Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NegaraKITAAvatar border
TS
NegaraKITA
Kesamaan ‘Sakit’ Tapol Papua dan Para Koruptor
Spoiler for Kesamaan:


Spoiler for Video:



Tahukah kamu? Kalau ada persamaan antara Tahanan Politik (Tapol) Papua dengan para Koruptor? Yakni sama-sama sakit sebelum disidangkan. Tujuannya apa? Mari kita simak paparan berikut.

Berdasarkan berita yang dilansir dari suarapapua.com, sejak tujuh tapol Papua dipindahkan dari Rutan Polda Papua ke LP Balik Papan, Kaltim, pada 4 Oktober 2019 lalu, mereka mengalami gangguan kesehatan.

Ketujuh Tapol mengeluhkan berbagai macam penyakit semenjak ditahan. Seperti Buktar Tabuni yang mengalami batuk berdahak, sakit paru-paru, dan luka di bagian lambung. Begitu juga dengan tapol lainnya yakni Steven Itlay, Alexander Gobay, Ferry Gombo, Hengki Hilapok, Agus Kossay, dan Irwanus Uropmabin mengeluhkan kondisi kesehatan yang serupa.

Sumber : Suara Papua[Tujuh TAPOL Papua di Kaltim Sakit]

Pola sakit seperti ini juga sempat dialami Surya Anta Cs. saat mendekam di Mako Brimob Depok pada 18 Oktober 2019 silam. Surya Anta dan tiga mahasiswa asal Papua disebut mengalami rasa sakit di telinga, gigi, hingga sesak nafas selama ditahan.

Sumber : Tirto [Selain Surya Anta, Tiga Mahasiswa Papua di Mako Brimob Masih Sakit]

Maka kita telah menemukan pola, bahwa para Tapol Papua dan aktivis Papua Surya Anta Cs mengeluhkan sakit yang diderita selama menjalani proses hukum.

Bukankah pola seperti ini sudah tak asing lagi di telinga orang Indonesia? Bukankah hal ini mirip dengan yang dilakukan para koruptor untuk menghindari proses hukum?

Kita tengok saja Setya Novanto (Setnov) yang mengaku mendapatkan geger otak sehari setelah hilang ketika hendak dijemput paksa KPK. Saat itu, pengacara Setnov Fredrich Yunadi mengumumkan mobil yang ditumpangi Setnov mengalami kecelekaan. Mantan Ketum Golkar itu diklaim gegar otak. Setelah didalami, ternyata Setnov bekerja sama dengan salah satu dokter RS guna memperkuat modus sakit ini.

Tak hanya Setnov, Anas Urbaningrum juga sering mengaku sakit gigi saat menjalani pemeriksaan oleh KPK soal kasus proyek Hambalang tahun 2014 lalu. Dengan alasan ini, Anas kemudian jadi irit bicara kepada penyidik.

Begitu juga dengan Miryam S. Haryani dan Irman Gusman. Miryam mengaku sakit saat dipanggil KPK terkait kasus korupsi e-KTP. Sementara Irman, mengaku mengidap penyakit jantung ketika dipanggil KPK untuk diperiksa terkait kasus suap kuota gula impor pada 2016.

Sumber : Tirto [Modus Sakit Para Koruptor yang Menghambat Proses Hukum]

Berdasarkan paparan di atas, maka kita menemukan kesamaan antara Tapol Papua dengan para koruptor. Yakni mereka sama-sama mengeluhkan sakit yang diderita. Lantas apabila kita melihat pola tersebut, maka kita dapat simpulkan modus sakit yang mereka gunakan adalah untuk menghindari proses hukum.
Diubah oleh NegaraKITA 16-01-2020 13:18
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
625
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.