Kaskus

Story

poorboy89Avatar border
TS
poorboy89
Pebinor Perusak Rumah Tanggaku
Pebinor adalah singkatan dari Perebut Bini Orang, cerita ini murni dan nyata yang ku alami sendiri, motivasi ku hanya untuk memberikan pelajaran kepada orang orang yang membaca thread ini untuk yang sudah menikah ataupun belum agar berhati hati karna Pebinor itu bisa terjadi berawal dari sekedar temen curhat, temen chattingan atau juga mantan pacar.

Bisikan dan rayuan Pebinor itu bagaikan Iblis laknat yang membisikan dengan halus kepada manusia hingga akhirnya membuatnya tersesat dari jalan Allah, semoga sang pembaca terhindar dari sang pembisik a.k.a Pebinor yang membuat hancur rumah tangga orang.

Nama ku Boboy(samaran) panggil saja Boy, sedangkan nama istriku Mila(samaran), Cerita ini berawal dari perkenalan ku dengan istri ku di media sosial Taaruf, sebuah wadah bagi laki laki dan perempuan yang ingin menikah dengan cara yang disyariatkan oleh agama.

Tak ada namanya pacaran dulu atau chattingan dulu untuk perkenalan diri masing masing, yang ada konsepnya tukeran C.V diri setelah cocok maka lelaki akan datang kerumah si perempuan untuk nadzor(melihat ) kepada calon istri serta berkenalan dengan orang tuanya, setelah tahap ini selesai maka akan di lanjutkan dengan khitbah(melamar).

Proses pernikahan ku dengan Mila terhitung begitu cepat bulan november ku berkenalan, januari kami melangsungkan pernikahan, Mila adalah single perent dengan anak 3, 2cowok dan 1 cewek, anak yang paling besar bersekolah di SMU kelas 2 sedangkan yang paling kecil kelas 2 SD.

Sosok mila di mata ku begitu baik bahkan perfect selain paras wajahnya yang cantik walau berumur 40 tahun tapi seperti wanita yang masih berumur 25 tahun, penampilannya yang agamis dengan menggunakan cadar serta hijab yang lebar membuatnya semakin anggun dimataku.

Secara materi sendiri aku memang jauh dari Mila karna aku hanyalah karyawan swasta sedangkan Mila adalah seorang Bidan yang sudah berstatus PNS, namun Mila tak pernah mempermasalahkan status ku, yang terpentinv baginya adalah calon suami yang bisa membimbingnya dalam agama, masalah nafkah seberapapun ia akan menerimanya walau sedikit.

Awal awal pernikahan kami berdua berkomitmen untuk menjauhi chatting dengan lawan jenis kecuali kalau ada keperluan mendesak atau keluarga yang menghubungi, mila mempunyai mantan dari provinsi sebelah yang sudah setahun berpacaran namun setelah hijrah mila pun memutuskannya namun mereka berdua masih berhubungan terkadang lewat medsos.

"Yank, kan sekarang kita sudah menikah, aku mohon kontak lelaki yang enggak ada hubungannya dengan keluarga dihapus aja" pintaku.
"Iya Mas, aku akan hapus semua nomer lelaki termasuk mantan aku, kamu juga yah"
"Iyah" jawab ku.

Kemudian kami berdua sibuk menghapus satu persatu nomer yang bukan mahrom di handphone hingga tak tersisa kecuali nomer keluarga.

Awal pernikahan ku sangat lah bahagia karna mila adalah sesosok istri yang mengerti apa keinginan suaminya, sudah patutnya di mengerti karna dia pernah juga menikah dengan suami pertamanya, yang ada dalam benak ku "wanita macam Mila kenapa bisa di ceraikan oleh suaminya? Padahal dirinya sangatlah pintar dalam melayani suaminya? Pintar dalam mendidik anak anaknya?" Namun pikiran itu ku buang jauh jauh karna berprasangka kepada saudara seiman adalah dilarang dalam agama ku.

Pekerjaan ku sebagai karyawan swasta di pabrik pembuatan obat nyamuk bakar mengharuskan ku untuk pulang kerumah istri 3x sehari, disamping itu juga Ibu ku yang hidup seorang diri mengharuskan ku untuk mengutamakan Ibu baru istri ku karna rumah Ibu jaraknya satu jam dari rumah istri kebetulan dekat juga dengan pekerjaan ku.

Saat hendak berangkat bekerja setelah usai sholat subuh, Mila dengan sigap menghidangkan makanan pagi untuk ku dan anak anak tiriku, kami pun makan bersama kecuali anak yang paling besar karna dirinya tak suka kalau Ibundanya menikah lagi jadi ketika bertemu dengan ku pasti dipalingkan wajahnya.

Setelah selesai makan akupun beranjak ingin bekerja dan lagi lagi Mila dengan sigapnya menyiapkan pakaian kerja buat ku hingga saat ku hendak berangkat Mila mencium tangan ku seraya berkata "hati hati Mas dijalan, awas yah matanya jangan jelalatan".

"Iyah kamu juga yah jaga pandangan, jaga kehormatan suami ketika tidak ada dirumah" pinta ku sembari mencium keningnya.

Aku pun berangkat dengan perasaan bahagia dan aku percaya sepenuhnya bahwa istri ku bisa menjaga kehormatan ku karna dia sangatlah agamis, kegiatan nya sehari hari setelah pulang dinas tidak lupa untuk murojaah Al Quran kepada anaknya yang paling kecil, sehabis magrib pun tak lupa dia sendiri membaca Al Quran serta menghafalnya, jadi bagaimana aku bisa curiga kalau kelakuannya saja bukan perempuan yang mudah berkenalan dengan yang bukan mahromnya.


69banditosAvatar border
User telah dihapus
banksat30Avatar border
banksat30 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.2K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.