Sampai saat ini, Heteroseksual adalah satu-satunya yang paling bisa diterima oleh masyarakat secara umum, apalagi untuk negara beragama sebab dianggap sesuai. Heteroseksual ialah ketertarikan seksual seseorang pada gender yang berebda. Cewek sama cowok, begitu deh.

Tapi nyatanya, banyak ketertarikan seks yang menyimpang dari dogma ini. Bahkan kasusnya sudah merambah ke dalam negeri. Hakikatnya meski manusia diciptakan secara berpasang-pasangan, guna mendapatkan keturunan, nyatanya masih muncul kecenderungan untuk menyukai sesama jenis, atau keduanya.

Seperti mantan personil Girlgruop Korea bernama Jiae yang baru saja mengaku bahwa ia Biseksual. Biseksual ini adalah ketertarikan seseorang tentang seksual kepada dua jenis kelamin berbeda sekaligus. Alias, mempunyai orientasi Heteroseksual dan juga homoseksual. Dan ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.



Jiae adalah Mantan Girlgroup Wassup asal Korsel. Gadis cantik itu tidak segan-segan mengungkap lewat Instagram Story soal kecenderungan orientasi seksualnya tersebut.

"Aku mencintai pria dan wanita. Bisakah kamu mengerti?"tulis Jiae dengan bahasa Inggris seperti dilansir dari Allkpop, Senin (13/1/2020)

Selanjutnya, dia juga mengatakan kini sudah memiliki kekasih seorang perempuan. Jiae bilang pacarnya itu punya paras yang rupawan.

"Pacar perempuan saya itu sangat cantik! Saya sangat senang," tutur Jiae.

Bukannya mendapat kecaman, pengakuan seorang Jiae justru mendapat respons positif dari Netizen, itu bisa dilihat pada postingan terbarunya di feed akun Instagram resmi miliknya. Ia juga tampak mengunggah potretnya dengan pose memegang kembang api, dibubuhi caption bertuliskan Love is Love.

Melihat respons yang di luar dugaan itu, mungkin akan membuat beberapa orang dengan agama dan budaya berbeda seperti kita sedikit terheran-heran. Jepang sendiri telah melegalkan aktivitas seksual sesama jenis.



Indonesia sendiri melarang keras LGBT sebab selain melanggar ketentuan agama, juga berdampak buruk bagi kesehatan.

Dikutip dari Kominfo.go.id;
Kementerian Agama (Pemerintah) konsisten menjalankan konstitusi untuk tidak melayani perkimpoian sejenis merujuk pada Undang-Undang Perkimpoian. Kebijakan ini merupakan sikap tegas pemerintah merespons wacana keberadaan komunitas Lesbian, gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Indonesia yang saat ini terus menggelindingkan isu-isu dan kampanye atas hak-haknya.

Tapi, meski begitu, tindakan yang tepat untuk menghadapi mereka bukanlah dengan melakukan diskriminasi ketat, melainkan dengan merangkul dan memberikan edukasi seputar orientasi seksual yang berbeda tadi. Karena bagaimanapun, LGBT-nya yang ditolak, sedang pelakunya tetap saja anak dan harapan milik bangsa.