Semua tahu Indonesia sedang dilanda banyak bencana, semua itu akibat cuaca yang sangat ekstreem di berbagai wilayah Indonesia. Banjir, Longsor dan Angin kencang sudah membuat ceritanya sendiri. Hingga ada saja yang ingin politisasi masalah bencana, hingga ingin menurunkan sosok gubernur yang sah di mata hukum.

Demo tentang masalah bencana khususnya banjir hanya terjadi di Jakarta, lucunya demo yang terjadi beberapa hari lalu langsung di balas oleh Tuhan dengan Banjir yang menggenangi Surabaya. Tepatnya genangan banjir terjadi di wilayah komplek pertokoan atau Ruko Darmo Park II, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, pada tanggal 15 Januari 2020.





Kota besar yang mempunyai penanganan yang mumpuni dengan walikota andalannya Bu Risma dan juga gubernur Jawa Timur Bu Khofifah memang membuat surabaya berseri. Bahkan digadang-gadang sosok Bu Risma yang habis periodenya menjadi walikota Surabaya akan ada wacana agar dapat membereskan Ibukota, dengan menjadi Gubernur Jakarta.

Bukan Gubernur rasa Presiden, yang di kala banjir ikut gotong royong membersihkan lumpur banjir. Hingga akhirnya di demo oleh Abu Janda cs bersama mereka yang merasa di rugikan akibat bencana banjir. Maklumlah kerugian akibat banjir Jakarta melumpuhkan sektor perekonomian khususnya mall-mall besar.





Solusi yang ditawarkan oleh Gubernur sebelumnya banyak yang tak dijalankan oleh Gubernur rasa Presiden, entah ganti pemimpin berganti juga gayanya. Bahkan tanggul laut pun secara halus di tolak oleh Gubernur Rasa Presiden bahasa kerennya Giant Sea Wall tidak akan bisa menghentikan bencana banjir.

Hmmmm, ketika proyek pemerintah tak sejalan dengan pemprov maka hasilnya akan tarik menarik saling tunjuk siapa yang harus disalahkan maklum saja inilah politik yang penuh intrik, mereka ingin menarik netizen agar terlihat kedua kubu terlihat lebih cerdas dan smart namun bila pemerintah pusat sejalan dengan pemprov banjir pun tak akan bermasalah.





Mereka akan saling integrasi dan sama-sama mencari solusi lanjutan, karena bencana semua orang akan merugi tidak harus sibuk bertengkar namun terus memperbaiki tata kota agar terciptanya keadaan kota yang aman, terkendali, tertib dan masyarakatnya hidup dengan nyaman.

Semoga saja kota Surabaya Banjir tidak ada demo baik ke Walikota maupun Gubernur, karena baik dari pihak Istana dan juga pihak pemprov masih dalam satu koalisi. Jadi untuk apa demo? Kalau di Jakarta wajib donk demo !!

Saya c4punk see u next thread