Jakarta - Fraksi Golkar DPRD DKI menilai wajar adanya aksi demonstrasi menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut tidak mengatasi banjir. Sebab, menurut F-Golkar, selama ini memang tidak ada upaya penanggulangan banjir yang dilakukan Anies.
"Faktanya memang tidak ada upaya penanggulangan banjir yang dilakukan Anies selama 3 atau 4 bulan menjelang musim hujan atau banjir, yang ada trotoar aja sini di lebarin dan bikin macet. Itu Faktanya," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco saat dihubungi, Senin (13/1/2020).
Basri menilai wajar aksi demo tersebut. Namun dia berharap massa tak menuntut Anies mundur dari jabatannya. Sebab, saat ini diperlukan keseriusan menangani banjir dari Anies.
"Kalau menggugat wajar saja, kalau minta mundur sih tidak bijak dan belum tepat. Kita perlukan sekarang harus ada konsep besar penanggulangan banjir di DKI, harus ada keseriusan," ujarnya.
"Makanya kita mau dorong, agar ada pansus banjir biar fokus dan serius," sambung Basri.
Lagipula, kata Basri, mencari pengganti Anies tak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah untuk bersama-sama mencari solusi penanganan banjir yang tepat.
"Kalau Anies diganti, mau diganti sama siapa? Terus apa lebih baik orang tersebut? yang lebih penting sekarang malah carikan wagub yang kuat, dan bisa bantu Gubernur cari solusi banjir," kata Basri.
Aksi demo tersebut rencananya akan dilakukan politikus PDIP Dewi Tanjung hingga Permadi Arya (Abu Janda). Mereka menuntut tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait banjir.
"Iya itu demo para bunda se-DKI yang jadi korban banjir, yang mereka menuntut tanggung jawab gubernur dan minta pertanggungjawaban gubernur kan selama ini Anies Baswedan terkenal cuci tangan dan melimpahkan kesalahannya kepada orang lain," kata politikus PDIP, Dewi Tanjung, kepada wartawan, Senin (13/1).
Menurut Dewi, tuntutan aksi tersebut adalah meminta Anies mundur. Bukan hanya banjir, Dewi menilai ada banyak hal yang menjadi kekeliruan Anies selama memimpin di Ibu Kota.
https://m.detik.com/news/berita/d-48...angan-banjir/2