria usia 25 tahun bukan 19 lagi, katanya mau bertanggung jawab dan menjadi pria baik."

Move to :

CLOSE UP
(Pak Adi mengangguk-angguk dan tersenyum)
"Kalau begitu niatnya, baiknya kita sebagai orangtua merestui saja, Mi, kita lihat bukti ucapannya bersama, bagaimana?Apa dia sungguh-sungguh bisa bertanggung jawab. Kalau dah lulus sekolah, suruh dia melamar kerja di perusahaan temanku, Mi, nanti gampang aku titipkan."

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
(Menarik nafas lega dan mengusap air mata harunya, karena semua lancar)
"Baik Pak, nanti aku bicarakan sama Dika. Terimakasih ya, Pak atas waktunya."


******* SATU BULAN KEMUDIAN *******


CUT TO
SCENE 7
INT. RUANG KUA


CAST :
Dika, mama Ami, Dara, Saksi, Pak Penghulu


MEDIUM SHOOT
(Pernikahan itu berlangsung khidmat dan sederhana, tapi juga indah)

Move to :

CLOSE UP
(Mama Ami membacakan Al Fatihah kedua nya untuk Dika juga Dara sekarang, agar mereka diberkahi)

Move to :

LONG SHOOT
(Mereka berfoto-foto pernikahan dengan penuh canda dan bersyukur dalam suasana bahagia)

SOUND EFFECT
(Suara cekrek kamera dan telepon seluler)


*******SATU TAHUN KEMUDIAN*******


CUT TO
SCENE 8
INT. RUANG KELUARGA MAMA AMI


CAST :
Mama Ami, Dara yang sudah hamil 9 bulan, Dika


MEDIUM SHOOT
(Mama Ami, Dika dan Dara sedang duduk santai di ruang keluarga sambil berbincang akrab)

Move to :

CLOSE UP
Dika :
(Dika yang sekarang rapi, dewasa dan tambah ganteng memandangi mamanya)
"Mama, Dika bahagia banget hari ini, didampingi dua wanita yang paling teristimewa dalam hidup Dika, makasih ya, Ma."

Move to :

LONG SHOOT
Mama Ami :
(Tersenyum dan mengusap-usap rambut Dika yang sebentar lagi akan jadi ayah, bamud, bapak muda!)
"Sama-sama, Nak, semoga nanti cucu mama juga setampan kamu, atau semanis ibunya, ya gak, Ra?"

Move to :

MEDIUM SHOOT
Dara :
(Tersenyum dan mengelus-elus perutnya yang membuncit)
"Iya, Mama, Aamiin."


*******DUA MINGGU KEMUDIAN*******


CUT TO
SCENE 9
EXT. JALANAN KOTA


CAST : Dika


LONG SHOOT
Dika :
(Dika yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online, tampak mengebut begitu mendengar istrinya mau melahirkan)

SOUND EFFECT :
(Suara berdentam, berdecit, beberapa kendaraan yang tidak mampu mengerem laju kendaraannya.)

CLOSE UP
(Naasnya, dalam tabrakan beruntun itu, Dika langsung tewas)




CUT TO
SCENE 10 (ENDING)
INT. RUMAH SAKIT



CAST : Mama Ami, Dara, bayi Dika dan Dara


TWO SHOOT
(Mama Ami dan Dara menangis mendengar kabar kecelakaan itu, belum habis mereka merasa bahagia karena kelahiran anak Dika, tetapi sekarang sudah bersedih karena ditinggal Dika pergi untuk selamanya).

Move to :

CLOSE UP
Mama Ami :
(Menangis dan membacakan Al Fatihah ketiga dan terakhir untuk putra kesayangannya yang sudah meninggal )
Quote:


Move to :

MEDIUM SHOOT
(Mama Ami lalu menggendong cucunya)

Quote:




FADE OUT
CREDIT TITLE





Ngawi, 30 November 2019


Sumber gambar: google klik 1
klik 2
Diubah oleh riwidy 30-11-2019 13:30
detyry
ismilaila
miftakhana
miftakhana dan 53 lainnya memberi reputasi
52
5.2K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.