silents.Avatar border
TS
silents.
Ajarkan Yel-Yel Berunsur SARA, Pembina Pramuka Dipanggil Kwarcab Jogja
SuaraJogja.id - Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta mengakui ada seorang pembina pramuka yang melakukan tindakan berbau SARA saat mengikuti Kursus Mahir Lanjut (KML) yang digelar organisasi tersebut, Jumat (10/01/2020), di SDN Timuran, Jalan Prawirotaman, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Jogja. Peserta mengajarkan yel-yel berbau SARA pada siswa itu berasal dari Gunungkidul.

"Sebenarnya dalam microteaching [kursus] tidak ada diajarkan tepuk pramuka [tepuk Islam] yang seperti itu, enggak ada. Nah tiba-tiba peserta ini menyampaikan tepuk [yang megandung unsur SARA] seperti itu," ungkap Ketua Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ketika dihubungi, Senin (13/01/2020).

Menurut Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut, peristiwa ini berawal dari kegiatan KML bagi para pembina se-DIY dan sekitarnya. Kwarcab membuka kesempatan bagi pembina pramuka dari berbagai kabupaten/kota untuk ikut kursus.

Kegiatan diikuti 25 peserta pembina pramuka. Mereka mengikuti kursus sesuai golongan masing-masing, baik Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

"Jadi di sana kita melatih tentang menjadikan pembina yang mahir. Kasus yel-yel SARA yang di SD Timuran yang dilakukan salah satu peserta dari Gunungkidul terjadi saat praktik," ungkapnya.

Heroe menjelaskan, salah seorang yang ada di sekolah mengetahui yel-yel yang menyebut antikafir dari salah satu peserta, kemudian melaporkan ke pembina pramuka. Panitia kemudian meminta maaf atas ketidaknyamanan di sekolah negeri tersebut.

Heroe memastikan, yel-yel berbau SARA tersebut merupakan spontanitas dari peserta. Sebab tidak ada materi tersebut dalam KML.

Karenanya, kejadian kali pertama itu jadi pengalaman bagi Kwarcab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan aturan KML. Kwarcab pun akan memanggil pihak yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Secepatnya [peserta] akan dipanggil di kantor Kwarcab. Kita undang [dan] kita luruskan kembali persoalan-persoalan yang terjadi seperti apa, bagaimana, dan konsekuensinya seperti apa," ungkapnya.

Sebelumnya, kasus peserta pembina pramuka yang mengajarkan yel-yel berbau SARA pada peserta didik di SDN Timuran dalam KML muncul di medsos. Salah seorang wali murid, K, melaporkan kejadian tersebut pada pembina pramuka di sekolah. K juga mengunggah kejadian tersebut ke medsos.

https://jogja.suara.com/read/2020/01...-kwarcab-jogja



Indonesia darurat radikaslime.

Bahaya.

Awas.

Ajaran kebencian.
serapionleo
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 45 lainnya memberi reputasi
42
15.6K
239
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.